Ketiga teman Refan, terlihat sedang duduk di taman komplek. Kevan mulai menceritakan keanehan Refan hingga selesai, pada Sean dan Vero.“Kau mengantar pulang, sampai depan rumahnya ‘kan?”“Iyalah, aku juga panik!” balas Kevan, lalu tersentak saat Rafan muncul di hadapannya. “Ka-kau!”Rafan mengabaikan keterkejutan Kevan. “Jadi gitu ya.” Kala menangkap keberadaan mereka, Rafan memutuskan menyembunyikan diri sembari mendengar cerita Kevan. Detik itu juga, mulai yakin dengan dugaannya.“Apa Refan panik lagi?” tanya Kevan, mulai penasaran.“Ya, terima kasih sudah mengantarnya pulang.” Rafan langsung meninggalkan mereka bertiga.Mereka bertiga hanya bengong, melihat Rafan pergi.Rafan terus melakukan parkour cepat ke rumahnya, tetapi terhenti di atap ruko. “Jadi, sudah mulai menampakkan diri ya? Di hadapan Refan,” gumam Rafan.Manik hitamnya, k
Baca selengkapnya