"Apa kau sudah makan?" Aurela menengada, menggeleng menatap kekasihnya dengan wajah cemberut. "Bisakah kau tidak terlalu lama bekerja, aku tidak bisa terus menunggumu seperti ini, itu membosankan." "Maaf," ujar Rilan lalu mencium pada puncak kepala kekasihnya. "Kau tidak ingin berhenti bekerja pada Randika?" "Aku tidak bisa," jawab Rilan. "Karena Arumi?" Rilan hanya diam, tidak ada satu katapun yang ia keluarkan saat mendengar ucapan Aurela. "Jawablah!" Pria bermata elang itu mengeles dagu wanita di depannya. "Kau sangat tahu untuk apa aku tetap berada di dekat Randika, Aurela." "Aku tahu, karena ingin tetap menjaga Arumi." "Jadi untuk apa aku harus menjawab jika kau tahu alasannya." "Randika, bisa menjaganya, dia kekasih yang sebentar lagi akan menjadi su
Baca selengkapnya