Home / Romansa / Love You Mr. Arrogant / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Love You Mr. Arrogant: Chapter 61 - Chapter 70

196 Chapters

Jangan Pernah Lelah

Regan tersentak, saat melihat Fanya yang membuka matanya lebar. "Nya, kamu ... kamu terbangun?" Wanita itu menelentangkan tubuhnya dengan menghela napas panjang. Matanya berkaca-kaca menatap langit-langit kamar dan kemudian dia berkata, "Re, aku tidak mau ini terjadi. Aku tidak mengerti harus mengatakan apa, aku lelah dengan ini semua." "Tidak Nya, aku ingin kamu tetap bertahan untukku. Aku yakin, kalau aku bisa membuktikanya." "Apa yang mau kamu buktikan? Kalau kamu tidak menghamili dia dan kamu hanya berpura-pura dalam video itu? Memangnya siapa yang akan percaya, Re?" "Kamu. Aku tau kalau kamu percaya padaku." "Dan dunia akan tau kalau Manda mengandung anakmu. Lalu, apa gunanya lagi suaraku?" "Karena aku tidak butuh suara dunia, aku hanya butuh mendengar suara istriku yang mengatakan kalau dialah satu-satunya." "Aku satu-satunya?" Fanya tersenyum miring dan membelakangi Regan. "Kamu tau, ba
last updateLast Updated : 2021-07-13
Read more

Yang Aku Tahu Aku Mencintaimu

Sengaja sekali Fanya menurunkan baju tidurnya hingga menampakkan bagian pundak. Dia membuka pintu dan berkata, "Manda? Kenapa sepagi ini? Kami baru mau mulai ketiga kalinya." Ada Akbar juga di sana. Dan pria itu sempat tersentak, karena belahan itu hampir menyembulkan kedua barang sensitifnya. Dia mengerjap, dan menundukkan kepala dengan berkata, "Maaf Nona, saya sudah mengusir dia dari tadi. Tapi wanita ini memang tidak waras." Begitu saja, dan dia berbalik meninggalkan mereka. Bisa-bisa matanya meminta lebihdan lebih lagi nanti. Bisa dipastikan, mungkin air liurnya juga akan menetes jika dia tidak berbalik dari sana. "Mana Regan?" tanya Manda dengan sedikit mengintip ke belakang tubuhnya. "Dia gak mau bukain pintu, soalnya dia belum pakek baju. Bagaimana jika kamu menunggunya satu jam lagi? Nanggung, baru juga mulai." "Menjijikkan," cibir Manda. "Menjijikkan?" Fanya melipat kedua tagannya di dada dengan
last updateLast Updated : 2021-07-14
Read more

Pernikahan Misterius

Manda pulang dengan membawa sebongkah kekesalannnya. Hari ini dia melajukan mobil dengan kecepatan di atas rata-rata dengan sesekali menggebrak setir mobilnya, menuju studio seperti biasa. Tas selempang berwarn merah itu ia lempar dengan membanting tubuhnya ke kursi. "Manda!" teriak Ganesha, pria yang menjabat sebagai fotografer yang memegang Manda selama ini. Pria itu mendekat dengan membawa kamera yang ia gantungkan di leher. "Kamu sudah lewat tiga puluh menit untuk pemotretan kali ini. Dan kamu masih bersantai di sini? Pulang saja kamu. Kamu pikir karena kamu terkenl kamu bisa seenaknya sendiri seperti in?" "Baru juga sampai." "Itu bukan urusanku. Cepat ganti baju dan selesaikan ini." Baru juga dia hendak bangkit, seorang wanita datang dan mendekat ke arahnya. Dia membungkuk dengan berkata,"Selamat siang, Nona" Manda memandangi wanita yang berdiri dengan memakai blezzer berwana hitam dengan warna span yang senada da
last updateLast Updated : 2021-07-15
Read more

Wanita Pilihan Kaisar

"Benarkah, siapa dia?" "Dia, kan, model terkenal? kalau tidak salah namanya Juan. Aku kenal dia karena aku pernah stalking dia dulu." "Dasar!" Fanya tersenyum miring dengan melirik ke arah Almira yang tersenyum-senyum sendiri. "Eh, bagaimana hubungan kamu dengan jihan?" "Syukurlah sudah lebih baik. Ternyata kita hanya salah paham selama ini. Bukan dia yang sudah nyebar foto itu." "Terus, apa yang ngirim foto itu ke Kaisar juga kamu?" "Engaklah. Gila aja. Sebenci-bencinya aku sama teman, aku gak mungkin juga ngelakuin itu. Lagian aku kurang baik apa, sih? Aku yang nyuruh Kaisar deketin dia, aku yang nyuruh Kaisar buat respon dia, kurang apa coba?" Dengan santinya Fanya menjawab, "Aku baru tau, kalau Kaisar mau disuruh seperti itu." "Tau, ah." Sebelum Mira berdiri dan kembali menghindar darinya, Fanya sudah terlebih dulu mencekal tangan gadis itu dengan berkata, "Dan aku baru tau, k
last updateLast Updated : 2021-07-16
Read more

Makan Malam Mencekam

Dasar Regan. Apa sampai segitunya ya, sampai harus menghentikan mobil di pinggir jalan hanya untuk meminta jatah cium. Padahal jarak rumah mereka sudah dekat. Mungkin hanya butuh lima belas menit lagi untuk sampai di sana. Dan sekarang, pria itu melumat bibir istrinya seperti tidak akan pernah bertemu lagi saja. Fanya sampai sesak napas dibuatnya. Dia menjauhkan tubuh Regan dengan berkata, "Sudah Regan! Kamu ini kenapa, sih? Udah kayak gak ketemu selama berabad-abad saja." "Kenapa, aku meminta ini juga ke istriku. Bagaimana kalau aku memintanya pada orang lain, hm?" "Lakukan saja, sana. Akan aku pastikan aku mengebiri kamu nanti." "Kebiri?" Regan terbahak mendengar kata itu. "Kamu mau punya suami yang tidak punya pusaka?" "Buat apa pusaka kalau cuma buat nyenengin orang lain. Mending aku potong lah." "Dih, sadis." Membayangkannya saja sudah membuat Fanya terbahak sendiri sekarang. "Sudahlah, a
last updateLast Updated : 2021-07-17
Read more

Pemaksaan Kaisar

Makan malam mencekam itu berakhir dengan penuh perjuangan untuk menelan setiap suapan bagi Mira. Dan benar, terlalu sulit untuk mengerti bagaimana perasaan pria itu sejak dulu. Sampai di dalam mobil pun tidak ada pembicaraan sama sekali kecuali Kaisar yang bertanya, "Di mana aku harus menurunkanmu?" Sejauh itukah hubungannya dengan Kaisar sekarang? Mereka seperti orang yang tidak kenal saja. Orang asing, yang baru bertemu malam ini. Kaisar membentang gunung yang terlalu tinggi untuk ditanjaki siapa pun. "Anda bisa menurunkan saya di depan gang sana. Rumah kos yang berada di ujung jalan." Begitu saja, dan Kaisar melakukan sesuai dengan apa yang diinginkan Mira. Ternyata Kaisar hanya memanggilnya sekali, hanya untuk kembali terdiam. Kenapa rasanya begitu sulit sekali untuk memulai pembicaraan? Seperti ada yang menahan saat itu akan keluar dari kerongkongan mereka. Tempat kos itu terlihat begitu kecil dengan beberapa kama
last updateLast Updated : 2021-07-17
Read more

Pelayan Baru Kaisar

Sebelum Mira membuka matanya, Kaisar sudah terlebih dulu untuk membuka pintu kamar itu. Entah sudah berapa lama pria itu berdiri dengan bersandar di jendela dengan memperhatikan Mira yang masih menggulung di bawah selimut itu. Sampai akhirnya dia menyibakkan tirai yang membuat sinar matahari menusuk ke matanya.Mira mengerjap, samar-samar dia melihat bayangan seorang laki-laki yang tengah menekuk kedua tangan dengan memandangi dirinya. Semakin lama, wajah Kaisar semakin terlihat jelas. Gadis itu refleks menutup tubuhnya dengan selimut dan melihat dirinya sendiri yang masih menggunakan pakaian lengkap. "Ngapain kamu di sini?" "Kamu pikir untuk apa aku ke sini?" "Mana aku tau!" "Kamu berhutang padaku." "Aku, aku punya hutang apa?" "Apa kamu lupa, kamu kemarin mengatakan apa?" Otak Mira masih lemot, memutar apa saja yang ia katakan kemarin malam. Dan ingatannya berhenti saat dia mengatakan
last updateLast Updated : 2021-07-19
Read more

Menjebak Manda

"Apa!" Fanya memang tidak tahu tempat. Bisa-bisanya dia berteriak di dalam resoran seperti itu. Suaranya melegking, hingga pengunjung lainnya pun refleks menoleh ke arahnya. "Jangan teriak kenceng-kenceng, Anya!" "Maaf, maaf. Ya, aku kaget dong, tiba-tiba Kaisar seperti itu. Tapi bagus juga, sih, itu tandanya dia sudah selangkah di depan." "Apanya yang bagus? Kamu saja gak ngerasain gimana ngadepin sikap dia yang dingin itu." "Aku ngerasain kok, dia perhatian. Waktu Regan gak di rumah, kita tinggal bareng. Dan sedikit banyaknya, aku tau sikap dia itu bagaimana. Gak usah sedih gitu!" "Tapi dia pasti seenaknya sendiri sama aku nanti." Wajah Mira medadak berubh kecut. Ia kembali menundukkan kepala dengan mengaduk-aduk minumannya. Sementara Fanya yang tahu itu, hanya bisa menghela napas panjang dan menunggu gadis itu melanjutkan perkataannya. "Dia baik padamu karena kamu istrinya Tuan Regan. Dan k
last updateLast Updated : 2021-07-20
Read more

Jangan Ganggu Menantuku!

Fanya pikir, dia pulang terlebih dulu sore ini. Ternyata tidak, sudah ada mobil Regan juga yang ada di sana. Tumben sekali pria itu datang sesore ini. Biasanya dia juga akan datang tepat sebelum makan malam. Tapi tidak apa, setidaknya ada yang menyambut dia di rumah. "Aku pulang!" serunya saat memasuki rumah dengan sedikit berlarian. "Selamat sore, Nona." Akbar menyambutnya dengan mengulas senyum simpul. "Regan sudah datang, ya? Ke mana dia?" "Tuan Muda sedang berada di dalam ruang kerjanya dengan Nyonya Besar." "Mama Mertua di sini?" "Iya." Mendengar itu, wajah Fanya mendadak lesu. Bukan tidak senang, hanya saja, ya ... sedikit tidak nyaman saja. Baru juga dia sedikit bisa bernpas lega. Fanya melirik ke ruang kerja sekilas, dan kembali melangkahkan kakinya dengan malas menuju kamarnya sendiri. Entah apa yang mereka bicarakan di dalam sana. Dia pun juga tidak tertarik untuk menden
last updateLast Updated : 2021-07-20
Read more

Pengakuan Manda

Sore ini, Fanya sudah siap untuk melakukan semua rencananya. Dia bersama dengan Mira menjadi detektif dalam sehari ini. Merencanakan pertemuan Lyan dengan Manda yang sudah mereka susun sedemikian rupa dengan kerja samanya bersama Lyan. "Aku melakukan ini karena aku ingin Manda jadi milikku. Tapi jika kalian sampai mengahancurkan dia, aku juga tidak akan terima." Lyan menegaskan itu kepada Fanya yang entah sudah keberapa kalianya."I know, aku sudah berjanji denganmu kalau rekaman ini hanya akan menjadi bukti suamiku untuk menceraikan dia. Setelah dia mengakui kalau dia mengandung anak kamu, suamiku akan menceraikan dia dan kamu bisa dapatkan Manda. Oke? Itu kesepakatan kita bukan?""Jangan menyebarkan ini ke publik." "Iya, Lyan! Astaga ... aku harus bilang berapa kali, sih?" Mira pun jengkel dengan Lyan yang masih saja tidak percaya dengan mereka. Padahal, mereka sudah menjelaskan pada Lyan kalau ini hanya untuk menjadi bukti yang
last updateLast Updated : 2021-07-22
Read more
PREV
1
...
56789
...
20
DMCA.com Protection Status