Setelah Rafie dan kedua orang tuanya berlalu dari kediamannya, Inayah sedikit menggeser posisi duduknya lebih mendekat ke arah Erni. Kemudian, Inayah bersandar di pundak Erni. "Teh, aku mau tanya sesuatu bolehkan?" kata Inayah lirih.Erni menoleh ke arah Inayah, dua bola matanya terus memandang lekat wajah adik angkatnya itu. Kemudian menjawab pertanyaan dari Inayah, "Iya, boleh. Memangnya mau tanya apa, Nay?" Erni balas bertanya."Sebelum menikah dengan A Rafie, aku mau ziarah dulu ke makam Rangga. Bolehkan, Teh?"Erni tersenyum dan menghela napas dalam-dalam. "Ada beberapa ulama dari berbagai mahzab yang mengharamkan dan ada pula yang membolehkan para kaum wanita menziarahi kubur," jawab Erni lembut."Maksudnya?" tanya Inayah penasaran, dua alisnya saling bertautan memandang wajah Erni.Erni kembali menjelaskan apa yang menjadi ketidaktahuan Inayah, "Selain mengharamkan secara mutlak, haram bi asysyarth, dan makruh, ada juga ulama yang membolehkannya.""Pendapat ini seperti dinukilka
Last Updated : 2021-05-01 Read more