Home / Romansa / WHEN LOVE MEET / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of WHEN LOVE MEET: Chapter 211 - Chapter 220

243 Chapters

Bayi kembar

Pagi pun tiba. Anggun bangun dari tidur dengan perasaan tenang dan lega tidak seperti biasanya. Tidur semalam adalah tidur yang berkualitas untuknya selama dia tinggal di Surabaya—kediaman keluarga Willey.  Anggun melihat ke arah samping dengan mata yang masih menyipit, mendadak matanya membulat saat tidak mendapati sang suami di sampingnya. Seketika, dia menjadi panik dan beranjak dari tempat tidur untuk mencari Rico. “Mas," panggil Anggun sembari melangkahkan kaki ke kamar mandi. Namun, ternyata ayah Rico junior tidak ada di sana. "Kemana dia?” Anggun pun berjalan ke arah pintu keluar. Namun, langkahnya tiba-tiba terhenti ketika dia melihat cermin besar yang berada di dalam kamar.  Di cermin tampak jelas wajahnya sangat pucat. Setelah itu, dia merasakan perutnya kembali mual. Dia kembali memuntahkan seisi perutnya hingga tidak ada lagi yang tersisa. Tubuhnya sangat lemas ditambah kepala pusing. Dia pun teringat
last updateLast Updated : 2021-10-28
Read more

Dasar suamitidak bertanggungjawab

Rico meninggalkan Anggun seorang diri di kamarnya dan kemudian menemui mertuanya di ruang keluarga. Karena, dia masih memiliki hutang penjelasan kepada Linda. Dia ingin benar-benar menyelesaikan kesalahpaham yang terjadi agar kelak tidak ada lagi kejadian sama terulang kembali. “Ma, Pa,” panggil Rico kepada kedua mertua yang sedang duduk santai berdua di ruang keluarga. “Kemarilah!” sahut Linda sembari tersenyum manis. Rico pun ikut bergabung dengan mereka dan duduk di sofa single. “Ma, Aku ingin menjelaskan tentang masa laluku yang suram. Aku tidak ingin menyembunyikan apapun lagi. Aku kapok.” “Sebenarnya, tidak usah. Karena, papa telah menjelaskan kepada mama. Namun, jika Nak Rico bersikeras ingin menceritakan, mama akan mendengarkan.” Rico pun mulai menceritakan dari awal pertemuan dengan Nisa hingga perceraian itu terjadi. Dia p
last updateLast Updated : 2021-10-29
Read more

Muncul Alresca

Rico dan Anggun sudah tiba di bandara Sukarno Hatta. Langkah Anggun terhenti karena dia kelelahan. Rico pun membelikan Anggun air putih dan meminta istrinya itu untuk duduk di kursi tunggu. Namun, seperti biasa Anggun merasakan mual lagi. Tanpa meminta izin kepada sang suami, dia pergi ke toilet. Keluar dari toilet tubuh Anggun begitu lemas. Untung saja ada pemuda tampan bertumbuh tinggi yang menolong Anggun ketika hampir terjatuh. "Terima kasih," ucap Anggun dengan suara pelan. Mata pria itu terbelalak ketika melihat wanita yang sedang dia tolong. “Anggun,” panggil pria yang bernama Alresca. Anggun pun memicingkan matanya untuk melihat pria yang menolongnya. Namun, tetap saja dia tidak
last updateLast Updated : 2021-10-30
Read more

Perubahan tingkah laku

Sang matahari telah terbit di ufuk timur membangunkan kedua insan yang nampak kelelahan karena mereka telah menempuh perjalanan jauh dan tentunya disambung dengan perjalanan gelora asmara yang membara tadi malam.Anggun pun terbangun dengan perut yang mual. Dia berlari ke kamar mandi dan mengeluarkan seluruh makanan yang berada di perutnya. Setelah lega, dia pun membersihkan diri.Di luar Rico menunggu Anggun selesai mandi, dia sangat khawatir ketika mendengar Anggun terus-terusan muntah-muntah. Ingin rasanya dia masuk tetapi istrinya itu melarang.Anggun melihat Rico, dan entah mengapa melihat wajah suaminya yang belum mandi membuat dia kembali merasa mual dan ingin muntah. "Bauuuu, jangan mendekat, cepat mandi!” perintah Anggun dengan sorot mata yang tajam sembari menjepit lubang hidungnya dengan jari jemari."Masa sih? Hah," Rico pun menghembuskan napasnya ke telapak tangan. "Owh iya." Rico pun menuruti perintah Anggun bergegas ke ka
last updateLast Updated : 2021-11-01
Read more

Kecurigaan Rico kepada Alresca

Anggun datang dengan segelas ice lemon tea dan sepiring cemilan. Di wajahnya terus terpancar senyuman. Wanita itu tahu jika suaminya sedang merajuk. Dan itu semua disebabkan karena kehadiran Alresca. Padahal, dia sudah bersikap biasa saja kepada sahabat kecilnya itu. Namun, tetap saja Rico masih cemburu. “Mau makan dulu atau mandi dulu?” goda Anggun sembari mengalungkan tangannya dari belakang dan kemudian mencium pipi Rico dengan mesra. Rico masih diam seribu bahasa, suasana hatinya masih buruk belum kembali normal. “Sayang aku ada permainan! Kamu harus simak baik-baik!” pinta Anggun yang terus berusaha mengembalikan suasana hati Rico menjadi ceria kembali. Rico terus memandang Anggun dengan tatapan tajam. Namun, Anggun selalu punya cara untuk membuat suaminya itu luluh. Anggun mengambil korek api elektrik dari dapur setelah itu dia kembali dan duduk di h
last updateLast Updated : 2021-11-02
Read more

NGIDAM RUJAK

Setelah menelepon Romeo, Rico tiba-tiba gelisah. Dia menginginkan Anggun untuk membuat sesuatu. “Sayang …,” panggil Rico sembari memeluk tubuh Anggun yang berbalut selimbut. Dia menyusuri ceruk leher istrinya dan membenamkan wajahnya di sana. “Hemm,” Anggun hanya menjawab dengan bergumam dan kemudian mengecup puncak kepala sang suami. “Sayang … bangun!” pinta Rico sembari menggerangi tubuh polos Anggun yang berada di dalam selimbut. “Iya, Mas. Aku Lelah,” keluh Anggun kemudian mengubah posisi tidurnya menjadi terlentang dengan mata yang mas
last updateLast Updated : 2021-11-05
Read more

Persidangan 1

Keesokan harinya Hari ini adalah hari di mana Nisa akan melakukan persidangan atas segala perbuatan kejahatan yang selama ini dilakukan oleh wanita tersebut. Anggun masih di apartemen, dan dia berjalan mendekati Rico kemudian duduk di sisi tempat tidur. Dia membangunkan suaminya dengan cara mengecup seluruh wajah pria tersebut. “Sayang, ayo bangun!” Rico pun membuka mata dan kemudian mengulurkan kedua tangannya minta sebuah pelukan dari sang istri tercinta. “Peluk dulu!” ucap Rico dengan manja. Anggun pun memeluk suaminya. “Sudah di
last updateLast Updated : 2021-11-06
Read more

Persidangan 2, vonis hukuman

Anggun dan kawan-kawan sudah bersiap untuk pergi ke pengadilan. Namun, mereka masih menunggu Rico yang masih mandi. Romeo sudah melihat jam di pergelangan tangannya berkali-berkali. “Gun, jangan-jangan suamimu ketiduran di kamar mandi,” canda Romeo yang sudah kesal menunggu Rico. “Baiklah, aku lihat Mas Rico dulu.” Ketika Anggun hendak menghampiri Rico di kamar. Tiba-tiba, Rico membuka pintu kamar sembari tersenyum. “Maafkan aku, pasti kalian bosan menungguku!” Sebenarnya, dia merasa bersalah kepada sahabat-sahabatnya. Namun, dia tidak mau menunjukkannya apalagi kepada Romeo. Karena, pria itu pasti akan meminta macam-macam. Mereka pun sudah berada di luar apartemen. Mereka pergi dalam satu mobil yang sama. Setelah itu, Vino melajukan mobilnya dan pergi menuju pengadilan. Mereka sudah berada di pengadilan dan duduk berderetan di kursi jajaran pa
last updateLast Updated : 2021-11-07
Read more

Kembalinya Nisa

Nisa menunggu perkataan Alresca. Entah apa yang akan pria itu katakan kepadanya."Kamu sudah dianggap tewas pada kecelakaan maut tersebut. Kamu sudah tidak bisa menggunakan identitas dan wajahmu lagi. Kamu akan melakukan operasi plastik wajah menjadi mirip wanita ini. Dia adalah sekretaris pribadiku dan teman ranjangku. Lusa kamu akan berangkat dengan menggunakan jet pribadiku ke negara Korea dengan asisten dan pengawalku. Kamu hanya tinggal duduk manis dan persiapkan diri. Kamu tidak bisa menolak. Aku berniat akan menjalin kerja sama dengan perusahaan Rico. Kamu dekati Rico dan aku istrinya. Namun, kita harus bermain drama jika kita berdua adalah sepasang kekasih. Agar aku bisa mendekati Anggun dengan leluasa."Nisa berpikir. Ternyata pria ini sangat berbahaya. Mungkin lebih bahaya daripada Bimo. Jika dia melawannya sama saja dia akan mati dengan cara mengenaskan. Lagi pula, dia bisa dekat dengan Mas Rico dengan wajah barunya. Dia hanya tinggal merubah sifat dan tingk
last updateLast Updated : 2021-11-08
Read more

Akhirnya Nisa sadar

Anggun terkejut ketika mendengar suara itu. Suara yang tidak asing baginya. Ya, itu adalah suara Nisa. Namun, ketika melihat sosok pemilik suara itu adalah wanita cantik yang belum pernah dia lihat sama sekali."Terima kasih, Kak," ucap Anggun ketika wanita tersebut membantu mengambilkan barangnya yang terjatuh.Nisa pun membantu Anggun hingga apartemennya. Kehamilan Anggun sudah berusia 8 bulan, berhubung kembar 3 jadi perutnya terlihat besar."Kak Mahika, ayo masuk!" tawar Anggun dengan ramah."Apakah tidak apa-apa, aku masuk?" "Tidak! Di sini hanya aku dan suami yang tinggal ditambah bi Darmi yang membantuku membersihkan apartemen.""Syukurlah!"Walaupun Nisa sangat benci kepada Anggun. Namun, dia begitu menyukai wanita hamil. Karena, dia tidak bisa mengandung seperti wanita pada umumnya karena tidak memiliki rahim.Tak sengaja dia melihat foto dirinya dengan wajahnya yang dulu. "Anggun, siapa wanita di foto ini?"
last updateLast Updated : 2021-11-09
Read more
PREV
1
...
202122232425
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status