Prapto terkekeh. Dia sedang menikmati lintingan tembakau buatannya sendiri di teras. Sumi mendekat dengan putranya, Prapto segera mematikan lintingan tembakau itu dan berdiri, “Tole sayang, nyari Romo, ya?” meminta putranya dari tangan Sumi.“Dari mana kamu, Kakang?” tanya Sumi sambil duduk di sebelah Prapto. Semarah apa, tak bisa dia terus memusuhi Prapto.“Aku nyari angin, sudah dapat ya pulang, kenapa?” Prapto tak menoleh ke Sumi, terus menimang putranya yang mulai digendong dengan posisi duduk.“Dia nangis terus, nyari kamu, tadi waktu pulang juga kamu tidak langsung masuk, dia tak mau diam.” Sumi mengambil minuman di meja untuk membasahi tenggorokannya.Prapto tertawa, “Dia memang putraku, mana mungkin tenang kalau Romonya tidak di rumah, hm?!” Sumi hanya mengangguk samar, “Oiya, aku besok ke pasar, kamu mau ikut?” tanya Prapto, dia yakin Sumi bosan di rumah.Sumi tersenyum, “Kalau memang boleh, aku akan ke pasar, sepertinya Tole harus membeli surjan baru.”“Belikan juga dia kalu
Last Updated : 2022-12-03 Read more