Home / Romansa / CEO Nakal Kekasihku / Chapter 271 - Chapter 280

All Chapters of CEO Nakal Kekasihku: Chapter 271 - Chapter 280

296 Chapters

Malam Terpisah

“Kita menyingkir, Ma. Sepertinya akan tidak sehat untuk berada di sini.” Aku harus pergi dari sini. Tidak, jangan sekarang. Orang yang aku sebut papa, yang sudah melukai mama dan aku begitu dalam. “Baiklah, tapi kamu tidak akan bilang pun, Keano punya sejuta cara untuk tahu. Hmmm, setidaknya kamu katakana siapa yang melakukannya?” Hafiza menoleh ke arah sahabatnya itu.   “Siska.” Gilang dan Rani saling menoleh. Mereka seakan saling memberi kode, sebenarnya apa yang terjadi? Apa yang SIska incar. Rani atau Hafiza? ***Meyyis*** Gilang dan Rani akhirnya menemaninya malam itu. Hafiza merasa lebih tenang. Malam kian beranjak hingga angin bertiup lebih kencang dari biasanya. Rani seperti ibunya Hafiza membelai wanita itu. "Fiz, selma ini kamu sudah sangat susah. Kurang baik apa sama orang lain? Tapi tetap saja mereka jahat padamu." Rani berbicara sendiri karena Hafiza sudah terlelap. terdengar burung malam berlalu menghampiri taman yang
last updateLast Updated : 2022-02-23
Read more

Gairah (21+)

“Baiklah, tapi kamu tidak akan bilang pun, Keano punya sejuta cara untuk tahu. Hmmm, setidaknya kamu katakana siapa yang melakukannya?” Hafiza menoleh ke arah sahabatnya itu.   Keano berdiri di balik jendela untuk memandang indahnya suasana pagi itu lelaki berambut cepak itu masih memegang gelasnya untuk disesap, setidaknya menenangkan pikirannya.   ***Meyyis*** Keano pula dari bertugas pada esok harinya. Seharian ini, Hafiza memilih mengenkan syal untuk menutupi lehernya. Lelaki bermata lebar itu langsung ke antor saat pulang, karena belum waktunya bubar kerja. Istrinya pasti masih di perusahaan. Lelaki bertinggi menjulang itu langsung ke ruangan sang istri.   “Hai,” sapa Keano. Tangannya memeluk sang istri untuk memberi tahu bahwa dirinya merindukan. Hafiza kaget bukan kepalang. Wanita itu hanya tersenyum segaris karena takut suaminya mengetahui.   “Tumben pakai syal?” Jantung Hafiza bagai
last updateLast Updated : 2022-02-24
Read more

Kebenaran

“Kamu mau mati muda? Keluar!” sarkas Keano. Gilang hanya tertawa dan menutup kembali pintunya. Setelah kepergian Gilang, Keano bangkit untuk mengunci pintunya. “Kita lanjutkan?” Hafiza hanya tersenyum. Bagai membangkitkan singa lapar, sekarang Keano yang bergairah untuk memberikan pengalaman berharga pada istrinya. Kini mereka larut dalam gairah yang menggila.***Meyyis***Tanpa di suruh orang-orang Keano sudah mencari Siska. Kali ini, tuntutannya lebih ganas dari sebalumnya. Dia di dakwa dengan pasal berlapis karena sudah berani mendekati istri bos. Keano hanya mempercaayakan hal ini pada pengacaranya agar sang istri tidak mengetahuinya. Gilang yang mendengar ibu tirinya terseret dalam kasus segera menghubungi sang papa. Meskipun dirinya sangat benci dengan sang ibu tiri, akan tetapi masih punya Nurani untuk hal itu. Papanya Gilang segera ke kantor polisi untuk mengetahui kebenarannya. 
last updateLast Updated : 2022-02-25
Read more

Malam Panas (21+)

“Bunga apa yang Anda inginkan, Pak?” tutur sang penjual. “Bunga mawar, Nona.” Lelaki itu menunggu sebentar sang penjual merangkai bunga tersebut. Sebuket bunga sudah ada di tangan. Sekarang membelikan makanan. Mungkin, martabak lebih ringan untuk dimakan malam hari. Terpilih martabak asin dengan telur ganda.   ***Meyyis***Gilang pulang ke rumah dengan mengedap-endap karena sudah tengah malam. Sang istri pasti sudah lelap. Lelaki itu meletakkan makanan di dapur, sedangkan kakinya menuju ke kamar untuk memberikan buket bunga tersebut sekaligus membangunkan sang istri. Lelaki berjas abu-abu itu membuka pintu, terlihat sang istri sudah lelap dengan gaun kebangganannya yang membuat lelaki itu selalu mabuk kepayang karena tubuh indah sang istri akan nampak jelas di matanya.“Sayang, bangun.” Gilang membisikkan kata pada sang istri. Rani langsung membuka matanya, terlihat sebuket bunga kesukaan di d e
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Bayi

“Pa, aku tidak bersalah,” ucap Vita ibu tirinya Gilang. “Bukankah  aku sudah peringatkan sebelumnya jangan mendekati istriku? Kenapa malah berusaha mencelakainya?” Gilang kali ini yang bicara. ***Meyyis*** Pagi hari, Gilang memnajakan istrinya dengan membuatkan sarapan walau hanya sepotong roti bakar. Lelaki itu tidak membiarkan sedetik pun istrinya bergerak.“Sayang, jangan … sudahlah biar semua aku yang kerjain.” Gilang mencuci semua piring bekas semalam makan. Selain itu, membersihkan tempat tidur yang memang Rani hanya membersihkan sendiri ruang pribadinya walau sudah ada pekerja yang beres-beres rumah.Rani hanya duduk diam saja, sambil  memandang sang suami mengerjakan semuanya. “Aku bisa bantu. Dari pada duduk diam begini.” Rani bangkit ingin membantu. Tapi Gilang langsung memberhentikannya.“Stop! Hari ini biar kamu jadi t
last updateLast Updated : 2022-02-27
Read more

Cek Kesuburan

“Ma, aku bawakan menantu yang baik hati untukmu. Dia sangat aku cintai. Hari ini akan aku perkenalkan denganmu. Mama tunggu, ya.” Gilang menutup kembali buku tersebut dan meletakkan di rak buku. Lelaki itu bergegas menuju kamarnya untuk menilik istrinya sudah selesai atau belum mandinya. Lelaki itu membuka pintu kamarnya, ternyata sang istri belum selesai. kebetulan, dia akan menyiapkan kejutan untuk sang istri agar sedikit memberikan kebahagiaan. Lelaki itu mengirim pesan kepada salah satu tempat untuk mempersiapkan kejutannya. Lelaki itu tersenyum setelah pesan terkirim.***Meyyis***Hari ini setelah berbusana Rani dan Gilang pergi ke rumah sakit ibu dan anak. Rani diperiksa semuanya tentang kesehatan alat reproduksi. Demikian juga dengan Gilang. Keduanya melakukan program kehamilan. Gilang sangat bahagia ketika dokter bilang bahwa mereka subur dan dapat segera punya anak jika benar melakukan instruksi dokter. Sekaligus juga berdoa kepada sang maha kuasa.
last updateLast Updated : 2022-02-28
Read more

Gilang Pamit

“Ini istri, Mang. Bukan lagi kekasih. Mari.” Lelaki yang dipanggil mang itu mengangguk dan tangannya memepersilakan Gilang untuk pergi. Mereka berdua terus jalan sampai ke depan dan akhirnya sampai ke tempat parkir.***Meyyis***Gilang akan melaksankkan janjinya yang sudah dikatakan di depan makam ibunya. Kali ini, lelaki dua puluh tujuh tahun itu datang ke kantor untuk bicara pada Keano. “Masuk!” Suara itu memberikan mandate pada dirinya untuk masuk ke dalam ruangan lelaki itu. Keano menyambutnya dengan baik. Setelah duduk, Gilang mengutarakan niatnya. “Kamu serius?” tanya Keano. Lelaki itu menghentikan pekerjaannya karena sang sahatabt sedang bicara hal yang penting. “Serius, Ke. Selain ini permintaan istriku, sudah tidak ada alasan untukku menjauhi papa. Dia sebatangkara sekarang. Aku akan memimpin perusahaan semoga belum terlambat.” Keano mengangguk. Lelak
last updateLast Updated : 2022-03-01
Read more

Gilang Mau Pulang

“Kamu lupa bercukur?” tanya Hafiza merasakan gatal sekaligus sensasi menusuk dari janggut sang suami. “Kenapa? Kamu suka?” Keano malah sengaja mengulangi menggesekkan janggut tersebut pada leher sang istri sehingga Hafiza sedikit mendesis.***Meyyis***Gilang menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat dari biasanya karena ingin mengajak istrinya ke rumah papanya. Ia sudah memberi tahu istrinya bahwa akan mengunjungi sang papa. Demikian juga dengan Rani merasa sangat bahagia, akhirnya suaminya itu luluh juga. Wanita itu kini juga semangat untuk menyelesaikan pekerjaannya lebih dini.“Kamu sudah selesai?” tanya Gilang ke ruangan wanita pujaan hatinya tersebut.“Sudah, aku akan siap-siap.” Rani memasukkan perlengkapanya ke tas. Gilang menunggunya di samping pintu dengan menyandarkan tubuhnya pada pintu tersebut. Rani sudah menyelesaikan beres-beres, setelahnya bangkit dan menggandeng sang kekas
last updateLast Updated : 2022-03-02
Read more

Masalah Beruntun

“Beri aku waktu sampai bulan depan, Pa. Keano sudah sangat baik padaku. Tidak mungkin aku tinggal begitu saja.” Papanya Gilang mengangguk-anggukan kepala.“Papa tunggu, selain itu … kembalilah, ajak istrimu.” Rani tersenyum.“Terima kasih, Pa.” Rani mengucapkan terima kasih. Lelaki paruh baya itu bangkit dan menepuk pundak Rani.***Meyyis***Keano sedang memasang iklan untuk posisi manager yang ditinggalkan oleh Gilang. Meskipun lelaki itu masih berada di sampingnya, maka harus segera siap-siap. Gilang juga berjanji akan mengajari penggantinya itu sampai bisa. Sudah puluha pelamar yang diwawancarai, akan tetapi belum sesuai dengan kriteria yang cocok.“Gilang, hanya butuh dedikasi saja. Jangan memaksakan diri harus seperfek kamu.” Keano memperingatkan sahabatnya itu.  sedang mereka berbincang. Ada suara sepatu mentutuk ke arah mereka diikuti dengan suara Hafiza yang sepertinya mencegah ses
last updateLast Updated : 2022-03-03
Read more

Kemesraan (21+)

“Terima kasih, dengan seperti ini kamu sudah membantu. Aku merasa tenang jika bersamamu.” Hafiza berputar untuk berada di depan sang suami. Dengan manja wanita berbaju merah mud aitu memeluknya dan menyandarkan pipinya di dada. Keano mengelus rambut panjang sang istri yang kini terurai.“Kita berkemas siap pulang. Bagaimana kalau malam ini nginep di rumah papa?” Hafiza terlihat gembira. Dia mencium pipi sang suami.  ***Meyyis***“Pa, Ma.” Keano berteriak memanggil Damian dan Zahwa.“Kayak di hutan saja, ada apa, Sayang?” Zahwa yang muncul dari tangga.“Aku pulang.” Zahwa tersenyum melihat putra kesayangannya pulang.“Pa, Keano dan istrinya pulang.” Damian yang baru saja sedang bersantai di balkon kamarnya juga datang menyambut mereka.“Tumben tidak akhir minggu kalian datang. Istirahatlah! Ma, bikin minum untuk mereka.” Damian mengajak Kean
last updateLast Updated : 2022-03-04
Read more
PREV
1
...
252627282930
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status