Minggu itu Adimasta sibuk membantu persiapan pernikahan kakaknya. Ada saja yang mamanya minta dia bereskan. Tapi bagus juga, Adimasta jadi paham seperti apa persiapan pernikahan itu. Ribet, tidak semudah yang tampak di film. Komunikasi dia dengan Clarissa hampir terhenti. Clarissa tidak menghubungi dia. Kalau Adimasta tanya kabar atau dia lagi apa, jawabannya akan datang lama dan dingin. Situasi ini masih juga belum terurai. Adimasta sangat berharap kalau Clarissa benar-benar bisa diajak bicara, lalu mau datang ke rumah dan berkenalan dengan orang tuanya juga kakaknya. Mau bagaimana lagi, cewek itu memang kayak belut. Susah dipegang, semaunya sendiri. Selesai mengantar mamanya membeli beberapa perlengkapan sore itu, Adimasta masuk ke kamarnya. Dia sudah berniat akan menonton film bagus, rekomendasi dari group kelas. Biasa, teman-teman suka kasih info kalau ada film bagus bisa dilihat online. Adimasta penasaran saja seperti apa. "Wah, bener, seru banget, nih f
Read more