Beranda / Romansa / Miss C / Bab 41 - Bab 50

Semua Bab Miss C: Bab 41 - Bab 50

93 Bab

Bersama Rachel

Tugas dari Rachel membuat Grace tidak nyaman, mungkin bukan sepenuhnya dari Rachel tapi Sebastian melakukan hal ini dan entah bagaimana Rachel menurutinya. Grace beralasan datang bulan agar tidak perlu untuk berada di kamar hotel melakukan keinginan gila Sebastian, kali ini Grace sedang tidak ingin menemani pria mana pun setelah apa yang dilakukan Ramond.“Kamu ada masalah?.”Grace menggelengkan kepala “hanya lelah dan kangen dengan anakku.”Sebastian menatap pemandangan yang ada dihadapannya “kehadiranku tidak membuatmu bahagia, entah ada apa denganmu mungkin kita bisa melakukannya saat berada di pusat dimana kamu akan bertindak seperti bukan dirimu, benar?.”Grace tersenyum menatap Sebastian “lebih baik aku pulang karena anakku telah menunggu.”Grace beranjak dari tempat duduknya melangkah ke dalam dengan Sebastian yang hanya diam ditempatnya tanpa melakukan pencegahan, kehadiran Sebastian di kantor membuat Grace tidak nyaman sama sekali meski dia ada
Baca selengkapnya

Jawaban Yusuf

Perkataan Grace membuat Yusuf menatapnya horor lalu tertawa pelan, melangkah duduk dihadapannya dengan membawa gelas yang berisi air mineral. Grace sendiri tidak tahu kenapa berkata seperti itu pada Yusuf, pria yang sangat setia pada istrinya dimana tidak boleh melahirkan anak sehingga mereka tidak memiliki anak.“Aku mencintai istriku apa adanya bukan ada apanya, lagi ada masalah?.”Grace menggeleng dan mengangguk perlahan membuat Yusuf mengangkat alisnya melihat jawaban Grace, tapi Yusuf adalah Yusuf yang tidak akan bertanya jika orang tersebut tidak menjawab. Lebih seringnya Yusuf tidak terlalu peduli dengan permasalahan sekitar jika orang tersebut tidak bercerita, meski begitu tetap ikut bergosip jika para wanita ini bergosip panas. Grace memulai ceritanya secara pelan dari awal hingga akhir, Yusuf sendiri hanya bisa mendengarkan perkataan Grace karena pada dasarnya ingin mendengar dari versi berbeda mengenai permasalahan ini, Julius sudah bercerita men
Baca selengkapnya

Pembicaraan Pria

Julius menatap pemandangan dari balik ruangan kerjanya, kemarin dirinya datang dan langsung disibukkan dengan banyaknya kegiatan hingga melupakan Grace. Paginya Julius harus menghadiri rapat sehingga lagi – lagi hampir melupakan wanita yang dicintainya jika saja Grace tidak mengirim pesan padanya mengenai kondisinya saat ini, pembicaraan singkat mereka sedikit mengobati rasa rindu serta bersalah dalam diri Julius.Sampai detik ini Julius belum mengatakan apa pun terkait jawaban dari kedua orang tuanya perihal pertemuan mereka, Julius seakan menjadi pengecut yang langsung lari dari tanggung jawab. Baru saja dirinya menutup panggilan telepon dengan kedua orang tuanya membahas mengenai Grace yang lagi – lagi mendapatkan penolakan dari sang ibunda, tapi kali ini sang ayah tidak berkomentar apa pun. Julius sedikit berharap jika sang ayah bisa membela dirinya dari hadapan sang ibunda mengenai pilihan hatinya, menatap jam yang rasanya jalanan diluar akan sangat macet mem
Baca selengkapnya

Pengakuan dan Waspada

Julius menatap Nathali yang duduk tenang dan belum menyadari kehadirannya, bisa saja Julius tega dengan meninggalkan Nathali seorang diri tapi hati kecilnya tidak sejauh itu. Sesuatu terlintas dalam diri Julius sebelum menyapa Nathali yaitu melihat apa yang dilakukan wanita ini ditempatnya, Julius memutuskan untuk bersembunyi melihat apa yang dilakukan wanita ini ditempat Julius.Julius menunggu cukup lama hingga tidak lama kemudian seorang pria keluar dari lift mendatangi Nathali, Julius tidak menyangka atas apa yang dilihatnya saat ini dimana dihadapannya adalah Raymond yang tidak lain adalah pimpinan Nathali. Awalnya Julius berpikir jika mereka hanya atasan bawahan tapi semua berubah saat mereka berciuman singkat sebelum masuk kedalam lift, Julius melangkah mendekat saat mereka sudah berada dalam lift dengan melihat tujuan mereka dan saat tahu bahwa lantai mereka berada dua lantai dari tempatnya tinggal.Julius sedikit penasaran akan apa yang Nathali lakukan padahal
Baca selengkapnya

Cerita Sebenarnya

Grace terdiam mendengar perkataan Yusuf dan semenjak itu berpikir bahwa tidak semua pria sama seperti mereka yang melakukan hal tersebut padanya, ada juga yang setia dengan satu perasaan mungkin salah satunya adalah Julius dimana pria ini sangat sesuai dengan kriteria menjadi pasangan yang bisa diandalkan kedepannya dengan segala kelebihan dan kekurangan. Grace menghembuskan nafas pelan atas semua yang terjadi pada dirinya, jika dikatakan sebagai pemain pria jelas masuk didalamnya tapi disini juga mengambil harta mereka dengan kemampuan yang dimilikinya.“Kapan datang?” saat melihat Ramond berada didepan rumahnya.“Baru saja, mau ikut?” Grace mengangkat alisnya “menghabiskan waktu bersama.”Grace mengambil ponsel menghubungi orang tuanya mengatakan jika menginap ditempat temannya, Grace sangat tahu jika Ramond menginginkan sesuatu hal yang membuatnya bertahan sampai esok pagi. Kesempatan ini Grace gunakan untuk menghentikan ni
Baca selengkapnya

Pria Baru

Kantor adalah tempat Grace menenangkan diri karena ada Devina dengan mulut pedasnya, Rachel yang lembut, Yusuf yang penuh dengan kata-kata penenang serta sopir dan office boy yang memiliki tingkat kelucuan tidak jelas. Pekerjaan yang banyak membuat Grace melupakan semuanya bahkan apa yang dirinya lakukan dengan Ramond semalam, menjelang subuh Grace berada dirumah sehingga ayahnya tidak mengetahui jika dirinya tidak berada dirumah.“Ada masalah?” Grace menatap Yusuf yang saat ini berada dihadapannya “seharusnya aku yang pusing karena tidak lama berada disini jika tidak sampai target, jadi apa permasalahanmu?.”Grace tersenyum menatap Yusuf, meski kemarin sempat berkata kasar dengan dirinya tapi tidak membuat hubungan mereka berdua berantakan. Yusuf tidak memiliki rasa dendam begitu juga dengan Grace, mereka yang berada di kantor ini tidak akan membawa permasalahan pribadi dengan kehidupan di kantor. Menghembuskan nafas pelan Grace menceritakan semua yang didapatkan dari R
Baca selengkapnya

Bersama Raditya

Kondisi dibelakang membuat Grace akhirnya masuk kedalam mobil Raditya, sedikit bingung bagaimana pria ini berada disini dan tahu keberadaannya. Grace memandang Raditya dengan tatapan penuh tanda tanya dimana dalam pikiran Grace bahwa pria ini sama saja dengan pria lainnya yang mendekati dirinya, mengalihkan pandangan dan tidak peduli dengan Raditya yang berada disampingnya.“Apa bapak tahu dimana rumah saya?” seketika Grace mengingat belum memberitahu alamatnya.“Kamu daritadi diam saja jadi saya juga diam terus jalan mengikuti arus” Grace memandang tidak percaya perkataan Raditya dan langsung menyebut alamat rumahnya “saya kebetulan lewat lalu melihat kamu, tidak lupa membatalkan pesanan kan?.”Grace menatap ponselnya memeriksa aplikasi pemesanannya dan sedikit bersyukur ternyata belum menekan apa pun, memasukkan ponselnya kembali kedalam tas dengan menatap jalanan sekitar. Suasana didalam mobil yang sepi karena tidak ada pembicaraan satu sama lain, Grace sendiri
Baca selengkapnya

Sakitnya Ayah

Masuk kedalam dimana menemukan sang ayah berada di ranjang dengan kondisi balutan selimut dan juga memejamkan matanya, Grace mendekati sang ayah melihat secara jelas kondisinya dengan sang ibu berada disampingnya. “Kita ke rumah sakit aja” Grace menatap Juli yang hanya diam “daripada semuanya terlambat, ma.”Grace membantu Juli menyiapkan Gilbert untuk berangkat ke rumah sakit, Olla masih setia berada didepan pintu melihat bagaimana opanya sakit. Opa yang selalu memanjakan dirinya jika hanya berduaan dirumah, tanpa sepengetahuan Grace dimana Olla menghubungi Julius saat sibuk mempersiapkan barang-barang yang dibutuhkan. Sedikit beruntung dimana mobil Julius masih berada dirumah dan belum sempat dikembalikan, sedikit keraguan Grace menyetir kendaraan dalam kondisi seperti ini tapi dirinya harus menguatkan diri bahwa ini adalah jalan yang harus diterimanya.Gilbert langsung dibawa oleh tim dari rumah sakit karena Grace meminta pemerik
Baca selengkapnya

Operasi

Olla datang bersama neneknya berjalan kearah Grace membawa minuman, Grace meminta sang ibu untuk tidur begitu juga dengan Olla. Awalnya mereka menolak tapi Grace memaksa yang akhirnya mereka tidur dengan kondisi seadanya meski diawal Olla sempat merengek karena tidak nyaman, Grace terjaga menunggu diluar sambil sesekali berdoa agak diberikan keajaiban. Ponselnya berbunyi dimana nama Julius muncul kembali dan dirinya membutuhkan sandaran disaat seperti ini, Julius hanya bisa menenangkan hati agar tidak berpikir negatif serta banyak berdoa. Mendengar Julius seperti ini membuat perasaan Grace semakin bersalah pasalnya terlalu banyak dia membohongi pria yang begitu tulus ini, bahkan rela memberikan segalanya untuk dirinya dan keluarga.“Kamu kerja saja dan Olla juga harus sekolah.”“Mama bagaimana?.”“Gampang.”“Aku pulang siapin sekolahnya Olla nanti balik kesini antar makanan buat mama.”“Jangan n
Baca selengkapnya

Banyak Perhatian

Pembicaraan dengan Markus yang sebentar cukup membuat pikiran Grace teralihkan, menatap ruang ICU dimana sang ayah menggunakan alat bantu dalam menunjang hidupnya membuat Grace hanya bisa berdoa. Ponselnya sekali lagi berbunyi dimana nama Julius muncul kembali, menghembuskan nafas pelan karena pria ini sangat perhatian dan khawatir mengenai keadaan dirinya serta keluarga. Grace mengatakan jika sedang tidur tadi karena sebelumnya belum tidur sama sekali, menatap sang ayah sambil melakukan pembicaraan dengan Julius dimana tidak lama kemudian Olla menghampiri ingin berbicara dengan Julius. Grace menatap bagaimana Olla sangat dekat dengan Julius bahkan menyayanginya, meskipun hubungan mereka baru beberapa bulan tapi ikatan kedua orang beda jenis kelamin serta usia ini sudah seperti ayah dan anak. Pintu ruangan terbuka memanggil nama keluarga Grace dengan segera didatanginya bersama dengan sang ibu, menatap dokter yang sedang menjelaskan“Bapak sudah bisa dipindah ke kamar,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status