Home / Romansa / Iblis Jatuh Cinta / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Iblis Jatuh Cinta: Chapter 41 - Chapter 50

96 Chapters

Jelous Evil 4

Ray memakai kembali kemeja putihnya dan merapikannya. Ia mengancingkan kancing bajunya satu per satu. Dimulai dari kancing baju yang paling bawah. Ia menyisakan dua kancing terbuka di atas.Kenapa harus mengancingkan baju dari bawah dahulu? Kenapa tidak dari atas? Diamlah! Ini gaya Ray, tak perlu dipertanyakan meski merasa aneh sekalipun.Ray lalu mengambil celana bahannya yang berwarna hitam. Ia kemudian memakainya perlahan.Merasa otot-ototnya kaku, Raypun melakukan peregangan sebentar agar sirkulasi darahnya mengalir lancar. Lelah. Fisiknya terasa sangat lelah. Memang sudah berapa lama ia bermain dengan Kiara?Ray melirik ke arah jam weker yang ada di meja lampu tidur. Hampir jam lima sore. Ia mengingat-ingat mulai kapan dirinya bermain dengan Melody. Bukankah tadi sedang jam makan siang? Hampir lima jam!Ya bukan berati lima jam nonstop, itu jelas tidak mungkin. Lima jam itu sepaket dengan main-main, pemanasan, bercinta, dan juga istirahat alia
last updateLast Updated : 2021-07-18
Read more

Hurt

Kiara bangun dari tidurnya. Ia haruslah segera membersihkan diri sesuai dengan perintah Tuan Mudanya yang kejam itu.Kejam?Ya, kejam.Percayalah, ini kali pertama mengecap Tuan Mudanya itu sebagai sosok yang kejam. Kini pun sumpah serapah sudah berkecamuk di dalam benaknya. Hanya saja sulit ia ucapkan karena entah mengapa bibirnya enggan berteman dengannya.Kiara menatap dirinya di cermin kamar mandi. Ia memandangi sekujur tubuhnya yang menjijikkan itu. Sangat kotor. Penuh dengan noda."Apakah kamar mandi tempat yang paling cocok untuk mengekspresikan segala lukaku? Apapun yang terjadi antara diriku dengan Ray, aku hanya bisa menikmati segala lukanya di kamar mandi. Menyumpahinya seenak kepalaku berpikir, lalu menangis setelahnya. Kini bahkan dengan gilanya aku menaruh rasa terhadapnya. Orang yang jelas-jelas menghancurkan hidupku."Kiara menyisir rambut panjangnya. Begitu sulit, terasa gembel. Sakit seperti dijambak."Sakit akibat m
last updateLast Updated : 2021-07-19
Read more

Fate

Rumah sakit...Seorang dokter keluar dari dalam ruangan operasi. Ia lalu melepas masker yang dipakai olehnya."Bisa saya berbicara dengan suami Nona Kiara?" Tanya Dokter itu.Sejenak suasana terdiam ketika mendapatkan pertanyaan seperti itu. Pasalnya, Kiara sendiri belumlah bersuami. Kiara belum menikah."Saya suaminya, Dok." Kata Ray tanpa basa-basi.Yang lain lebih bersikap menerima. Nyatanya, Kiara memang butuh wali untuk bertanggung jawab secara legal. Jika Ray tak melakukannya, tentulah paman Willy ataupun Ken juga siap melakukannya. Nyawa Kiara lebih penting dari apapun."Mari ikut saya, Tuan! Ada beberapa hal yang harus saya diskusikan dengan Anda." Kata Dokter itu.Ray hanya mengangguk dan mengikuti dokter itu ke ruangannya yang tak jauh dari kamar operasi."Ada apa? Perasaanku tidak enak." Kata Yuna yang duduk di apit kakak dan ibunya."Entahlah, Yun. Kakak juga kurang paham. Sepertinya hal serius sedang terjadi
last updateLast Updated : 2021-07-19
Read more

A Woman

Operasi pengguguran janin sudah usai.  Semua berjalan lancar. Kiara selamat tanpa ada masalah sedikitpun saat operasi.Kini, Kiara sudah dipindah ke ruang inap biasa. Ray, Ken, Teha, dan Yuna masih ada di dalam ruangan itu. Sementara paman dan bibi Willy sudah kembali ke rumah."Aku dan Teha akan keluar mencari makanan, kalian tetaplah menjaga Kiara." Kata Ken."Iya, kak. Hati-hati, ini sudah larut." Kata Yuna"Hn."Ken dan Teha menoleh ke arah Ray yang duduk di dekat Kiara. Ray nampak begitu serius menatap Kiara yang sedang tak sadarkan diri itu."Ray, kami keluar dulu!" Kata Teha."..." Ray tak menjawab. Hanya mengangkat tangannya saja sebagai jawaban."Kami akan segera kembali!" Kata Ken. Ia menepuk pundak adiknya, Yuna."Iya."Setelah Ken dan Teha pergi mencari makanan, Yuna berjalan menghampiri Kiara dan Ray."Syukurlah semua baik-baik saja. Setelah obat biusnya habis efeknya, kata dokter Kiara ak
last updateLast Updated : 2021-07-21
Read more

Back to Home

Kiara dirawat selama lima hari, dan dalam lima hari itu, Kiara lebih banyak berdiam diri. Ia hampir tidak bersuara. Kali ini ia tidak kehilangan kendali atau suka memberontak seperti reaksi pertama kali tahu jika kandungannya digugurkan.Faktanya, Kiara mencoba menelaah dan memahami apa yang terjadi. Meski butuh waktu, ia akan mencoba menerima. Meski sulit dan berat, tapi ia bisa apa? Kondisi memang sedang tak bersahabat dengan dirinya."Kak Ray berpesan untuk tidak mengatakan kondisi yang sulit hamil pada Kiara. Reaksinya pasti akan di luar nalar. Ya Tuhan, kenapa temanku ini harus mengalami hal-hal yang sangat berat seperti ini, sih?" Batin Yuna ikutan ngenes.Apalagi saat melihat Kiara yang lebih banyak bengongnya, ya meski Kiara membalas sapaannya, tapi wanita sangat ayu ini lebih suka menatap kosong jendela luar rumah sakit."Kak Ray sedang mengurusi administrasi untuk kepulanganmu, kata kakak, nanti kalau kondisimu membaik, kakak akan mengajakmu ke
last updateLast Updated : 2021-07-22
Read more

Devil Takes Care 1

Di kantor Ray, Syailendra Corp."Tolong bereskan berkas-berkas ini, aku ingin pulang cepat!" Kata Ray pada asistennya, Sekretaris Shan.Sekretaris Alexander Shan adalah sosok kepercayaan Ray di kantor. Usianya sama dengan Ray, 23 tahun dan sudah menjadi asisten Ray sejak dirinya magang di Syailendra Corp.Alih-alih memilih sekretaris pribadi seorang wanita, Ray justru memilih sosok laki-laki. Menurut Ray, laki-laki itu tidak merepotkan seperti wanita. Lebih tahan diomeli dari pada wanita juga."Baik, Tuan Ray." Kata Sekretaris Shan.Ray lalu berjalan ke luar ruangannya. Di luar ruangan ia bertemu dengan Teha."Bos pulang cepat? Bolos ya? Memanfaatkan kekuasaan!" Celetuk Teha."Suka-suka Bos." Kata Ray yang langsung nyelonong pergi tanpa menghiraukan Teha.Teha kesal. Ray memang suka seenaknya saja. "Suka-suka Bos." Kata Teha dengan menirukan gaya suara Ray."Menggerutu saja kau ini. Kerja woy, kerja! Baru jam tiga sore j
last updateLast Updated : 2021-07-22
Read more

Devil Takes Care 2

KIARA'S POV. Aku terlalu pusing, terlalu bingung, terlalu apa ya? Intinya aku hanya diam saja ketika Tuan Muda yang maha benar ini tiba-tiba melepaskan semua pakaian yang aku kenakan. Dan di sinilah diriku saat ini, di kamar mandi, di bak mandi, sedang berendam di air hangat yang sudah dia siapkan. Tuan Ray mengambil shower dan membasahi rambutku. Setelah itu, dia menyamponi rambut panjangku. Dia melakukan pemijatan pelan di kepala. Jujur saja, rasanya sangat nikmat. Aku jadi ingat ketika aku melakukan creambath di salon beberapa bulan yang lalu. Kalau aku bilang jika Tuan Ray pintar memijat seperti tukang salon, aku pasti akan dihabisi olehnya, kan? Sebaiknya aku menutup mulutku rapat-rapat dan cukup diam saja menerima apa yang dia lakukan. Lalu diamlah, wahai diriku! Diamlah saat dia membersihkan tubuhku dengan puff mandi! Sial, aku tidak tahu bagaimana aku harus berekspresi, sungguh, aku ingin menolaknya melakukan ha
last updateLast Updated : 2021-07-23
Read more

Devil Takes Care 3

Pukul setengah tujuh malam, Kiara terbangun dari tidurnya. Ia membuka matanya perlahan.“Dia masih tidur sambil memelukku. Berat sekali tangannya. Aku ingin ke belakang.” Batin Kiara.Kiara mencoba menyingkirkan tangan Ray dari tubuhnya. Pelan-pelan, ia tak mau mengganggu Ray yang sedang tidur.“Akhirnya lepas juga dari dia.” Gumam Kiara. Ia lalu menatap Ray perlahan. “Dia tidur nampak damai. Sepertinya ia memang sangat kelelahan. Terima kasih sudah mengurusku.”Kiara menggeser tubuhnya perlahan ke samping sisi lain dari ranjang. Sekali lagi, ia tak boleh membuat singa yang sedang tidur itu bangun.Setelah berhasil menjauh dari Ray, Kiarapun bangun. Ia melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi. Baru dua langkah ia berjalan, sang Tuan Muda sudah mengagetkannya.“Mau kemana kau? Kembali tidur!” Pinta Ray.“Ano, saya mau.. itu..” Kiara kesulitan mengatakan jika ia ingin ke kama
last updateLast Updated : 2021-07-23
Read more

Devil Takes Care 4

Seminggu berlalu sudah. Keadaan Kiara juga sudah jauh membaik. Kondisi tubuhnya juga sudah pulih. Ia sudah bisa melakukan banyak hal dengan normal.Selama ia 'sakit', ia tak memungkiri jika Ray bekerja sangat banyak untuk mengurusinya, merawatnya sampai sembuh. Ray juga tidak melakukan hal aneh-aneh dalam kurun waktu sekitar dua mingguan ini terhitung dari dirinya masuk rumah sakit.Di ruang kerja Ray...Kiara membawa secangkir kopi hitam untuk Ray yang tengah sibuk dengan banyaknya dokumen-dokumen kantor yang dibawa ke rumah.Kiara meletakkan secangkir kopi itu di meja kerja Ray."Kenapa belum tidur? Ini sudah malam." Tanya Ray datar."Anu, itu..." Kiara bingung harus mulai berbicara darimana.Ray menatap Kiara. "Tidak bisa tidur?"Kiara mengangguk. Ia memang sedang tak bisa tidur. Namun ada hal yang ingin ia bicarakan dengan Ray."Tu-Tuan Ray, bo-bolehkah saya pergi ke kampus?" Tanya Kiara hati-hati.Ray meletak
last updateLast Updated : 2021-07-24
Read more

Ren is Kiara's Lecturer

Karena saking kagetnya, Kiara sampai harus berdiri. Membuat seisi kelas menatapnya. "Mahasiswi yang ada di pojok belakang, ada apa?" Tanya Ren dengan senyuman khasnya. "Ya? Ah, tidak, maafkan saya." Kiara lalu duduk kembali ke kursinya. Kelas haruslah segera dimulai. "Perkenalkan, nama saya Ren, saya akan menggantikan pak Danu untuk sementara. Mengajar Marketing Communication." Kata Ren memperkenalkan diri. "Pak, usianya berapa?" "Pak, sudah menikah belum?" "Pak, boleh minta nomor ponselnya?" Seisi kelas gaduh karena melihat wajah tampan sang dosen pengganti. Ren itu sangatlah tampan. "Haaa, bukannya it Ren Dirga? Senior di kampus kita yang lulus dengan IPK 3.9 itu?" "He? Masak?" "Bukannya dia legenda di kampus kita?" Ren lalu memukul pelan mejanya agar seisi kelas berhenti membuat gaduh. "Ya aku Ren yang kalian maksud. Tolong jangan bahas hal pribadiku, mari kita mulai saja kulia
last updateLast Updated : 2021-07-24
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status