Pukul tujuh malam, George dan Cacha baru tiba di depan rumah sakit tempat Dyandta praktek. Sebelumnya, mereka bercerita cukup lama di kafe. Dan akhirnya di jam tujuh malam ini, barulah mereka menemui Dyandta terlebih dulu.Cacha berjalan mengikuti langkah George. Ia berada di samping kanan George. Wajahnya tetap terlihat tenang meskipun menyimpan banyak ketakutan. Ia takut Dyandta tidak akan memaafkannya.Hingga akhirnya, sampailah mereka di depan pintu ruangan Dyandta. Sebelum mengetuk pintu, George sempat bertanya, "Apa kau siap?""Hhh!" Cacha menghela napas pelan sambil mengangguk. "Aku siap, George," lanjutnya."Baiklah."George mulai mengetuk pintu dan terdengarlah suara Dyandta dari dalam ruangan. Setelah dipersilahkan masuk, George membuka pintu tersebut secara perlahan."Dyandta," panggil George dengan setengah badan berada di dalam dan setengahnya lagi masih berada di luar.Dyandta menatap ke arah pintu. "Oh, kau ternyata. Ayo, silahkan masuk.""Baiklah. Tapi aku tidak sendir
Last Updated : 2023-01-19 Read more