Kekesalan Chalondra masih belum selesai karena insiden keceplosan Dominic. Sepanjang jalan dia mengamuk dan memaki pria itu habis-habisan. Kemesraan yang sudah tercipta sejak awal mereka bertemu seakan terlupakan. Dominic yang memang menyadari kesalahannya, harus ikhlas menerima umpatan Chalondra. Malahana dia senang karena sudah lama tidak melihat anak kecil itu marah seperti sekarang. "Cha, jangan ngambek lagi dong," bujuk Dominic untuk yang ke sekian kalinya saat dalam perjalanan pulang. "Gimana aku nggak ngambek, Dad?? Daddy loh ngumbar aib sendiri di depan orang-orang! Pakai toa aja sekalian Dad, biar satu Jakarta tau!" "Saya tidak sengaja, Chalondra. Lagian saya yakin tadi asisten desainernya tidak mengerti apa yang saya maksuda." "Nggak ngerti apanya? Anak kecil juga kalau dengar kata saling meraba itu pasti ngerti, Dad!" Dominic menahan tawanya. Lihatlah, hanya persoalan keceplosan saja calon istrinya itu sudah berang setengah mati. Ba
Baca selengkapnya