"Hey! Kenapa diam? Kamu sengaja ngelakuin ini ke aku 'kan?" Arvan mendorong bahu Diana pelan. Membuat gadis berponi ini sadar akan lamunannya. "I ... iya, Pak. Eh, gak maksud saya, Pak," jawab Diana terbata. Ia menoleh ke segala arah dan di ruangan itu hanya ada Arvan dan dirinya saja. "Astaga! Aku tadi cuma mengkhayal? Gak ada nyali buat ngadepin es batu ini," batin Diana. "Jawab pertanyaanku lagi. Kenapa kamu lari, terus ngumpet? Kamu pasti sengaja naruh ranjau di makananku kan?" "Gak, Pak. Saya tadi cuma penasaran aja, yang namanya rapat itu seperti apa. Tau-tau bapak nengok, saya kaget makanya saya lari. Terus bapak kejar saya, paniklah, Pak!" kilah Diana. "Aku gak tau ada apa denganku. Sudah tau sejak awal kamu itu ceroboh dan selalu bikin masalah, tapi aku gak mau pecat kamu!" kata Arvan sambil berlalu pergi. Ucapan CEO angkuh itu membuat ha
Last Updated : 2021-06-05 Read more