Setelah pulang dari hutan, terlihat Rafan duduk diam dengan raut wajah yang mendadak datar—bahkan terkesan dingin sekali. Sesekali menghela napas gusar, seakan mencoba untuk menenangkan diri, tetap saja agak sulit.Rafan mengumpat kesal, langsung melemparkan dirinya ke tempat tidur. Lalu mengusap wajahnya dengan kasar, sepertinya ada sesuatu yang terjadi?Rafan mulai menarik napas, dan membuangnya perlahan. Sepertinya sudah agak tenang, terbukti matanya sudah terpejam dan tertidur pulas.Pagi harinya, seperti biasa si kembar sudah siap berangkat ke sekolah. Mereka terlihat sedang sarapan, tapi ada hal aneh. Lebih tepatnya, tingkah Refan yang terus menatap aneh ke arah Rafan. Sepertinya, merasa janggal dengan sesuatu?Sedangkan Rafan, terdiam—melamunkan sesuatu dan itu yang membuat Refan janggal. Sepertinya, efek semalam terus memikirkan sesuatu hal yang membuatnya hampir emosi lagi. Meskipun, berhasil menenangkan dirinya.“Kakak!&
Baca selengkapnya