Home / Romansa / Paracetalove [INDONESIA] / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Paracetalove [INDONESIA]: Chapter 41 - Chapter 50

53 Chapters

41-Terpaksa

Mery mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil berwarna biru pemberian Arga, ia baru saja selesai mandi sore ini. Kini, gadis itu duduk di bibir kasur. Tubuh mungilnya masih terbalut bathrobe putih. Matanya menatap keluar jendela kamar.Lagi-lagi, perasaan sepi itu menghampiri Mery. Mengingat ia di rumah hanya sendiri. Tasya dan Raya memiliki kesibukan masing-masing sekarang. Tasya mengurus cafe milik papanya sementara Raya membantu menjalankan butik milik ibunya.Dan dirinya? Jangan ditanya lagi, ia sekarang berstatus pengangguran. Arga melarangnya bekerja seminggu ke depan. Cowok itu bilang akan mencarikan rumah sakit yang cocok untuknya bekerja.Tapi, nggak papa sih, Mery juga pengen leha-leha dulu, menikmati waktu liburnya dengan bermalas-malasan. Hehe;)Ting.Gawainya di nakas berbunyi, Mery mengambil benda pipih itu, ternyata chat masuk dari Arga.
Read more

42-Manis

Bersalah. Itu yang melanda hati Arga sekarang. Ia terlambat datang ke rumah Mery. Semua ini gara-gara Aileen yang sok mengulur waktu dan mengajaknya berbincang lebih lama.Jika bukan karena Marina Arga tidak akan pernah mau. Tapi, ia bisa apa? Ia tak pantas untuk menyalahkan siapa pun. Ia juga sudah terikat janji dengan Riko supaya menjaga Aileen. Sial! Benar-benar sial!Arga membunyikan klaksonnya, keadaan jalanan macet parah ditambah hujan yang begitu deras membuat Arga ingin marah. Belum lagi, bunyi klakson terdengar dari sana-sini, membuat telinganya terasa pengang.Ia juga telah menelpon Mery berulang kali, tetapi nomor gadis itu mendadak tidak aktif. Arga mengusap wajah gusar. "Shit!"Setengah jam kemudian, Arga berhasil keluar dari kemacetan itu. Ia segera melajukan mobilnya secepat mungkin menuju rumah Mery.Sesampainya di sana, Arga memakirkan mobilnya setelah satpam membukakan pagar.
Read more

43-Aneh

Seorang gadis cantik melangkah terburu-buru di trotoar jalan, rambutnya berayun seiring langkah yang semakin cepat.Beruntung, langit memahami kondisi gentingnya saat ini. Tidak terlalu panas, tidak juga mendung. Cerah tapi berawan. Gadis itu tidak lain adalah Mery, dia terpaksa jalan kaki akibat bangun kesiangan pagi tadi. Alhasil, Mery tidak menemukan satu taksi pun yang bisa mengantarnya sampai ke rumah sakit yang menjadi tujuan pertamanya.Tak apa, jarak rumah sakit itu dan rumahnya juga tidak terlalu jauh. Mery pun memutuskan memesan transportasi online. Namun lagi, kesialan menimpanya. Mobil yang ia tumpangi tiba-tiba mengalami kebocoran ban. Dan memperbaikinya butuh waktu lumayan lama.Akibatnya, jalan kaki adalah pilihan terakhir Mery. Toh, rumah sakitnya juga tinggal beberapa meter lagi."Huh capek." N
Read more

44-Mulai Curiga

Arga melirik jam tangannya berulang kali, cowok itu duduk di kursi taman rumah sakit. Dia tidak melakukan apa-apa, hanya menunggu kembalinya dua orang yang tidak lain adalah Aileen dan Dirga. Seusai menemani Mery melamar kerja, Arga langsung ke sini. Rencananya, ia ingin memberikan pengertian pada Aileen bahwa dia tak bisa selalu ada untuk menemani gadis itu."Dian," Panggilan itu mengalihkan perhatian Arga. Ia menoleh dan menemukan Aileen melempar senyum, gadis itu duduk di kursi roda yang didorong Dirga. "Aku nungguin kamu lho. Aku bosen sama Dirga," ucapnya.Arga terdiam cukup lama, namun suara Dirga memecah keheningan suasana. "Dian sibuk, dia nggak bisa selalu ada buat kamu, Len. Dia juga punya kesibukan lain. Lagian, Dian udah punya tunangan. Nggak seharusnya kamu--""Diam! Aku nggak ngomong sama kamu!"
Read more

45-Ignore

Setidaknya, katakan jika kamu sudah bosan. Supaya aku tidak mengharapkan yang lebih lagi. Karena itu menyakitkan.-Ignore-•••Mery lelah.Bukan lelah batinnya saja, tapi hatinya lebih.Gadis itu menyandarkan punggung ke sandaran kursi bertepatan ketika mobil Dirga berhenti di depan pagar rumahnya.Dirga paham, Mery sedang kecewa. Ia tahu betapa sakitnya diabaikan oleh orang yang kita cinta secara perlahan."Ry," panggil Dirga.Sejurus kemudian Mery menoleh. Senyum paksa terukir di bibir mungilnya."Thanks udah nganterin, Kak," ucap Mery. Sebelum turun, dia melepas jaket Dirga namun ditahan oleh cowok itu."Pake aja, lagian masih gerimis. Jarak antara mobil gue sama teras rumah lo lumayan jauh tuh," titah Di
Read more

46-Oh Ternyata

Jika hubungan yang tidak cocok terus dipaksakan, maka hanya akan menimbulkan kesakitan. •••Ada satu hal yang membuat Arga bisa menghembuskan napas lega sekarang, yaitu kabar bahwa Aileen diperbolehkan pulang. Meski begitu, Aileen belum pulih penuh. Ia masih butuh perawatan."Aku pulangnya kemana?" tanya Aileen pada Marina. Gadis itu duduk di kursi roda. Sementara Marina mengemas semua pakaian Aileen ke dalam tas miliknya. "Ke rumah tante?"Dipanggil seperti itu, Marina lantas menoleh. Ia tersenyum samar. "Hari ini kamu tinggal di apartemen kamu dulu ya. Besok baru deh kita tinggal bareng-bareng.""Bedua?"Marina menggeleng. Satu tangannya tergerak mengusap rambut Aileen. "Nambah satu lagi. Mery. Dia, 'kan adik kamu," ujarnya lembut.Aileen langsung membuang muka. Tidak suka.
Read more

47-Untuk Apa

Mery terus berlari. Ia tak peduli pada Arga yang mengejar dan meneriaki namanya di belakang. Air mata gadis itu bercucuran. Ia bahkan tak segan menabrak bahu siapa pun yang menghalanginya.Tiba di luar apartemen, Mery semakin mempercepat langkahnya. Pandangannya memburam oleh air mata. Tanpa gadis itu sadari bahwa di depannya adalah jalan besar. Mery pun menerobos jalan itu dan ternyata..."MERY!!"Sempat mengira ia akan tetabrak, beruntung tangan Mery diraih cepat oleh Arga, sehingga tubuh cewek itu berakhir dalam dekapannya.Mery yang syok hanya pasrah ketika Arga memeluk lalu memarahinya."KAMU GILA?! KAMU HAMPIR AJA KETABRAK, RY!" tanya Arga membentak. "BISA NGGAK SIH KAMU NGGAK USAH LARI-LARI?! KALO AKU TELAT SEDIKIT AJA KAMU UDAH DITABRAK TRUK ITU, MERY!""Biarin! Biarin aku mati, Ga! Memang siapa
Read more

48-De Javu

Arga galau. Ia masih tak percaya hubungannya berakhir secepat ini. Apalagi dengan cara bertengkar hebat kemarin sore.  Semalaman, cowok itu hanya bisa tidur kurang lebih dua jam. Selebihnya Arga menggunakan waktu tidurnya untuk melamun, sesekali memandangi kalung MeryDian di genggaman tangannya.Tidak sedikitpun Arga berniat menghubungi Mery, pasalnya ia ingin memberikan waktu gadis itu menenangkan diri.Mungkin, Mery benar. Mereka sudah tidak cocok lagi. Sehingga hubungan ini tidak pantas dilanjutkan.Arga meringkuk di kasurnya seperti orang kedinginan. Jangan katakan ia lemah. Karena cowok itu sekarang sedang,menangis dalam diam.☆☆☆Mery sesegukan. Setelah mendengar semua fakta yang diceritakan Marina tentang Aileen dan Arga. Gadis itu tak dapat menahan air matanya. Mery terguncang, sy
Read more

49-Mantan Rasa Pacar

Mery mengecek sekali lagi penampilannya di cermin. Siang ini dia akan pergi ke studio milik Arga. Mery sangat berharap cowok itu mau diajak balikan olehnya. Nyaris satu bulan mereka memiliki kedekatan, namun statusnya hanya teman. Entah, Arga yang memang tidak ingin menjalin hubungan lagi dengannya atau dirinya yang terlalu banyak berharap.Akan tetapi, Mery tidak akan menyerah. Dia harus berusaha meraih hati Arga lagi meskipun rasanya susah."Oke, perfect!" gumam Mery. Senyum mengembang di wajah cantiknya. Gadis itu memakai rok sebatas lutut dan juga kaos.Di tengah kesibukannya memoles bedak, Aileen tiba-tiba muncul
Read more

50-Hangat

"Aku memang pengen punya pacar lagi. Tapi ceweknya kamu. Mau?" Deg. Perkataan itu sukses membuat Mery mematung di tempat. Pipinya bersemu merah bak kepiting rebus. Kedua sudut bibirnya bergetar menahan senyuman. Andai dia berada di kasur, Mery pasti guling-guling saking senangnya.Jantungnya sendiri? Jangan ditanya lagi. Jedag-jedug tidak karuan. Mery bungkam. Lidahnya dibuat kelu untuk mengucap satu kata pun."Mery. Mau nggak? Atau permintaan aku kurang jelas?" tanya Arga sebab Mery belum menjawab permintaannya.Dengan mata terpejam, Mery berbalik menatap Arga yang masih duduk. "Ih iya-iya! Aku mauuu!Aku mau kita balikannn!"Arga mengulum senyum melihat tingkah gadis itu. "Bukan balikan. Tapi jadi pacar aku lagi. Anggap kita nggak pernah jadi mantan. Setuju?""Kenapa gitu?" Mery membuka matanya."Karena... aku mau kita mulai awal yang baru. Dan ja
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status