Semua Bab Tentang Harga Diri: Bab 911 - Bab 920

1073 Bab

S2.301 Kekacauan Mitchel

Saat ini kesadaran Mitchel sudah pulih, ia tidak ingat sama sekali apa yang telah dilakukan olehnya, bahkan ia juga tidak ingat kalau bertemu dengan Nicko barusan ini. Saat itu pula ia lihat pakaiannya begitu kotor dan menunjukkan aroma yang begitu busuk. Sama seperti tangannya yang beraroma busuk. Kemudian Mitchel melihat ke arah belakangnya dan ia menyadari kalau sekarang berdiri di belakang tempat sampah. "Huh pantas saja aku mencium aroma busuk. Ternyata dari sini sumbernya," gumamnya.Saat itu ia memperhatikan beberapa pemuda yang ada di seberangnya. Mereka semua tampak terburu-buru untuk menyimpan ponsel mereka, dan Mitchel sama sekali tidak curiga.Pemuda-pemudi di hadapannya tak berani berkata apa-apa. Mereka semua tahu bagaimana pengaruh Mitchel di sini, tak ada seorang pun yang berani melawan. Mereka semua takut akan pengaruh keluarga Young yang dinilai begitu besar.Jika mereka berani macam-macam bukan tidak mungkin kalau mereka akan mendapatkan masalah besar. Jadi mereka
Baca selengkapnya

S2.302 Mereka Tahu

Teman-teman Mitchel benar-benar tak habis pikir melihat ulah Mithcel. Mereka bahkan hampir gila dengan ulah pemuda ini.Semuanya merasa jijik dengan kelakukan pemuda yang selama ini selalu disanjung dalam kesehariannya. Mereka pun segera menangkap Mitchel dan membawanya kembali ke tempat dokter.Mereka pun teringat akan salah seorang petugas kebersihan yang didorong sampai pingsang oleh Mitchel. Salah seorang dari mereka pun mengambil dompet Mitchel dan semua uang tunai yang ada di sana. Bagaimanapun petugas itu harus mendapatkan ganti rugi karena ulah Mitchel.Petugas yang tadi didorong sudah sadar. Salah seorang rekan seprofesinya sudah memberikan pertolongan pertama dan memberikan minuman hangat.Saat petugas itu melihat kawan Mitchel dan juga si anak gila itu, dia pun berteriak, “Jangan biarkan temanmu itu keluar sembarangan. Otaknya sedang bermasalah. Hanya demi sampah saja ia sampai mendorongku dan membuatku pingsan. Untung saja tidak ada hal serius setelah kejadian ini.”Pemuda
Baca selengkapnya

S2.303 Karma Mitchel

Mitchel menggosok telinganya dua kali. Ia memastikan apa yang didengar dari ayahnya adalah kebohongan. Dia tidak percaya kalau videonya meledak di sosial media. Namun ucapan dan kemarahan sang ayah membuatnya yakin kalau berita itu memang benar adanya.Saat ini ia ingin sekali naik ke atas kap mobil dan melompat dengan keadaan kepala mengarah ke bawah. Rasanya ia ingin segera mati dan pergi dari dunia ini daripada harus menanggung malu kalau aibnya terbongkar.Saat itu pun ia berteriak lantang, “Ayah, ini bukan kesalahanku, aku benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Aku tidak ingat kalau aku pernah melakukan itu. Setiap satu jam sekali aku selalu mendapatkan masalah. Tiba-tiba saja kepalaku terasa pusing dan aku terus-terusan meronta, dan saat itu yang kupikirkan adalah benda-benda itu. Aku ingin sekali memakannya hingga lahap, aku tak ingin berhenti. Aku seperti kehilangan kendali atas diriku sendiri, kesadaranku hilang saat hal ini terjadi. Ini yang dikatakan oleh teman
Baca selengkapnya

S2. 304 Kedatangan Keluarga Young

Saat itu salah satu pemuda bicara dengan keras menegur pria tua yang membawa anjingnya. “Tuan, singkirkan anjingu dari sini. Jangan biarkan ia menabrak katong sampah yang dibawa oleh pria itu!”Namun pria tua itu seolah tidak terima karena mendapatkan teguran, ia malah memelototi ketiga pemuda yang sekarang sedang menahan Mitchel yang tangan serta kakinya terikat.“Kalian ingin bersikap sok pahlawan? Memangnya kalian siapa?”Saat itu pemuda yang menegurnya pun panik, lalu mengumpat, “Dasar. Apa kau tidak tahu jika anjingmu ini sampai menabrak sampah yang dibawa olehnya, maka akan muncul sebuah masalah besar. Sekarang cepat bawa anjing ini pergi!”Kakek tua itu mendengkus kesal, “Hei memang apa masalahnya kalau dia menabrak sampah itu. Bukannya nanti bisa dibereskan kembali?”Kakek tua ini mengira kalau ketiga pemuda ini tengah mencari muka pada pemuda yang tengah membawa sampah. Menurut pria tua ini, anjingnya masih lebih baik dibandingkan dengan sampah yang dibawa oleh pria muda itu.
Baca selengkapnya

S2. 305 Obat Kejantanan

Keempat pemuda yang membawa Mitchel pun saling pandang. Mereka seperti saling menunjuk siapa yang seharusnya membuat pengakuan.Andrew Young pun kembali mengulangi pertanyaannya, “Apa kalian tahu yang terjadi pada malam itu? Apakah ada cara tertentu untuk membuatnya lebih tenang?”Kali ini Kenneth kembali memberanikan diri dan berkata, “Tuan Young, sebenarnya malam itu saat kami baru pulang, tanpa sengaja memergoki Keneth yang tengah memungut sampah dan memakannya. Setelah itu kesadarannya pun kembali, begitu juga dengan peristiwa kedua dan ketiga kalinya.Saat ini wajah Andrew Young terlihat suram, dan ia bertanya, “Ini berarti, dia bisa tenang setelah memakannya bukan?”“Benar,” keempat pemuda itu mengangguk dengan serempak.Matthew yang saat itu berada di belakang ayahnya pun bertanya, “Ayah, apakah ini ada kaitannya dengan apa yang dilakukan oleh Matthew dua tahun belakangan ini? Sejak dia tinggal di sini, dia selalu melukai gadis-gadis miskin hingga membuat mereka bunuh diri. Sep
Baca selengkapnya

S2.306 Perlu Dicoba

Jawaban dari Erick Woolf sudah ditunggu oleh Ferdinand Allard sejak tadi. Kemudian pria yang sudah mulai sakit-sakitan ini pun berkata dengan terburu-buru, “Tuan Woolf, Anda yang akan mencoba obat ini untuk pertama kalinya, jika menurut Anda khasiatnya baik, maka kita akan lanjut membicarakan mengenai investasi.”Ferdinand Allard tahu kalau penyakit yang diderita oleh Erick Woolf bukan sembarangan penyakit. Tidak sembarang obat bisa digunakan untuk mengatasinya.Selain itu, meski obat mujarab itu sudah disempurnakan oleh perusahaan farmasi Allard. Namun belum ada satupun yang mencoba khasiat obat itu serta keamanannya. Apakah obat itu memiliki efek samping atau tidak.Saat ini otak Erick Woolf sudah dipenuhi keinginan untuk mendapatkan kejantanannya kembali. Sebagi laki-laki akan merasa terhina dan rendah jika tidak memiliki fungsi seksual sama sekali. Saking fokusnya, ia bahkan tidak memikirkan lagi jika obat ini gagal.Erick woolf benar-benar tidak sabar untuk meminum obat istimewa
Baca selengkapnya

S2.307 PErtama Kali

Sekarang bukan hanya profesor Hoffman saja yang tegang, tapi semuanya. Seluruh anggota keluarga Allard juga khawatir apakah obat ini bekerja atau tidak. Jika obat ini benar-benar bekerja maka mereka semua akan menjadi kaya raya.Setelah itu Erick Woolf menghabiskan obatnya, dia pun merasakan ada aliran panas yang kuat pada dalam tubuhnya. Ia seperti baru saja meminum jahe hangat di saat musim dingin. Sekarang rasa panas itu terus saja menjalar ke bawah.Semakin lama aliran ini semain hangat dan semakin terasa saat di perut bagian bawah. Hingga akhirnya rasa hangat ini terus turun hingga ke alat kelaminnya.Keinginan Erick Woolf begitu besar. Dia benar-benar tidak sabar untuk segera merasakan apa yang dulu pernah ia nikmati. Sekarang obat itu habis dan dengan reaksi yang dialaminya sekarang, dia benar-benar senang.Perlahan, bagian bawah tubuhnya pun sedikit ada pergerakan, dan ia merasakan urat-uratnya mulai kencang. Ini benar-benar hal yang menggembirakan bagi Tuan Woolf.Saat ini Er
Baca selengkapnya

S2. 308 Tak Tahan Lagi

Sylvia yang ada di sebelah Erick pun mulai berani untuk mencium pipi laki-laki yang di sebelahnya. Saat itu Erick pun terkejut, “Jadi kau benar-benar tidak masalah dengan hal ini kan?”“Apa yang harus kupermasalahkan?” balas Sylvia kemudian tersenyum dan mengedipkan matanya kembali. “Lagipula aku sudah bukan istri dari Dominique lagi. Dia yang menceraikan aku, tandanya dia sudah tidak mau denganku bukan? Kau juga sudah memintaku dari Thiery.”“Ah ya kau benar, semua tidak masalah,” lalu Erick memperhatikan bagian sensitifnya kembali. “Kenapa masih belum bereaksi seperti yang aku inginkan ya?”Sylvia menanggapinya dengan senyum dan tenang, “Sudahlah, bukankah tadi Tuan Ferdinand Allard mengatakan kalau obat ini akan menyembuhkan penyakit lebih dulu, setelah itu memberimu kemampuan sebagai laki-laki sejati.”Saat itu Erick Woolf pun tertawa kencang, “Ha ha ya ya aku mengerti ini seperti perjalanan mendaki gunung, di perjalanan akan disuguhkan dengan keindahan alam, kemudian di tengah pe
Baca selengkapnya

S2. 309 Semakin Parah

Saat ini Erick Woolf duduk di tepi tempat tidur sambil menunduk. Ia masih juga memperhatikan bagian sensitif di tubuhnya. Sejak tadi masih belum ada perubahan sama sekali, kondisinya tetap sama hanya merasakan hawa panas di bagian itu.Saat ini Sylvia baru saja keluar dari kamar mandi dan mengganti pakaian dengan gaun tidur yang tipis dan minim. Rambut panjangnya yang cokelat dibiarkan tergerai lalu menyibakkan ke belakang menunjukkan pesonanya sambil berjalan dengan langkah yang begitu anggun ke arahnya.Melihat penampilan Sylvia yang begitu menggoda, pakaian yang minim dan menunjukkan bentuk dada yang montok membuatnya benar-benar tidak nyaman. Bagian perut bawahnya terasa begitu panas semenjak ia masih berada di rumah keluarga Allard. Namun sampai sekarang belum ada perubahan pada alat vitalnya, dan itu membuatnya sangat tersiksa.Penampilan Sylvia benar-benar menggoda, dan membuat air liur Erick menetes. Ia benar-benar tidak tahan untuk segera menyergap wanita itu. Namun bagian ba
Baca selengkapnya

S2.310 Tidak Ada Jalan LAin

Keluarga Woolf tidak lagi mengubris penampilan Sylvia saat itu, mereka semua terlihat begitu panik dan memikirkan keadaan Erick Woolf. Kemudian mereka semua pun bergegas untuk menyiapkan mobil.Pelayan mengambil mantel dan memberikannya pada Sylvia. Tidak mungkin bagi wanita yang cantik itu untuk mengenakan gaun tidur yang minim dan tipis itu ke rumah sakit.Malam itu Justin Warner mengemudikan mobil dengan terpaksa, mereka terus saja mengemudikan mobil di tengah malam yang sangat gelap. Kali itu ia membawa Erick Woolf ke rumah sakit pusat.Erick Woolf langsung memerintahkan pengawalnya untuk mendaftar layanan di rumah sakit, dan pengawal yang satu lagi membawanya ke ruang gawat darurat.Saat baru melangkah di ruang gawat darurat, seorang pria tampak duduk di depan komputer. Langsung saja Erick menurunkan celana dan juga pakaian dalamnya. Hal ini jelas menimbulkan kesalahpahaman dengan dokter yang bertugas.Dokter itu melotot dan memaki Erick Woolf, “Apa kau sudah gila, jika ingin ber
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
9091929394
...
108
DMCA.com Protection Status