Home / Romansa / WHEN LOVE MEET / Kabanata 101 - Kabanata 110

Lahat ng Kabanata ng WHEN LOVE MEET: Kabanata 101 - Kabanata 110

243 Kabanata

Rasa yang baru tumbuh

Kali ini, Nisa benar-benar ketakutan. Selain, takut kehilangan kekayaan Rico dia juga takut kehilangan perhatian dan cinta Rico. Apalagi ketika dia menyangka bahwa Rico dan Anggun telah melakukan hubungan suami istri. Karena, tadi pagi dia melihat pakaian yang berserakan di kamar yang sering digunakan olehnya bersama sang suami.   Terbesit dalam pikirannya, “Bagaimana jika Anggun hamil dan mengandung anak Rico? Apa yang akan terjadi pada diriku? Apa Rico akan mengacuhkan dan mengusirku dari rumah ini? Apakah aku akan kehilangan Rico? Tidak … itu tidak boleh terjadi. Rico harus tetap menjadi suamiku dan milikku satu-satunya. Aku tidak mau kehilangan Rico.” Dalam hati, Nisa tak henti bergumam. Dia mulai merasa posisinya terancam di hati Rico.   Nisa melihat Rico begitu intens. Dia menangkupkan kedua tangannya di wajah pria tampan yang berada di hadapannya. Baru kali ini dia merasa takut kehilangan pria yang telah menjadi suami sirinya itu. Kar
last updateHuling Na-update : 2021-07-08
Magbasa pa

Sandiwara Nisa

Rico terkejut ketika melihat Anggun keluar dari kamar. Dia pun melirik ke arah Anggun, takut jika istrinya itu tersakiti karena melihatnya sedang berciuman dengan Nisa. Namun sayang, pandangan Anggun terus ke arah depan ke tempat tujuannya, tidak melihat ke arah mereka sama sekali. Rico pun melanjutkan langkahnya ke tempat peristirahatannya bersama Nisa dengan rasa bersalah. Ketika melihat pria yang dicintainya itu bermesraan dengan wanita lain, hati Anggun terasa sakit. Walaupun, wanita lain tersebut adalah istri yang pertama kali Rico nikahi dalam pernikahan siri. Anggun tidak menunjukkan rasa cemburunya itu di hadapan Rico dan Nisa. Dia pun berusaha menganggap bahwa yang tadi dia lihat itu hanyalah bayangan semu yang akan hilang tertelan oleh waktu. Ketika pasangan itu sudah masuk ke dalam kamar, dia pun menghentikan langkahnya kemudian menoleh dan melihat ke arah pintu kamar Rico yang sudah tertutup. Langkah yang tadinya begitu cepat dan
last updateHuling Na-update : 2021-07-09
Magbasa pa

Mimisan

Rico langsung berlari ke arah Nisa. "Kamu kenapa bisa terjatuh seperti ini?" tanya Rico kepada Nisa."A-anggun yang mendorongku!" jawab Nisa terbata-bata dan kemudian pingsan."Apa? Nisa ... Nisa," panggil Rico. Rico pun melangkahkan kakinya pergi ke kamar Anggun. "Yes, pasti Mas Rico akan mengusir Anggun dari rumah ini!" guman Nisa dalam hati sembari berpura-pura pingsan.Rico menggedor-gedor pintu kamar Anggun dengan kencang. "Anggun buka pintunya!" teriak Rico dengan emosi. Namun, tidak ada sahutan dari dalam dan Anggun tetap tidak membuka pintu kamarnya. Rico semakin mengamuk dan mendobrak pintu tersebut. Dia masuk ke kamar Anggun dan mendapati Anggun yang baru keluar dari kamar mandi dengan rambut basah dan masih ada sisa-sisa sabun yang belum dibersihkan serta tubuh Anggun yang hanya di tutup oleh handuk lilit.Rico terperangah melihat pemandangan yang ada di depan matanya, si junior pun langsung m
last updateHuling Na-update : 2021-07-10
Magbasa pa

Penangkapan

Mereka sudah tiba di salah satu apartemen Rico yang khusus diberikan untuk Nisa. Istri sirinya itu masih saja berpura-pura pingsan padahal Rico sudah tahu bahwa dia sedang bersandiwara. "Euh, di mana aku?" Nisa pura-pura sadar dan linglung ketika Rico membaringkannya di tempat tidur. "Sayang, maaf kamu harus kembali ke apartemen karena aku sudah memberikan rumah itu untuk Anggun." "Kapan? Kenapa kamu memberikan rumah itu kepada Anggun?" tanya Nisa dengan raut wajah sedih. "Aku lupa, sewaktu menikah, rumah itu sudah aku hadiahkan kepada Anggun." Dengan wajah sendu dan rasa menyesal yang teramat dalam, Nisa pun berkata. "Iya, tidak apa-apa, Mas. Aku tahu dan sadar Mas dengan posisiku." "Terima kasih, jika kamu menyadarinya." "Heuh?" "Maksudku, terima kasih jika kamu sudah mengerti keadaanku, Sayang." "Sama-sama, Mas. Tetapi, kamu pulang ke sini, 'kan?" tanya Nisa dengan tatapan berharap. "Owh iya, aku mend
last updateHuling Na-update : 2021-07-12
Magbasa pa

Ingatan Rico pulih

"Tolong, ampuni kami, Pak Rico. Kami mengaku bersalah. Silakan pecat kami, asal jangan masukan kami ke penjara. Rico tersenyum smirk. “Boleh, aku akan mencabut tuntutanku, tetapi ada satu syarat.” “Apa itu, Pak Rico?” tanya salah seorang pengikut Nisa. "Jawab pertanyaanku dan kalian akan terbebas dari sel jeruji. Selain Nisa, siapa yang menyuruh kalian untuk memata-matai perusahaanku?" Mereka langsung bungkam seribu bahasa. "Pak polisi, cepat bawa kami!" pinta Bambang salah seorang anak buah Nisa. “Tunggu! Tidak semudah itu.” Rico terperangah dan benar-benar takjub dengan kesetiaan mereka kepada Tuannya. “Tolong Pak Rico, biarkan kami di tangkap karena itu lebih baik. Kami tidak bisa memberitahu bapak siapa dia?” Kemudian Pak Paijo tiba-tiba berlutut sembari menangis. “Hiks … hi
last updateHuling Na-update : 2021-07-14
Magbasa pa

Dendam

Clek! Suara gagang pintu terbuka ketika Nisa menerima telepon dari Bimo Prakoso. Nisa terkesiap ketika melihat Rico sudah berada di dalam apartemen. Rico pun mengunci pintu tersebut dan kemudian menghampirinya."Sayang," panggil Rico sembari menatap tajam dan melangkahkan kaki secara perlahan ke arah Nisa."I-iya," jawab Nisa dengan terbata-bata dan melangkah mundur."Kenapa kamu menghindar?" tanya Rico dengan sinis."Ti-tidak! aku tidak menghindar," ujar Nisa yang sudah mentok dengan dinding."Kalau begitu kemarilah! biarkan aku memelukmu."Nisa pun mendekatkan tubuhnya dan kemudian memeluk Rico dengan rasa cinta yang begitu dalam. Rico pun menggendong Nisa dan membawanya duduk di sofa."Sayang, kamu tahu, 'kan, bahwa aku mencintaimu," ujar Rico sembari mengusap pipi Nisa sebelah kanan oleh tangannya.Nisa tidak menjawab dan hanya menganggukkan kepalanya kepada Rico."Sekarang, kamu jujur kepadaku? Siapa Bi
last updateHuling Na-update : 2021-07-14
Magbasa pa

Talak

Rico melihat wajah Nisa dengan sangat pedih. Pasalnya, dia adalah wanita yang pernah sangat dicintainya. Kariernya, hampir hancur dan nyawanya hampir melayang hanya gara-gara wanita yang berada di hadapannya itu. Rico menutup matanya sebelum berucap sesuatu dari mulutnya. Dengan berat hati dia harus mengucapkan. "Mulai saat ini, detik ini, dengan ucapan basmallah, kamu aku talak. Kamu bukan istriku lagi. Sekarang kamu bebas, jika ingin bersama Bimo Prakoso."Deg!Jantung Nisa seakan berhenti mendengar kata itu. Dia tidak pernah membayangkan bahwa Rico akan menceraikannya. Tatapannya kosong dengan butiran cairan bening yang jatuh tanpa dia perintahkan. Hatinya begitu sakit, lebih sakit dari pada di hujam ribuan pisau. Dia seakan jatuh ke palung laut terdalam yang begitu gelap tanpa cahaya di dalamnya."Mas, kenapa disaat aku mulai jatuh cinta kepadamu, kamu menceraikanku. Tolong Mas, tarik lagi ucapanmu itu. Aku tidak mau bercerai denganmu. Aku mohon
last updateHuling Na-update : 2021-07-15
Magbasa pa

Kondisi Rico

"Tidak Nisa, aku akan tetap membunuhnya." Bimo menodongkan pistolnya ke arah Rico dan kemudian menarik pelatuk senjata api tersebut dan ... dorr! peluru itu menembus ke dada Riko.Rico pun terjatuh dan tersungkur di atas lantai dengan berlumuran darah. Dia langsung tidak sadarkan diri. "Tidaaakkk ...! teriak Nisa dengan air mata yang terus mengalir di pipinya. "Brengsek, kamu Bimo!" Nisa beranjak dan memukul dada bidang Bimo dengan sekuat tenaga."Kita pergi dari sini Nisa!" ajak Bimo memaksa."Tidak Bimo. Kamu brengsek ...! Nisa duduk di samping Rico kemudian memeluk pria yang sudah tidak sadarkan diri itu. "Mas Rico, bangun, Mas. Kumohon jangan pergi, jangan tinggalkan aku." teriak Nisa sembari bercucuran air mata."Ayo kita pergi dari sini, Nisa. Sebelum polisi datang dan menangkap kita berdua!" Bimo terus saja memaksa Nisa untuk pergi meninggalkan Rico."Baik, aku akan pergi bersamamu, tetapi telepon rumah terlebih dahulu."
last updateHuling Na-update : 2021-07-16
Magbasa pa

Menjalankan misi

Anggun pulang terlebih dahulu ke rumahnya untuk mengganti pakaian dan menjalankan misi bersama Andy menyerang markas Bimo.Setelah tiba di rumah, Anggun segera pergi ke kamarnya untuk mempersiapkan diri. Dia memakai celana cargo hitam, kaos hitam panjang dilapisi rompi anti peluru, jaket kulit hitam, tak lupa memakai sepatu boots hitam sebetis, dan terakhir memakai topi anti peluru.Anggun melihat dirinya di depan cermin. “Ternyata aku keren juga, tapi ada yang kurang dalam penampilanku. Ya, aku mau menggunakan lipstick merah biar terlihat seperti wonder woman, hahaha!” monolognya di depan cermin.Anggun mengambil tas gendong yang di dalamnya terdapat dua pistol dan 2 magazen dengan isi full peluru. Dia juga mengambil dua borgol, pikirnya untuk berjaga-jaga siapa tahu nanti dia akan membutuhkannya.Andy dan yang lainnya sudah menunggu di depan kediaman Rico Adelard. Setelah menerima panggilan Andy, Anggun pun keluar dari rumah."Waaahhh
last updateHuling Na-update : 2021-07-17
Magbasa pa

Kisah Romeo

Ketika Anggun akan mulai memberi pelajaran kepada Bimo. Andy dan yang lainnya datang." Nyonya Anggun,!" Panggil Andy."Kalian, cepat amankan sandera! Mereka ada di kamar atas. Kalian naik ke atas melalui anak tangga, lalu belok kanan, setelah itu belok kiri, ada lorong lalu jalan terus, kemudian kalian belok kanan dan belok kiri, sampai," tutur Anggun dengan cepat. Anak buah Rico kebingungan mendengar perkataan Anggun yang sangat cepat. Mereka pun menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Anggun melirik ke arah mereka dengan tatapan tajam, "Apakah kalian  dapat menangkap yang barusan saya katakan?""I-iya!" jawab  mereka serempak. Mereka pun akhirnya segera pergi dengan berlari untuk menyelamatkan sandera."Nyonya, ada yang bisa saya bantu? " tanya Andy." Tidak usah, dia biar saya yang selesaikan.""Baik, Nyonya."Andy pun mundur dan berada di belakang Anggun. Dia siap siaga apabila istri dari atasannya itu
last updateHuling Na-update : 2021-07-18
Magbasa pa
PREV
1
...
910111213
...
25
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status