Home / Romansa / My Dearest Cahaya / Kabanata 61 - Kabanata 70

Lahat ng Kabanata ng My Dearest Cahaya: Kabanata 61 - Kabanata 70

160 Kabanata

Ritual

Selesai sudah!Seluruh prosesi pernikahan mewah yang dihadiri tamu dari berbagai kalangan penting, benar-benar telah usai. Menyisakan sepasang suami istri, yang sudah bergelimpangan di atas tempat tidur pengantin bertabur bunga mawar dengan wajah lelah.Selama resepsi berlangsung, ada dua orang pria yang selalu memperhatikan setiap gerak-gerik Aya di pelaminan.Ada Bintang dengan wajah penuh sesal, karena tidak bisa mendampingi putri satu-satunya. Padahal, dulu ia pernah berkata akan selalu membahagiakan putri satu-satunya itu. Bintang berjanji tidak akan mengecewakan Aya, seperti ia mengecewakan Sinar dahulu kala. Kenyataannya, ia sudah membuat hati sang putri patah karenanya.Serta Astro yang datang berdua dengan Aster. Entah mengapa Aya tidak melihat kehadiran Zetta sama sekali. Hanya ada Zevan dan Melati yang menghadiri pernikahannya.Hah! Wanita itu pasti tengah bersedih karena pada akhirnya, Aya-lah yang lebih dulu melangsungkan pernikahan. S
last updateHuling Na-update : 2021-04-26
Magbasa pa

Tidak Ada yang Mengganggu

Ternyata, kegiatan Aya di kamar mandi cukuplah menyita waktu yang lumayan lama. Pertama-tama, ia harus membersihkan semua jejak make up yang masih menghiasai wajahnya. Dan itu tidaklah sebentar.Setelah itu, Aya masih harus membuka cepolan rambutnya yang ditata dengan model messy loose bun. Menyugarnya pelan-pelan, agar surai ikalnya tidak mengusut.Tidak ada kesulitan saat Aya membuka gaun pengantinnya. Berkat sang suami yang sudah lebih dahulu menolongnya untuk membuka resleting gaun itu sebelumnya. Tinggal menarik pangkal lengan yang tersampir di bahu. Maka gaun yang dikenakannya jatuh begitu saja di lantai.Aya benar-benar menikmati curahan hangat, yang menyapu bersih seluruh tubuh polosnya. Hingga ia lupa, kalau sudah meninggalkan Yasa cukup lama di luar sana.Dengan balutan bathrobe yang juga disiapkan couple oleh wedding organizer, Aya keluar dari kamar mandi dengan perlahan. Rambut basahnyapun masih, terlilit handuk dengan rapat.N
last updateHuling Na-update : 2021-04-26
Magbasa pa

Menguburnya Dalam-dalam

“Akhirnya kita bebas, dan gak akan ada yang ganggu.”Aya menjatuhkan lehernya ke sebelah kanan. Membiarkan bibir Yasa menjelajah dengan leluasa pada bahu telanjangnya, yang memakai blouse dengan model sabrina.“Emang mau ngapain? Kamu lupa sama perjanjian kita?”Wajah Yasa mengernyit bingung, namun bibirnya masih betah berada di sepanjang garis bahu polos sang istri. Satu-satunya perjanjian yang ada hanyalah, terkait masalah Zamaryn. Dan, itu tidak ada hubungannya dengan hal mendesak, yang akan ia nikmati sebentar lagi.“Perjanjian?”“Hum!” Aya melonggarkan kedua tangan Yasa yang mengalung pada tubuhnya. Kemudian berbalik. Sedikit mendongak untuk mempertemukan pandangan mereka. Meletakkan kedua tangannya pada dada bidang Yasa.“Kalau kamu tepar sehabis acara, gak aku kasih jatah selama sebulan!”Yasa terkekeh pelan lalu berseringai kecil. “Kan udah kubilang, kalau gak k
last updateHuling Na-update : 2021-04-26
Magbasa pa

Sebuah Kecanggungan

Tatapan Yasa sedari tadi hanya terpaku, pada wajah Aya yang sudah tertidur pulas. Ia juga masih lelah sebenarnya, karena kepadatan acara pernikahannya kemarin. Tapi, setelah mendengar penuturan istrinya, mengenai pemerkosaan yang pernah dialami Aya. Otak Yasa tidak bisa berhenti berpikir seketika.Siapa sebenarnya pelaku tersebut? Aya masih saja bungkam, tidak ingin mengungkit semua hal perih itu kembali.Pikiran Yasa mendadak terburai kusut, tidak dapat menemukan cara untuk mengetahui semua hal, karena Aya tidak mengatakannya secara terperinci.Yasa masih saja terus berpikir dan berpikir, tidak mampu mengistirahatkan otaknya. Hingga tubuh polos Aya bergerak, menggeliat pelan. Alhasil, sebagian selimut yang membungkus tubuh seksi itu sedikit tersingkap.Yasa benar-benar gila, kalau semakin lama berada di situasi seperti ini.Tiba-tiba saja, Aya membuka kelopak matanya lamat-lamat. Mengerjab pelan untuk memusnahkan pandangannya yang mengabur.
last updateHuling Na-update : 2021-04-27
Magbasa pa

Kepastian

“Haaah …”Yasa mendesah panjang saat menghempaskan tubuh segarnya di atas ranjang. Tubuhnya benar-benar terasa relax, setelah tiga jam lebih menuruti permintaan sang istri. Kalau tahu begini, mungkin sudah dari dulu Yasa akan melepas penat di tempat spa. Menikmati pijatan lembut dari tangan terapis handal, dengan suasana yang menenangkan.“Enak kan?” tanya Aya yang juga ikut menghempas tubuh di samping Yasa. Menatap langit-langit kamar. “Daripada shoping, malah bikin tangan sama kaki pegel. Enakan spa, pikiran sama badan bisa rilex.”Yasa terkekeh membenarkan semua ucapan sang istri. Sepertinya, mulai saat ini, Yasa akan menjadwalkan kunjungan untuk melakukan couple spa bersama sang istri. Paling tidak satu bulan sekali. Karena tadi itu, benar-benar nikmat.“Padahal aku baru spa sih minggu lalu," lanjut Aya. "Tapi karena badanku pegel semua yaa, jadi pengen spa lagi.”Sudut bibir Yasa melengkun
last updateHuling Na-update : 2021-04-27
Magbasa pa

Tidak Tahu Malu

Tangan kanan Yasa memegang troli belanja, dan tangan kirinya menggamit jemari Aya yang tengah memilah beberapa minuman kemasan, untuk mengisi lemari pendingin mereka yang ada di apartemen.Setelah tiga hari penuh hanya mendekam di dalam kamar hotel, ini kali pertama mereka keluar sebagai pasangan suami istri yang terlihat sangat mesra. Menghadapi kenyataan hidup yang tidak hanya berisi dengan beradu desah di dalam kamar. Masih banyak ombak, yang nantinya pasti akan menerjang ikatan yang baru saja terjalin itu.“Yas, kamu biasa beli susu apa? yang waktu di apartmu itu merek apa sih? Yang ini bukan?” Aya menunjukkan sebuah kemasan susu berwarna biru, namun ia tidak yakin. Malam itu, Aya tidak terlalu memperhatikan jenis susu yang telah di campur Yasa dengan sereal yang dimakannya.“Apa aja, aku sih nyante yang penting susu. Punya kamu apalagi, gak nolak.” Yasa mengatakan hal itu tanpa menoleh pada Aya sama sekali. Pandangan pria itu justru
last updateHuling Na-update : 2021-04-27
Magbasa pa

Konfrontasi

Dengan senyum yang mengembang begitu lebar, Aya menandatangani satu persatu dokumen yang baru saja dibacanya. Beberapa hari yang lalu Zamaryn, sudah resmi berada di bawah naungan AY Company. Dan hari ini, sesuai dengan janji yang dikatakan Yasa tempo hari, kepemilikan tersebut akhirnya berpindah ke tangan Aya.Tentu saja hal ini akan tetap menjadi sebuah rahasia, diantara keluarga Yasa dan Aya. Semua perjanjian lisan yang pernah terucap akhirnya terlaksana.Penandatangan tersebut hanya dihadiri oleh Janus, yang bertindak sebagai kuasa hukum Zamaryn, Sinar, Aya dan Yasa tentunya. Mereka bertemu di gedung Firma Hukum Sagara yang saat ini sudah tidak lagi berpenghuni, karena sudah resmi ditutup.Bagi pengacara yang dulunya bernaung di sana, mereka berpencar dan masuk ke dalam firma lain. Tentunya dengan koneksi Pras. Meskipun Firma Sagara tutup, seluruh karyawan yang ada, tidak akan dibiarkan keluar tanpa mendapatkan pekerjaan baru untuk menyambung hidup.Be
last updateHuling Na-update : 2021-04-28
Magbasa pa

Tertohok

Bintang meraup wajahnya sekilas, saat melihat Sinar masuk ke ruangan Daisy. Terlihat jelas, kalau wajah mantan suami kedua Sinar itu berubah tegang. Kalau begini, Sinar jadi semakin curiga, ada apa sebenarnya. Apa yang telah dilakukan Bintang terhadap putrinya, hingga Aya bisa begitu jengah dan ingin menjauh.“Aku gak bisa lama-lama, kebetulan Mas Bin juga ada di sini, jadi langsung aja.” Sinar menahan napas sejenak lalu membuangnya. “Mas Bin ada masalah apa sama Aya? Kenapa dia mau nyerahin saham JB ke Asa? Aya bahkan gak mau sama sekali ngurusin JB.”“Aya ... mau melepas JB?” manik Bintang terbelalak tidak percaya. Padahal selama ini, ia bekerja keras untuk memajukan JB hanya untuk Aya.“Seperti yang Mas Bin dengar barusan, dan dia mau menyerahkan semuanya sama Asa.”Lama tidak berbicara dengan Sinar, Bintang merasa kalau aura wanita itu hampir menyerupai Pras. Sangat tegas dan mengintimidasi. Sangat berbe
last updateHuling Na-update : 2021-04-28
Magbasa pa

I'm Dying

Yasa baru saja keluar kamar, setelah membersihkan diri, dari sisa pergumulnan panasnya dengan sang istri. Tidak pernah terlintas sedikitpun di benaknya, kalau menikah akan terasa seindah ini.Dulu, Yasa sempat mempunyai pikiran yang hampir sama dengan Aya, yakni tidak ingin menikah. Kehidupan rumah tangga orang tuanya, ditambah masalah internal yang pelik di dalam keluarganya, membuat Yasa tidak ingin terikat dengan ikatan sakrak di sepanjang hidupnya. Namun, semua itu berubah saat Yasa melihat Aya, dan mengenal gadis itu lebih dalam.Untuk Yasa, mendapatkan gadis seperti Aya adalah sebuah paket komplit. Istrinya itu, bisa diajak berdebat dan bertukar pikiran di manapun. Bahkan ketika mereka tengah bercinta sekalipun. Sepanjang hidupnya, hal itu adalah hal terseksi yang pernah dilakukan Yasa bersama seorang wanita.Saling melempar argumen ditemani desahan dalam erangan nikmat, merupakan sebuah kepuasan yang sungguh tiada duanya bagi Yasa.“Butuh ART
last updateHuling Na-update : 2021-04-28
Magbasa pa

Menunggu Waktu

“Kamu gak mandi?” tanya Yasa yang baru keluar dari kamar mandi dengan mengusap surai basahnya menggunakan handuk kecil. “Bukannya, bentar lagi Bunda sama Asa datang.”Tubuh polos Aya yang berbalut selimut, dan tergolek lelah di ranjang itu hanya menggeleng. Menatap punggung Yasa yang menjauh memasuki walk in closet untuk mengambil baju ganti dan memakainya. Aya tidak sempat menyiapkan pakaian untuk sang suami, karena sedari pagi, Yasa selalu saja ‘menempel’ padanya.Tidak berselang lama, Yasa keluar dengan pakaian kasual seperti biasanya. Jeans dan kemeja lengan pendek. Style Yasa ketika bekerja memang sesantai itu, karena ia bukanlah pegawai tetap di sebuah kantor, yang mengharuskannya berpakaian formal setiap saat.“Apa mau aku mandiin lagi?” Yasa kembali bertanya lalu menimpa Aya yang masih betah bergelung di ranjang.“Jauh sana.” Aya menyingkirkan wajah Yasa, yang hendak kembali mera
last updateHuling Na-update : 2021-04-29
Magbasa pa
PREV
1
...
56789
...
16
DMCA.com Protection Status