Brian mengulum senyum, dia sudah benar - benar gila. Si pecandu seks, menyakiti perempuan, ketua geng, brandalan yang seenaknya, pemabuk, pembalap liar. Semua tertinggal di masa lalu. Brian 180° derajat berubah total."Mana bayi gue, Mor?" Brian menoleh pada Amora, senyumnya perlahan luntur saat melihat kondisi Amora."Biya, Bri__" Amora terisak."di culik, Junior lagi kejar, bantuin dia.." suara Amora bergetar hebat.Brian meraih kunci mobil dengan kelabakan, wajahnya menegang. Jangan sampai Biya kenapa - kenapa, tinggal seminggu lagi mereka akan menikah.Amora mengikuti Brian, dia tidak boleh sendirian. Kepalanya masih di perban, kakinya pun masih pincang."Pelan, Bri.."Brian melempar ponselnya ke arah Amora yang sudah duduk di sampingnya.
Baca selengkapnya