Keluarga Woolf tidak lagi mengubris penampilan Sylvia saat itu, mereka semua terlihat begitu panik dan memikirkan keadaan Erick Woolf. Kemudian mereka semua pun bergegas untuk menyiapkan mobil.Pelayan mengambil mantel dan memberikannya pada Sylvia. Tidak mungkin bagi wanita yang cantik itu untuk mengenakan gaun tidur yang minim dan tipis itu ke rumah sakit.Malam itu Justin Warner mengemudikan mobil dengan terpaksa, mereka terus saja mengemudikan mobil di tengah malam yang sangat gelap. Kali itu ia membawa Erick Woolf ke rumah sakit pusat.Erick Woolf langsung memerintahkan pengawalnya untuk mendaftar layanan di rumah sakit, dan pengawal yang satu lagi membawanya ke ruang gawat darurat.Saat baru melangkah di ruang gawat darurat, seorang pria tampak duduk di depan komputer. Langsung saja Erick menurunkan celana dan juga pakaian dalamnya. Hal ini jelas menimbulkan kesalahpahaman dengan dokter yang bertugas.Dokter itu melotot dan memaki Erick Woolf, “Apa kau sudah gila, jika ingin ber
Erick Woolf langsung menoleh ke arah dua pengawalnya, dan ia memberikan perintah, “Segera antar aku ke rumah keluarga Allard.Bersama dengan pengawalnya, Erick Woolf pun meninggalkan rumah sakit dengan dendam yang membara. Berulang kali ia berteriak dan mengumpat di dalam mobil, “Allard awas kalian!”Begitu mereka tiba di rumah Allard sambil mengamuk, dan memerintahkan pengawalnya untuk terus menerus menggedor pintu sampai terbuka. Tak seberapa lama seorang pelayan di keluarga Allard pun menyambutnya di depan pintu. Pelayan itu terlihat kelelahan karena lama bekerja dan sekarang saat sedang tidur pun diganggu oleh gedoran pintu.“Tuan Erick Woolf, ada apa Anda datang malam-malam begini di tempat kami?”Erick Woolf yang melihat pelayan itu pun mulai menatapnya dengan penuh kemarahaan. Kemudian mendorong pelayan itu dan membentak, “Minggir kau!”Kemarahan dan penghinaan yang ada di dirinya seperti gunung berapi yang sudah lama tertidur dan kini hendak meluapkan api volcano keluar.Erick
Pada saat ini, Profesor Hoffman si ahli pengobatan pun sudah datang ke hadapan mereka dan mulai bertanya, “Tuan Allard, Tuan Woolf, apa yang terjadi?”Pria yang sudah berumur ini kelihatan begitu panik, dan napasnya tersengal-sengal karena buru-buru datang kemari.Saat melihat kedatangan pria yang rambutnya memutih itu, Erick Woolf pun semakin murka. Matanya saat ini memerah, kemudian ia pun menoleh ke arah pengawalnya dan berteriak lantang, “Pukul si bajingan ini dan jangan diberi ampun!”Profesor Hoffman terkejut mendengar perintah Erick Woolf, dan ia masih juga tidak mengerti kenapa orang yang tadinya begitu senang mendadak marah seperti ini, “Tuan Woolf, Anda telah salah paham. Aku sudah menyembuhkan penyakit Anda. Bukankah sebaiknya Anda berterima kasih padaku. Lagipula Anda sudah memberiku hadiah berupa rumah untuk aku tempati. Apa ini tidak menunjukkan kalau saya melakukan keberhasilan?”Erick Woolf pun tersenyum sinis kemudian berkata, “Cih! Akan kuberi kau rumah di neraka! Di
Nicko baru saja keluar dari kamar mandi dan rambutnya masih sedikit basah. Ia belum juga mengenakan pakaian, hanya celana pendek saja. Lalu ia pun mendekati Josephine yang sekarang sedang duduk sambil memainkan ponselnya.Nicko sedikit tergoda melihat penampilan istrinya saat itu, dan tak bisa dipungkiri kalau gairahnya sedikit demi sedikit mulai muncul. Ia teringat kalau sudah beberapa hari ini mereka tidak melakukan hubungan intim karena kesibukan yang sekarang dialami oleh Nicko.Saat ini Nicko mendapati Josephine mengenakan gaun tidur yang mini dan menampakkan kulit tubuhnya yang putih. Juga mantel tidurnya yang salah satunya melorot. Nicko dapat mengintip dada istrinya yang juga putih.Sudah kebiasaan Josephine ketika berada di rumah sedang tidak ada kegiatan atau menunggu suaminya. Menonton video pendek adalah caranya untuk melupakan kebosanan.Melihat istrinya yang cantik, Nicko pun langsung mendekatinya dan merangkul Josephine sambil mengusap pundak. Namun baru saja ia mengusa
“Anda tak perlu khawatir akan hal ini Tuan Muda. Aku sudah mengatur semuanya dengan rapi, dan bisa kupastikan kalau Derek Antonio tak akan bisa kabur dari sini!”Nicko mendengar Tuan Morgan mengambil napas sejenak kemudian kembali bicara, “Aku juga menjamin kalau tak ada satu obatpun yang berhasil dibawa Derek Antonio keluar dari Westcoast Town.”“Tidak … tidak perlu seperti itu,” balas Nicko cepat kemudian berkata lagi, “Biar saja dia membawa obat itu pergi. Pastikan saja obatnya pergi dan orang-orang yang bergabung dalam tim Derek Antonio juga boleh pergi. Biar Derek saja yang tetap tinggal di sini!”Tuan Morgan pun mengangguk walau tak bisa dilihat oleh Nicko dan berkata, “Aku mengerti Tuan Muda, Anda tenang saja, saya akan pastikan kalau Derek Antonio tidak akan bisa melarikan diri!”“Baik!” Nicko pun tersenyum dan berkata, “Setelah Derek Antonio tertangkap. Bawa dia ke gudang untuk bersembunyi, tanyakan saja pada Russell, dia yang paham akan hal ini. Aku akan mengurusnya nanti!”
Di seberang sana ayah Derek pun mengangguk-angguk. Ia begitu bangga dengan pencapaian dan pemikiran putranya kali ini. “Bagus sekali Derek! Aku sudah menduga kalau kau memang bisa diandalkan. Kau harus cepat melakukannya, semakin cepat kau melakukannya maka akan semakin baik!”Derek Antonio pun menanggapi ucapan ayahnya dengan cepat, “Ayah tak perlu mengkhawatirkan hal itu. Aku punya tim yang hebat, orang-orangku tentu akan membantuku. Mereka orang-orang kuat pilihan dan pastinya akan mudah untuk melumpuhkan Tuan Han Junior yang sombong itu. Aku juga pergi dengan menggunakan pesawat pribadi yang sekarang sudah menungguku di bandara Westcoast Town. Segera setelah aku mendapatkan obat ini, aku akan ke bandara dan membawa obat itu kembali ke negeri musim dingin. Ayah tak perlu khawatir, selama pesawatku bisa terbang, si pembuat obat bodoh itu tak akan bisa menyusulku!”Ayah Derek, Jamie Antonio pun menyambut ucapan putranya dengan penuh semangat, “Kalau begitu, tak lama lagi kau akan tib
Orang-orang berpakain serba hitam itu pun segera pergi meninggalkan tempat tinggal Tuan Han Junior begitu berhasil mendapatkan obat yang dibutuhkannya. Salah seorang pun langsung memberikan pada Derek Antonio yang saat ini menunggu di dalam mobil.“Tuan, obat yang Anda inginkan telah kami dapatkan. Ini obatnya,” kata salah seorang dari orang berpakaian serba hitam ini.Derek Antonio mengenali kotak beludru berwarna ungu itu. Kotak itu terlihat mewah dan biasa digunakan oleh warga Westcoast Town menyimpan barang berharga. Kebanyakan benda ini dipakai untuk menyimpan perhiasan ataupun batu mulia.Derek Antonio pun berpikir kalau obat ini pasti benda berharga bagi Tuan Han Junior. Obat ini seperti aset yang sangat berharga bahkan lebih mahal dari emas.Derek Antonio pun mengambil kotak obat itu dan mengelus permukaan yang beludru. Kemudian ia pun membukanya dan mulai menghirup aroma obat yang begitu khas.“Bagus sekali! Kalian benar-benar bekerja dengan sangat baik!” puji Derek Antonio,
Jawaban Tuan Morgan terdengar lega bagi Derek Antonio. Diam-diam ia menyerahkan kotak beludru itu pada asistennya, dan menepuk pundak sambil berkata, “Kembalilah lebih dulu dan beri tahu ayahku kalau aku aman dan akan kembali segera.”Setelah memberikan obat kelumpuhan yang super itu pada asistennya, Derek Antonio pun menghela napas lega. Setelah asistennya masuk ke dalam kabin pesawat, ia pun bertanya pda Tuan Morgan, “Ada di mana Tuan Muda kalian?”“Aku akan mengantarmu ke sana, Anda tak perlu khawatir,” kata Tuan Morgan. Kemudian ia pun memberi kode kepada dua pria kekar di sampingnya. Kedua orang itu pun mengawal Derek Antonio di samping dan membawanya masuk ke dalam mobil.Rombongan, mobil SUV itu pun segera meninggalkan bandara menuju sebuah rumah yang berarsitektur industrial. Rumah itu terlihat begitu gagah dan maskulin. Namun tak ada yang mengira kalau sebenarnya ada sesuatu yang menyeramkan di baliknya.Saat berada di perjalanan, Tuan Morgan pun menelepon Nicko dan mengataka