Semua Bab Cinta di Bawah Langit NYC: Bab 21 - Bab 30

100 Bab

Bab 21: Pantai Plumb

***Rekreasi adalah bagian paling menyenangkan dalam berpacaran. Dengan berekreasi beban pikiran seseorang akan berkurang. Pagi hari ketika memar di lengan Jessica sudah membaik, Paris mengajak wanita itu berkencan di pantai. Belakangan ini Paris bersungguh-sungguh membuat Jessica bahagia. Paris benar-benar berubah menjadi pria romantis dalam kurun waktu yang tak lama.Paris dan Jessica menikmati waktu mereka di Plumb beach yang letaknya berada di Belt Parkway. Pantai itu cukup cantik dan membuat Jessica merasa paginya menjadi lebih baik. "Aku sering datang ke pantai ini kalau aku libur sekolah dulu. Waktu remaja aku sekolah di Eropa. Apa aku pernah mengatakan itu?" tanya Paris. "Kurasa aku tahu dari seseorang. Travis?" Jessica berkata ragu meskipun sebenarnya dia jelas tahu Paris dari Ankara. Jessica hanya mengenal nama Paris dan tidak menyangka Paris adalah saudara kembar mantan pacarnya. Sejak mereka pertama kali bertemu
Baca selengkapnya

Bab 22: Dinner

***"Kalian memang pasangan serasi. Cantik dan tampan. Mama yakin anak kalian pasti mewarisi keindahan wajah kalian." Grace tersenyum saat mendengar ucapan Ibu mertuanya. Ankara mengajak Grace mengunjungi rumah orang tuanya. Ankara tidak bisa menolak saat Inggrid mendesak dia datang ke rumah itu. Ankara sangat menyayangi ibunya. Padahal ia masih ada keperluan kerja. Apa daya baginya ibunya adalah segalanya. "Kurasa juga begitu. Bayi kami mirip sekali dengan Ankara." Grace membalas sambil menyantap makan malam di rumah mertuanya. Ada chef khusus di rumah itu dan makanan yang disajikan selayaknya makanan mahal dari restoran mewah. "Ankara, kau harus merayakan pesta besar saat anak kalian lahir. Mama ingin seluruh dunia mengenal anak kalian." Inggrid menyarankan hal itu pada putra kesayangannya. Dia sangat bangga akan segera memiliki cucu dari putranya, Ankara. Dia pikir semua orang harus mengenalkan pada dunia cucu pert
Baca selengkapnya

Bab 23: Souvenir

***Lukisan buatan Paris sudah selesai. Paris mendekati Jessica sambil menenteng lukisan itu di tangannya. "Apa kau tidak berniat berenang?" Paris bertanya seiring Jessica berjoget. Wanita itu memutar lagu Shakira dan nalurinya sebagai penari tiang tak terhindarkan. Jessica sangat suka bergoyang."Aku sudah tidak terlalu menyukai berenang semenjak menjadi penari strip," jawab Jessica. Dia bohong karena dia pernah berenang di danau penuh buaya bersama Paris. "Benarkah?" Paris mengernyit. Dia berusaha menyentuh pinggang Jessica agar wanita itu berhenti berjoget. Dan trik itu berhasil. Jessica mematikan musik yang terputar di ponselnya kemudian memberi Paris hirauan. "Aku bercanda." Jessica terkekeh pelan. Dia melingkarkan tangannya di leher Paris sehingga mereka bisa mengambil pose mesra seakan mereka akan berdansa. "Apa kau sangat ingin berenang di pantai?" Ketika Jessica bertanya seperti itu, Paris m
Baca selengkapnya

Bab 24: Ruin Dinner

***Jessica mendadak menjadi sangat pemberani. Sebelumnya dia menghindari Ankara. Namun sekarang dia tanpa rasa takut menemani Paris mengambil ATM milik Paris di rumah orang tuanya. "Aku tidak mau memuji rumahmu tapi aku tidak bisa menyangkal kalau rumahmu sangat mewah," bisik Jessica sebelum masuk ke dalam rumah pria itu. "Ini bukan rumahku. Ini rumah orang tuaku," sela Paris. Dia menggenggam tangan Jessica masuk ke dalam rumah. Saat mereka di ruang tengah, di sana ada Ankara, Grace, dan Ibunya, Inggrid Mahendra. Dan ketika Inggrid melihat Jessica, dia bersungut-sungut. "Kau membawa wanita penghibur ke dalam rumah Mama. Apa kau tidak waras?" "Aku memang sudah gila, Ma." Paris menghela napas. Dia masih menggenggam tangan Jessica ketika dia berkata, "jangan menyebut Jessica wanita penghibur. Dia adalah calon menantu keluarga ini. Mama harus membiasakan itu." Paris mengutarakannya tanpa beban, membuat ibunya
Baca selengkapnya

Bab 25

***Sepulang dari rumah orang tuanya, Paris mengantar Jessica menuju kelab malam. Dia sangat khawatir bila membiarkan Jessica berangkat sendirian. Pekerjaan Jessica cukup berisiko dan Paris tak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya. "Apa kata Johnny?" tanya Jessica saat mereka di dalam mobil. Lukisan terakhir Paris tertinggal di toko tempat Johnny bekerja. Paris mendapatkan nomor telepon toko itu melalui blog toko suvenir tersebut. Dia sudah mengirim pesan dan masalah itu bisa diatasi. Johnny bilang lukisan Paris aman berada di tempat itu."Johnny bilang lukisannya masih ada di sana. Kita bisa mengambilnya besok," jawab Paris. Lukisan itu merupakan salah satu lukisan terbaik Paris. Dia tidak bisa membiarkan lukisan itu hilang begitu saja. Apalagi lukisan itu tidak lain gambar Jessica. Bagi Paris replika Jessica adalah segalanya.Paris membuka jendela mobilnya sehingga pemandangan malam NY tampak sangat jelas. Paris sudah tingg
Baca selengkapnya

Bab 26: Sindrom PCOS

***Jessica merasa bersalah karena telah menyeret Paris dalam sebuah masalah. Ada rahasia yang Jessica sembunyikan. Dia kelihatan gugup saat dia dan Paris masuk ke dalam mobil."Ini semua karena aku. Maaf karena aku menyusahkan dirimu," ungkap Jessica di dalam mobil. Dia masih ingat bagaimana Paris mengobati luka di lengannya sementara Jessica? Apa yang dia lakukan? Dia telah melukai Paris.Jessica membersihkan luka Paris lalu mengolesinya dengan obat luka. Beruntung bahwasanya di dalam mobil itu selalu tersedia kotak P3K. "Bukan sepenuhnya salahmu. Maksudku--, penjahat di kota ini terlalu banyak dan semestinya mereka berhenti menindas orang lemah." Paris memperhatikan Jessica dan mendapati wanita itu masih sangat murung. Dia merasa bersalah telah membuat Paris terluka."Andai aku tak keluar dari dalam mobil.""Hei, jangan berpikir yang aneh-aneh. Aku tidak apa-apa." Paris menangkup wajah Jessica. Mereka saling berpandangan sampa
Baca selengkapnya

Bab 27: Grace

***Pagi-pagi Grace berteriak. Bukan tanpa alasan, Grace merasa kram dan nyeri di perutnya kembali melanda dirinya. Lagi-lagi dia mengalami pendarahan hebat. Ankara terkesiap, mendekati istrinya dan mendapati seprei mereka berubah warna menjadi merah. Ankara melotot saat melihat hal itu.  "Grace?" panggilnya.Ankara cemas. Dia berdiri tetapi tidak tahu harus bagaimana. Dia merasa panik. Ankara mencoba menghubungi Ibunya namun ponselnya malah terjatuh di lantai saking gugupnya dia. "Bantu aku membantumu, Grace! Aku tidak tahu harus melakukan apa." Ankara seperti orang bodoh. Otaknya memerintahkan dia untuk membawa istrinya ke rumah sakit tetapi dia malah kebingungan sendiri. Memulai menolong Grace dengan cara apa? Bagaimana? Haruskah dia membawa Grace ke rumah sakit ataukah menelepon Dokter untuk datang. Ankara tidak pernah berpikir kalau keadaan Grace akan seburuk ini.Ankara melirik darah di seprei mereka. Dia sangat
Baca selengkapnya

Bab 28: Grace 2

Grace terlalu setia menunggu cinta Ankara. Dia hanya memiliki Ankara dalam hidupnya. Grace tidak menghabiskan waktunya bersama teman-temannya. Grace sungguh sabar--mengikuti semua kemauan Ankara yang tidak masuk akal. Menuruti setiap aturan yang dibuat Ankara terhadap hidupnya. "Maafkan aku, Grace. Salahku karena tidak mencintaimu. Ini salahku karena membawamu masuk ke dalam hidupku. Aku salah!" Ankara meremas rambutnya, dia begitu frustasi. Kesalahan yang ia perbuat ke Grace satu per satu terngiang di kepalanya. Ankara masih ingat jelas obrolan terakhir mereka. Grace bilang bahwa dia mengorbankan nyawanya demi bayi mereka? Ankara menggeleng keras. Dia tidak menerima keputusan sepihak Grace. Ankara memang tidak mencintainya namun bukan berarti dia tega melihat Grace meninggal akibat menuruti semua permintaan Ankara?Satu jam kemudian, Dokter yang menangani istrinya keluar. Hanya melihat mimik wajahnya, Ankara bisa menebaknya. Sesuatu yang buruk menim
Baca selengkapnya

Bab 29: Try to be nice

***Ragu adalah kata yang tepat menjelaskan perasaan Paris saat ini. Hari masih pagi tetapi dia begitu was-was apakah harus ke rumah sakit atau tidak. Dia jadi berpikir untuk membalas dendamnya pada Ankara. Dia ingin membuat pria itu menyadari betapa tidak menyenangkannya diabaikan. Namun sedetik kemudian Paris sadar bahwa itu salah. Dia tak bisa menghukum Grace atas kesalahan Ankara. Grace wanita yang baik. Wanita itu sangat berbeda dengan suaminya. Grace selalu memberikan perhatian pada Paris layaknya seorang teman. Bisa dibilang Grace lebih baik dari suaminya."Apa yang dikatakan Ankara?" Jessica bertanya dengan nada sinis usai Paris mematikan panggilan telepon dari Ankara. Mendengar nama Grace, Jessica langsung mengerti kalau Paris kembali berurusan dengan Ankara. Jessica mulai muak ketika harus membahas Ankara. Banyak topik yang harus dibicarakan bukan hanya lelaki itu. Mengapa Ankara selalu menghantui kehidupan mereka? Seakan-akan hanya satu pria di dunia
Baca selengkapnya

Bab 30: Hospital

***"Walau dia baik, aku akan tetap membencinya. Dari awal dia menghalangi hubungan kita dan aku tidak suka hal itu." Jessica mengaku. Paris memaklumi hal itu. Baginya, Ankara memang berlebihan telah menghalangi hubungan mereka berdua. Ankara semestinya mendukung Paris bukannya malah menentang keputusan dia."Aku mengerti perasaanmu. Tapi tidakkah kau harus melupakan kejahatannya untuk saat ini? Kita datang untuk membantunya. Ada baiknya kita menghibur Ankara saat ini." Sejauh yang diingat Paris, Ankara  tidak sejahat yang mungkin dipikirkan orang. Ankara menolak meminjamkan uang ke Paris hanya karena Ankara merasa cemburu Paris bersama Jessica. Paris belum mengetahui itu tetapi baginya Ankara mungkin berpikir kalau bisnis perbankan adalah bisnis paling sukses ketimbang menjual lukisan.Jessica bergeming beberapa saat. Meskipun rasa benci terhadap Ankara sangat besar, dia masih menyimpan setidaknya sedikit rasa simpati pada pria itu. 
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status