Home / Romansa / The UnMarried Husband / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of The UnMarried Husband: Chapter 31 - Chapter 40

73 Chapters

29. Escaped from Hospital

Happy reading and enjoy   Chapter 29   Escaped from Hospital     "Apa yang terjadi?" tanya Etta seraya mengerjapkan matanya beberapa kali, ia memandangi wajah Cloudy beberapa detik kemudian beralih ke arah Axel yang cukup mengejutkan menghubunginya padahal selama bekerja di satu bagian, pria itu nyaris tidak pernah meneleponnya.    Yang lebih mengejutkan lagi, ia mendapati Cloudy di atas tempat tidur pasien. Selang oksigen melintang di depan hidungnya, kulit wajah sahabatnya terlihat pucat, dan yang lebih mengherankan adalah perut Cloudy yang telah mengempis menandakan jika wanita itu telah melahirkan bayi yang dikandungnya.    "Aku harus tiba di Whitestone pukul sebelas." Axel memeriksa jam di pergelangan tangannya. "Karena kalian cukup akrab, kuharap kau tidak keberatan menjaganya hingga aku kembali."    "Aku sama sekali tidak ke
Read more

30. In Collaboration

Happy reading and enjoy!   Chapter 30     In Collaboration   Mungkin karena telah siap dengan apa yang akan dihadapi, meskipun jantungnya seolah nyaris berhenti berdenyut oleh rasa sakit karena bayinya diambil oleh Rain, setidaknya ia tidak perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa.    Mungkin juga karena saat ia menghadapi kenyataan berat itu ada Etta dan Axel yang berada di sampingnya, tidak seperti setelah melahirkan di sampingnya hanya ada Bride di kamarnya dan dengan suasana seperti dilingkupi atmosfer ketegangan.    Rain benar-benar pria dingin yang tidak memiliki perasaan, dan Cloudy masih tidak menyangka jika bayinya secepat itu diambil Rain padahal terakhir ia datang bersama Axel, putrinya masih berada di ruang NICU.    Namun, karena Rain sangat menginginkan anak itu, setidaknya untuk menabahkan batinnya yang hancur
Read more

31. Mommy Become Nanny

Happy reading and enjoy!   Chapter 31   Mommy Become Nanny   Semenjak bayi itu berada di rumahnya, Rain nyaris tidak pernah menikmati waktunya dengan tenang. Ia tidak dapat berkonsentrasi dengan pekerjaannya, tidak bisa makan dengan benar, tidak ada waktu berolahraga, dan tidak bisa berlama-lama menikmati air hangat di kamar mandinya. Apa lagi membawa wanita ke kamarnya. Jelas sangat mustahil.   Biasanya setelah diturunkan dari gendongannya, Iry hanya akan tidur tidak lebih dari tiga puluh menit kemudian bayi itu akan menangis. Merengek meminta untuk terus berada di gendongannya seolah menguji kesabaranmu atau mungkin sengaja menghukumnya karena memisahkan dari ibunya. Seperti kata Marcus.    Namun, meskipun sedikit membenarkan ucapan Marcus, bukan berarti Rain juga membenarkan gagasan Marcus untuk menghadirkan Cloudy agar menyelesaikan masalahnya. Ia tidak ingin berurusan d
Read more

32. The Ex

Happy reading and enjoy!   Chapter 32   The Ex   Rain memindahkan dua buah koulouri thessalonikis ke dalam piringnya kemudian perlahan-lahan menikmati roti yang dibentuk seperti donat dengan taburan wijen yang biasa dinikmati bersama tahini seraya diam-diam beberapa melirik Cloudy yang duduk di depannya.    Wanita itu terlihat tidak menyukai sarapannya, terlihat dari ekspresi wajahnya yang begitu enggan setiap kali Marcus menghidangkan makanan khas Yunani di atas meja makan.    "Apa kau baik-baik saja dengan menu sarapan di rumah ini?" tanya Rain dengan nada sangat santai.    Cloudy tersenyum manis meski sebenarnya ia nyaris memutar bola matanya karena enggan jika saja tidak ingat dengan misinya. "Tidak juga, aku tidak masalah dengan makanan apa pun."    Benar-benar wanita penuh trik! Rain benci melihat senyum manis—se
Read more

33. The Thief

Happy reading and enjoy!Chapter 33The Thief"Sepertinya masa periode bulananku datang dan ini membuatku merasa tidak nyaman," ucap Cloudy yang duduk di bangku penumpang seraya memangku Iry yang tertidur pulas.Ia meminta Gustav membelokkan mobil yang dikemudikan di depan supermarket yang mereka lalui. Cloudy memiliki rencana yang telah dipersiapkan meski tidak ia mempersiapkannya hanya dalam waktu yang terbilang singkat, rencana yang ia pikirkan selama dalam perjalanan menuju rumah sakit untuk membawa Iry yang harus melakukan pemeriksaan rutin.Bride yang duduk di samping Gustav menoleh dan berucap, "Aku akan membelikan pembalut untukmu.""Kuharap di sini tersedia merek yang biasa aku gunakan," desah Cloudy."Untuk pertolongan pertama, kurasa tidak masalah menggunakan me
Read more

34. Family Man

Happy reading and enjoy!   Chapter 34   Family Man   Di depan pintu keluar tempat perbelanjaan, Rain memeriksa jam di pergelangan tangannya kemudian mengambil alih kereta bayi yang dipegang Cloudy tanpa mengatakan apa pun dan mendorongnya menuju ke mobilnya.   Cloudy spontan mengikutinya dan berusaha menyejajarkan langkahnya di sebelah Rain dan ia juga tidak mengatakan apa-apa kepada Rain karena ia tidak ingin memancing emosi Rain yang terlihat kesal karena ulahnya yang dengan sengaja menjebak dirinya sendiri agar terlibat masalah. Ia yakin, Rain tahu triknya karena mustahil seseorang yang bekerja di kantor polisi tidak mengerti peraturan yang sangat sederhana di sebuah tempat perbelanjaan.    Yang ia perlukan sekarang adalah membawa Rain bersamanya mengunjungi dokter untuk pemeriksaan Iry, bagaimanapun caranya. Meskipun harus membuat drama lagi dan ia sekarang otaknya sedan
Read more

35. Loved and Beloved

Happy reading and enjoy!   Chapter 35   Loved and Beloved    "Cloud, ada yang kau perlukan?" tanya Marcus yang mendapati Cloudy memasuki area kekuasaannya.   Cloudy tampak berpikir beberapa detik. "Aku ingin menyiapkan makan untuk Rain."    Marcus mengerutkan keningnya. "Bukankah kalian makan di luar?"    "Dia tidak makan," ujar Cloudy seraya mendekati lemari penyimpanan bahan makanan.    "Kau salah memilih menu untuknya?"   Cloudy menggeleng dan menarik pintu lemari pendingin. "Aku tidak memilihkan apa pun."    Marcus mengedikkan bahu dan pandangannya mengikuti pergerakan Cloudy yang membuka lemari pendingin dan bertanya, "Lalu kenapa dia tidak memakannya?"   Cloudy mengamati bahan makanan yang tersusun rapi di depannya. "Apa yang Rain suka?" 
Read more

36. The Trap

Happy reading and enjoy! Chapter 36 The Trap "Senang melihatmu terlihat jauh lebih baik, Cloud," ujar Axel seraya menatap Cloudy yang berdiri di depannya. Cloudy tersenyum dan mengangguk. "Yeah, jauh lebih baik dari sebelumnya."  "Dan kuharap aku bisa bertemu putrimu, nanti."  "Kau pasti akan bertemu dengannya nanti," ucap Cloudy dengan tatapan mata berkilat penuh kebahagiaan. "Dia sangat menggemaskan meski dia tidur sepanjang hari dan terkadang dia terjaga semalam suntuk. Ya Tuhan...."  Axel tertawa pelan dan mengamati wajah Cloudy yang terlihat sangat bahagia. "Dia pasti sangat cantik," gumamnya.  "Dia adalah gadis yang paling cantik yang pernah kulihat," ucap Cloudy disusul dengan air matanya yang terdorong keluar. "Aku bersyukur bisa berada di sampingnya," lanjutnya seraya menyeka air mata haru
Read more

37. Trapped by Her Own Trap

Happy reading and enjoy!   Chapter 37   Trapped by Her Own Trap   Cloudy tidak meliburkan pengasuh Iry karena pertimbangan dirinya pasti akan sangat sibuk menyiapkan makan tiga kali dalam sehari, membersihkan dapur, kamar, dan ruangan lain. Juga harus mengurus pakaian kotor. Jadi, secara refleks ia melontarkan pertanyaan dengan nada jengkel karena tindakan Rain dianggap memperberat pekerjaannya.    Rain mendongak dan menatap Cloudy dengan raut wajah kesal mendekat ke arahnya. "Kau takut tidak bisa mengurus Iry sendiri?" Sebelah alisnya terangkat dan bibirnya melengkung membentuk senyum.    Cloudy mengerjap, ia bahkan menghentikan langkahnya. Rain tersenyum dan itu bukanlah senyum sinis seperti biasanya.   "Benar, 'kan?"    Tidak ingin tenggelam dalam senyum Rain, Cloudy mengangkat dagunya tinggi-tinggi dan melanjutkan langk
Read more

38. Willy-Nilly

Happy reading and enjoy!   Chapter 38 Willy-Nilly   Cloudy tidak menyangka Rian akan memaksanya memakan permen dengan cara seperti itu, terlebih lagi Rain bukan hanya memindahkan permen dari mulutnya. Pria itu mencumbu bibirnya dan Cloudy tidak memiliki alasan untuk menolak karena beberapa jam yang lalu dirinya adalah pencetus percobaan hubungan mereka.  Perlahan Cloudy membalas cumbuan Rain, membiarkan lidah pria itu menyusup ke dalam mulutnya dan membelai lidahnya. Rasa pedas dari jalapeno yang membakar bibi dan mulutnya perlahan-lahan digantikan oleh rasa manis dan segar dipadukan dengan aroma khas mint. Perlahan-lahan pula Cloudy bangkit dan mengalungkan lengannya ke pinggang Rain dan menciptakan posisi yang nyaman untuk keduanya untuk saling menjelajahi lidah mereka hingga cumbuan bibir mereka semakin dalam dan menciptakan gejolak panas yang menuntut lebih dari sekedar cumbuan.  Satu telapak tan
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status