Home / Romansa / Imperfect Partner / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Imperfect Partner: Chapter 41 - Chapter 50

50 Chapters

Chapter 41

Usai menghabiskan liburan singkat sekaligus merayakan ulang tahun pertama Hara di Bali, Hans dan yang lainnya telah kembali pada aktivitasnya masing-masing sejak beberapa minggu lalu. Banyak perubahan yang dirasakan Hans sejak kembali dari Bali, terutama perkembangan hubungannya bersama Diandra. Ia dan sang istri kini terasa seperti pasangan yang baru memulai hubungan. Setelah memikirkan ucapan Hans, akhirnya Diandra menyetujui memberikan kamarnya kepada Hara. Diandra sangat senang karena Hans tidak keberatan atas penataan kamar Hara yang mengikuti keinginannya. Bahkan, suaminya tersebut puas setelah melihat hasil akhirnya. Mereka sepakat untuk melatih dan membiasakan Hara tidur di kamarnya sendiri, mengingat usianya sudah setahun. Menyadari yang dipeluknya bukan tubuh Diandra, Hans pun segera membuka mata. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar yang kini hanya ditempati berdua bersama sang istri. Setelah tidak menemukan keberadaan
Read more

Chapter 42

Diandra dan Hans sangat menikmati perannya menjadi orang tua. Keduanya pun kompak dalam pola pengasuhan Hara. Seiring pertumbuhannya, selain menjadi lebih cerewet, kini Hara juga semakin aktif dalam bergerak sehingga membuat Diandra dan Hans meningkatkan pengawasannya terhadap aktivitas sang buah hati. Walau merasa lelah setelah berkutat dengan tumpukan pekerjaannya di kantor, saat berada di rumah Hans akan selalu meluangkan waktunya sebentar untuk berinteraksi bersama Hara. Bahkan, karena saking lelahnya, Hans sering ketiduran ketika tengah menemani anaknya bermain. Alhasil, hal tersebut kadang membuat sang buah hati menjadi kesal sendiri karena merasa terabaikan. Ketika memasuki kamar tidur Hara, Diandra terkejut sekaligus terharu melihat pemandangan di hadapannya. Ia mendapati Hans duduk di lantai dan bersandar pada pinggiran ranjang sambil memeluk Hara di pangkuannya. Suami dan anaknya tersebut juga terlihat sama-sama sudah memejamkan ma
Read more

Chapter 43

Hans segera membuka mata, saat merasakan tempat tidur di sebelahnya kosong. Walau penerangan di kamarnya terbatas, ia tidak memerlukan waktu lama untuk menemukan keberadaan sang istri. Hans mengambil ponsel yang ia letakkan pada nakas di sampingnya untuk melihat jam sebelum menuruni ranjang dan berjalan menuju balkon, tempat istrinya sedang berdiri sambil bersidekap. Tidak lupa ia membawa selimut untuk Diandra. Setelah menggeser pintu dan menyibakkan tirai yang menjadi pemisah antara kamar tidur dengan balkon, Hans langsung menyampirkan selimut pada pundak Diandra. Ia memeluk tubuh sang istri dari belakang supaya lebih hangat. Ia semakin mengeratkan pelukannya ketika tidak mendapat perlawanan atau penolakan dari Diandra. “Kenapa bangun, hm?” Diandra memukul punggung tangan Hans karena bibir suaminya tersebut mulai berulah menggodanya, dengan mengendus dan mengecup berulang kali leher mulusnya. “Karena a
Read more

Chapter 44

Diandra menatap pantulan tubuhnya yang telah berbalut lingerie jenis chemise pada cermin di kamar mandi. Meski pada awalnya sederet keraguan dan pemberontakkan memenuhi benaknya atas hadiah yang akan ia berikan kepada Hans, tapi akhirnya Diandra berani mengambil keputusan setelah memantapkan hatinya. Oleh karena itu, tanpa membuang waktu lagi kemarin ia langsung pergi ke outlet khusus lingerie, dan pilihannya jatuh pada pakaian sensual yang kini dikenakannya.Sebelum keluar dari kamar mandi dan beralih menuju dapur, Diandra mengenakan night robe-nya kembali untuk melapisi lingerie yang membalut tubuhnya. Sesampainya di dapur, ia mengambil cake ulang tahun yang telah disiapkannya tadi, kemudian menyalakan beberapa lilin di atasnya. Ia melangkahkan kakinya dengan sangat hati-hati menuju ruang kerja sang suami agar api pada lilin tetap menyala.Meliha
Read more

Chapter 45 - The End

Berhubung hari ini Hans tidak pergi ke kantor, ia mengambil alih tugas Diandra dalam mengurus Hara. Seusai memandikan dan mendandani Hara, ia menemani sang buah hati bermain sambil menunggu kedatangan istrinya dari membeli kebutuhan rumah tangga bersama Lavenia. Awalnya, ia menawarkan diri ingin mengantar sekaligus menemani Diandra berbelanja, tapi tawarannya tersebut ditolak oleh istrinya dengan alasan Hara tidak ada yang menjaga di rumah. Sebenarnya Hara bisa saja mereka ajak, tapi Hans lebih memilih mengalah dan menuruti keinginan sang istri daripada berdebat hanya karena hal sepele.Meski sudah mendapatkan haknya sebagai seorang suami dari Diandra, Hans tetap memegang teguh komitmennya. Ia tidak akan pernah memaksakan keinginannya kepada sang istri. Buktinya, ia menyetujui saat Diandra mengutarakan niatnya ingin memakai kontrasepsi sebagai upaya dalam menunda kehamilan. Bahkan, ia sendiri yang mengantar sang istri ke rumah sakit dan ikut menemui dokter untuk berkonsultasi
Read more

Extra Part 1

Tidak terasa sudah enam bulan Diandra dan Hans menjadi pasangan suami istri yang sesungguhnya. Walau Hans dan Diandra sepakat menunda memberikan adik kepada Hara, bukan berarti tidak ada agenda percintaan dalam hari-hari mereka menjalani kehidupan sebagai suami istri. Sejak itu pula Hans membuat kamar pribadinya bersama Diandra menjadi kedap suara.Seperti sekarang, cucuran keringat telah membasahi tubuh Diandra dan Hans setelah keduanya berhasil meraih puncak pelepasan bersama, sekaligus menyudahi kegiatan panas mereka dalam menggapai kenikmatan. Lenguhan pelan Diandra terdengar saat Hans memutuskan untuk melepas penyatuan bagian bawah tubuh mereka secara perlahan. Hans menghela napas, kemudian menjatuhkan tubuhnya di samping sang istri. Dengan sisa tenaganya, Hans menarik tubuh Diandra dan membawa ke dalam dekapannya. Tidak lupa ia juga mendaratkan kecupan penuh kelembutan di kening dan bibir sang istri, sebagai ungkapan rasa terima kasihnya atas service 
Read more

Extra Part 2

Diandra tak pernah mengetahui cerita rumah tangganya akan seperti apa dan bagaimana. Yang ia lakukan hanyalah menjalani sekaligus menikmati setiap kebersamaan dengan suami, anak, dan keluarganya. Dalam hidupnya kini tak ada yang lebih penting dari kebersamaannya dengan suami dan anaknya. Walau mendapat dukungan penuh dari Hans untuk dirinya menjadi wanita karier, tapi ia tetap harus memprioritaskan tugasnya sebagai seorang istri dan ibu. Kedua tugas tersebut sudah menjadi harga mati dalam hidupnya, terutama tumbuh kembang sang buah hati. Ia tidak ingin keegoisan menghancurkan keharmonisan rumah tangganya, merenggut tawa bahagia sang anak dan suaminya. Diandra terkejut sesaat ketika sepasang tangan tiba-tiba meremas penuh kelembutan kedua pundaknya. Ia menerima kecupan di bibirnya setelah mendongak untuk melihat wajah suami tercintanya di belakang tubuhnya yang sedang berkutat dengan sketchbook. Diandra memejamkan mata saat menerima pijatan lembut d
Read more

Extra Part 3

Sejauh ini liburan Hans bersama Diandra dan Hara di pulau Lombok berjalan lancar. Hans sangat menikmati setiap kebersamaannya dengan istri dan sang anak. Dari bangun tidur hingga matanya terpejam kembali, ia bersama istri dan anaknya tak pernah berjauhan. Selain itu, Hans juga berhasil membujuk Diandra agar mempekerjakan seorang babysitter untuk Hara. Setelah kembali ke Jakarta nanti, ia dan Diandra akan mendatangi yayasan penyalur babysitter yang terdidik serta terlatih untuk dipekerjakan. Selama enam hari berada di Lombok Hans bersama keluarga kecilnya sudah banyak mengunjungi tempat wisata, tentu saja yang aman untuk Hara. Selesai makan siang nanti ia sudah harus mengajak istri dan anaknya kembali ke Jakarta, mengingat waktu liburan mereka telah usai. Berhubung Hara telah bangun, Hans dan Diandra akan mengajak buah hatinya tersebut berenang sambil menikmati floating breakfast. Hans memang sengaja mencari vil
Read more

Extra Part 4

Setelah permintaan maaf Hans saat Hara demam, hubungan Diandra dengan suaminya tersebut kembali seperti sedia kala. Kini sudah dua bulan Diandra dan Hans mempekerjakan seorang babysitter untuk Hara, sejauh ini kinerjanya pun terlihat memuaskan. Walau Hara terlihat nyaman dengan Fitri, babysitter-nya, tapi Diandra dan Hans tetap ikut mengawasi putrinya tersebut. Dengan adanya Fitri, Diandra menjadi sangat terbantu. Contohnya saat mengajak Hara bertemu dengan klien, karena sudah ada Fitri yang akan menemani anaknya tersebut. Namun, hari ini Diandra terpaksa harus membawa Hara ke kantor suaminya karena Fitri tengah pulang kampung, sedangkan dirinya ada pertemuan penting dengan salah satu klien eksklusif Catharina Queen.  Setelah usai bertemu dengan klien dan menyelesaikan urusan lainnya, Diandra langsung melajukan mobilnya kembali ke kantor Hans guna menjemput Hara. Ia sangat berharap Hara tidak merecoki Papanya b
Read more

Extra Part 5 - Finished

Kehamilan kedua Diandra kini telah berusia tujuh bulan. Jika sesuai dengan perkiraan dokter, maka dua bulan lagi Diandra akan melahirkan anak keduanya. Diandra merasakan perbedaan yang sangat mencolok antara kehamilannya yang sekarang dengan sewaktu mengandung Hara. Saat mengandung Hara dulu, ia masih bisa leluasa bergerak walau kandungannya sudah tergolong tua. Namun, kini yang terjadi adalah kebalikannya. Selain nafsu makannya yang meningkat drastis, ia pun sekarang tergolong pemalas, termasuk dalam urusan berdandan. Jika saat mengandung Hara dulu Diandra sangat suka menggunakan dress bermotif, tapi tidak dengan sekarang. Pada kehamilannya sekarang ia lebih suka dan nyaman menggunakan jumpsuit tanpa motif. Warna-warna yang lebih diminatinya kini pun warna netral, terutama navy.Kehamilan Diandra kini juga membuatnya sungguh berat membuka mata, apalagi beranjak dari ranjang. Bahkan, sekarang ia sangat mudah sekali mengantuk
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status