Home / Romansa / My Teacher My Husband / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of My Teacher My Husband: Chapter 81 - Chapter 90

148 Chapters

BAB : 80

 Alvin sudah memasang tampang kesalnya, saat waktu 15 menit sudah terlewat dari jadwal janjiannya dengan Kim. Bahkan, sudah tak bisa dihitung berapa kali ia mondar-mandir di depan cafe, berharap wanita itu muncul."Haiii, Kak."Alvin langsung balik badan, dan benar, akhirnya wanita yang ia harapkan datang juga."Kenapa lama?""Ya, maaf, baru juga nunggu 15 menit, belum setahun," celetuk Kim."Jangan nyindir," berengutnya mengamit tangan Kim dan membawanya masuk ke area cafe.Kim mengedarkan pandangannya ke penjuru cafe dengan tatapan bingung. Ya, pasalnya tak ada orang lain di sini selain mereka berdua."Ada namanya pasar hantu, kereta hantu, dan apa ini yang dinamakan cafe hantu," pikirnya dalam hati"Bisa jadi," ujar Alvin, membuat Kim langsung bergelayut di tangan Alvin.Alvin malah tersenyum melihat reaksi Kim. Ya, wanita ini memiliki imajinasi yang sangat tinggi, apalagi kalau sudah membahas masalah han
Read more

BAB : 81

    "Haii, Kim," sapa seseorang turun dari mobil, menghampirinya yang saat itu duduk bersama Restu.Kim langsung menunjukkan wajah tak sukanya pada dia."Dion, kamu ngapain kesini" tanya Kim dengan ekspresi kesal."Di saat dirinya lagi sedih karna kepergian Alvin, malah Dion yang datang tanpa diundang," pikirnya."Ya, aku cuma mau ketemu sama kamu doang," jawabnya."Kamu tahu darimana alamat aku?" tanya Kim."Dari asisten rumah tangga di rumah kamu, dan ngasih alamat sini," jelasnya"Hadehh...,si Bibik," batinnya merutuki tindakan asisten rumah tangganya."Dia siapa, Kim?" tanya Restu"Kak, kenalin, ini Dion.Dia mantan aku," jelasnya pada Restu dengan berat."Oo..., jadi ini anak yang bikin kamu sama Alvin jadi berantem nggak jelas waktu itu," kesal Restu yang memperlihatkan rasa ketidaksukaannya langsung pada Dion."Alvin? Siapa Alvin?" tanya Dion bingung"Dion, aku mau ngejel
Read more

BAB : 82

Setibanya di kamar, ponselnya yang saat itu ada di sofa, berdering. Saat ia lihat, tenyata Alvin lah yang menghubunginya. Sebenarnya pingin angkat, tapi Nggak tahu kenapa semenjak melihat foto Alvin bersama seorang cewek di sosmed-nya, membuat rasa rindu yang teramat dalam ia abaikan begitu saja.Kim mengenakan dress selutut berwarna biru, hels hitam, dan handbag berwarna hitam. Ia membiarkan rambut sepinggangnya tergerai begitu saja."Ayok," ajaknya pada Hani dan Jeje.Mereka bertiga berangkat menggunakan mobil Jeje. Tak enak badan membuat Kim merasa malas untuk menyetir."Kim, gue perhatiin makin kesini Lo makin beda tau nggak," ungkap Jeje saat dalam perjalanan."Beda apanya, gue masih Kimmy yang dulu. Baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung," terangnya sambil mengumbar senyum manis, meskipun kepalanya dalam keadaan berdenyut pusing."Bukan gitu. Maksud gue tuh,  pemikiran, kepribadian, penampilan, dan sikap lo sekarang udah bed
Read more

BAB : 83

Seperti biasa, pagi ini Kim berangkat ke kampus. Lumayanlah, kepalanya tak sepusing kemarin."Bik, ntar belanja ya, tolong beliin semua bahan-bahan ini," ujarnya pada Bibik dan menyodorkan secarik kertas dengan daftar belanjaan."Siap, Non," balas Bibik."Kalau gitu aku ke kampus dulu, habis dari kampus aku langsung ke kantor. Jadi, Bibik nggak usah siapin makan siang, oke?""Oke, Non."Kim segera menuju kampus yang hanya membutuhkan waktu lima belas menit perjalanan. Seperti keinginan dan perintah sang suami, ia hanya boleh kuliah di kampus yang terletak tak jauh dari kediamannya. Dan sebagai istri, apa yang akan ia lakukan kalau bukan menurut saja."Kimmy," sapa seseorang yang tiba-tiba saja sudah nongol di hadapannya saat turun dari mobil."Astaga! Apaan lagi sih, Dion. Sehari aja, bisa nggak sih kamu nggak nemuin aku?""Enggak."Mendengar jawaban Dion, Kim langsung saja berlalu dari hadapannya.Begitulah, seti
Read more

BAB : 84

    Saat orang itu menampakkan diri, ternyata oh ternyata dia adalah Dion."Oh, Tuhan, gue nggak berharap ini anak datang," batinnya merutuki.Tapi, yang benar aja kalau Alvin yang datang. Dikira ini dunia dongeng, hingga apa yang kita pikirkan bisa langsung terwujud."Selamat ulang tahun ya, Kim. Semoga panjang umur dan semoga di tahun ini kamu udah bisa nerima aku di hidup kamu lagi," ujarnya hendak mencium Kim."Eh eh, nggak usah pake acara cium-ciuman segala. Bukan muhrim," tolak Kim emosi. Enak aja dia main nyosor bini orang."Kenapa?" tanya Dion dengan tampang heran."Ni anak begoknya dari DNA, nih, udah berapa kali di bilangin tapi tetap nggak ngerti-ngerti juga," kesal Fikri."Iya, semoga aja itu si Alvin bisa pulang secepatnya dan dia sendiri yang akan ngejelasin sama ni orang," tambah Restu"Alvin lagi, Alvin lagi. Sebenarnya apa sih kelebihan tu orang dari gue?"Dia menanyakan apa kelebihan Alvi
Read more

BAB : 85

Kim segera beranjak dari tempat tidur dan menyambar cardigan yang berada di kursi. Kenapa? Karna ini situasinya ia hanya mengenakan baju tidur yang bisa di bilang sangat tipis dengan tali pengaitnya yang hanya sebesar kelingking. Bisa bayangin kan seperti apa penampakannya. Gila aja ia lari keluar dengan pakaian itu.Terus berlari dan menuruni anak tangga dan tak sengaja malah bertabrakan dengan Bibik yang baru datang dari dapur"Aduh....,bokong gue," ringisnya karena bokongnya berhasil nyium lantai. Dan rasanya itu, sakit banget guys."Non lagi ngapain sih?" tanya Bibik yang langsung membantunya untuk  bangkit. "Pagi-pagi udah teriak-teriak, lari-larian. Kalau mau lari pagi, ya di luar atuh, Non.""Astaga, Bik, gimana aku nggak teriak-teriak histeris coba. Masa, saat aku bangun itu tiba-tiba aja, ada tangan yang lagi meluk aku," jelasnya."Tangan?""Iya, Bik.""Tangan siapa sih, Non. Apa jangan-jangan Non tadi lagi mimpi dipeluk
Read more

BAB : 86

"Kak cepetan bawa mobilnya ya, 15 menit lagi kelas aku udah di mulai."Dari awal berangkat, ia selalu heboh. Bahkan Alvin pun sampai geleng-geleng kepala dibuatnya."Iya, Sayang," balasnya.Kim langsung menoleh ke arah Alvin saat kata itu ditujukan padanya."Terserah aku mau memanggil istriku dengan panggilan apapun itu," komentar Alvin sambil menyambar tangan Kim dan menciumnya."Tak berubah sama sekali," gumam Kim.Memang benar, hanya butuh 10 menit bagi Alvin untuk sampai di kampus."Aku masuk dulu," pamit Kim sambil mencium punggung tangan suaminya.Alvin malah menariknya, hingga akhirnya ciuman itu terjadi. Sedikit menikmati, tapi Kim berusaha lepas. Karena ia masih mengingat kuliahnya. Kalau tidak, mungkin ia akan memberikan durasi yang lebih lama pada suaminya itu.Kim mengelap bekas lipsticknya yang menempel di bibir Alvin."Aku mau lebih dari ciuman," bisiknya."Kak," keluh Kim."Ya, aku tah
Read more

BAB : 87

"Tangan kamu nggak apa-apa kan?" tanya Alvin."Nggak, cuma agak merah-merah doang, nih," ujar Kim sambil nunjukin pergelangan tangannya."Apa dia selalu begitu sama kamu?""Ah, enggak.""Jujur.""Kadang-kadang, sih.""Apa kamu nggak ngejelasin sama dia tentang hubungan kita?""Udah, Kak, sering malah. Tapi dia tetap kekeuh nggak percaya sama omongan aku. Aku udah tunjukin cincin kawin, surat nikah, yang lain juga ikut ngejelasin, tapi sia-sia.""Kalo dia cari masalah lagi sama kamu, aku akan jamin hidupnya bahkan keluarganya pun nggak akan tenang. Kamu tahu kan, aku nggak main-main sama ucapan ku," ujarnya dingin.Tentu saja Kim tahu betul sifat Alvin yang satu itu. Ia masih mengingat kejadian yang menimpa Dita waktu itu."Sekarang Kakak kan udah disini, jadi dia mungkin akan segera ngejauhin aku," jelas Kim menenangkan hatinya"Semoga saja," harap Alvin. "Meskipun aku beranggapan kalau dia akan melakukan h
Read more

BAB : 88

Alvin yang datang ke kantor menemui Restu, langsung mendapatkan sambutan hangat dari sobatnya itu."Alvin my brother gue tercinta udah pulang!!!" histeris Restu langsung meluk Alvin erat."Heh, gue nggak bisa nafas ini.""Sorry, sorry, saking gue senengnya," balas Restu langsung melepaskan pelukannya"Gimana kabar lo?" tanya Alvin"Gue selalu baik. Dan gimana kabar tu cewek?""Cewek, cewek yang mana? Oo...,jangan bilang kalau semua ini ulah lo?" tuduh Alvin pada Restu"Enak aja ulah gue, nggak lah. Kurang kerjaan banget gue sampai harus ngompor-ngpmporin. Gueaja dapet berita itu juga dari Kim nya sendiri. Dia yang bilang ke gue kalau elo punya cewek di sana.Tapi itu nggak bener kan broo?""Enggaklah, lo tahu sendiri, gue orangnya kayak gimana. Lagian, gue bukan elu, yang kemanapun pergi, cecerin satu cewek," terang Alvin."Aish..,jangan bawa-bawa kebiasaan baik gue juga kali," dengus Restu. "Trus sekarang gimana
Read more

BAB : 89

    Kedua bola matanya langsung melek seketika, saat ia dapati seseorang sudah berada dalam keadaan yang sangat dekat dengannya."Astaga! Kakak mau ngapain?" kaget Kim langsung bangun."Heii...,kenapa pertanyaanmu seperti itu?""Habisnya, wajah Kakak dekat bagitu denganku, gimana aku nggak kaget," jelasnya sedikit menutupi badannya dengan selimut."Aku ini suami mu, apa itu salah?""Wih, lihatlah, seorang Bapak Alvin yang beberapa bulan ini meninggalkan istrinya di rumah sendirian dan sekarang dia bilang 'aku suami mu'. Dan istrinya ini sudah menunggunya dari tadi untuk makan malam, dianya baru pulang sekarang. Keterlaluan sekali bukan."Alvin merasakan perubahan itu dalam diri istrinya. Ia lebih berani mengungkapkan isi hati dan perasaannya, walaupun kadang hanya berupa sindiran, tapi lumayan pedas."Maka dari itu, sekarang aku mau menebusnya," ujar Alvin dengan senyum evilnya yang nggak jelas.Sebagai istri dan
Read more
PREV
1
...
7891011
...
15
DMCA.com Protection Status