Komunikasi melalui panggilan suara atau video seperti yang dilontarkan ayahnya dulu, ternyata tidak pernah terealisasi. Hingga detik ini, satu kali pun Citta belum pernah lagi mendengar suara atau melihat wajah ayahnya. Hanya pesan-pesan teks yang rutin datang menyapanya. Isinya nyaris sama, informasi tentang keadaan ayahnya yang naik turun serta larangan Andrew untuk terlalu lelah.‘Melakukan panggilan suara atau video itu memerlukan energi lebih banyak daripada mengetik pesan.’Dalih yang sama, yang selalu Citta baca ketika ia menuntut untuk melakukan panggilan telepon. Citta yang menjadi kurang fokus, akhirnya menceritakan semuanya pada Johan. Laki-laki itu dengan sabar mendengarkan ocehan Citta yang seolah tidak akan pernah habis. Jika sudah demikian, hal yang bisa Johan lakukan adalah meminta Citta menginap di rumahnya. Namun, situasi langsung berubah seratus delapan puluh derajat begitu pagi tiba. Saat tiba waktunya sarapan, Johan pasti akan menjumpai wajah masam putra semata w
Baca selengkapnya