Alena mematung. Dia tak mengerti apa yang tengah dikatakan oleh Ezra. Bukankah tujuan mereka untuk membahas perihal kerja sama? Kenapa juga Ezra mengatakan hal seperti itu?Sedikit tersenyum, Alena meraih air di atas meja. Dia meneguknya sedikit untuk melancarkan tenggorokan yang terasa kering."Tak apa, Ez, terkadang kita memang harus menyesali suatu hal, di masa mendatang," jawabnya, meletakkan lagi gelas ke atas meja.Ezra menunjukkan wajah sendu, tak puas dengan jawaban Alena."Alena ..." panggil Ezra. Tangan lelaki itu bergerak menuju tangan Alena yang terletak di atas meja. Tapi baru saja Ezra akan menyentuh ujuang jarinya, Alena sudah menarik tangan itu lebih dulu. Dia pura-pura meraih gelas lagi dan minum dari sana."Kupikir tujuan kita bertemu untuk membahas tentang kontrak. Erza, kita sudah berkahir, kita sudah memiliki kehidupan masing-masing. Tak baik membahas sesuatu yang sudah berlalu," katanya. "Dan ya, aku sudah memaafkanmu. Jodoh t
Baca selengkapnya