Home / CEO / Salah Ranjang / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Salah Ranjang: Chapter 41 - Chapter 50

164 Chapters

Mental

"Mas kamu-""Jangan banyak berpikir," tukas Keen yang dengan cepat menarik tangan Shassy pergi ke mobil mereka dan mengajaknya makan di luar.     Shassy tak bisa melawan dan hanya menurut saja seharian itu. Ia tak ingin membuat masalah lagi hari itu, apalagi ia tahu kalau dia tak akan bisa lepas dari Keen dalam waktu dekat.**           Malam harinya Keen mengantar Shassy pulang ke rumah, dan setelah itu …"Oh iya, dua jam lagi aku akan pulang. Tolong kamu beritahu mama, agar semuanya makan duluan." Keen."Ah, iya," sahut Shassy dengan santai. 'Sok berkuasa banget,' gerutu Shassy di dalam hati, dan setelah itu Shassy pun  masuk ke dalam rumah dengan santai.
Read more

Ijin di berikan

       Setelah mendapat telepon dari Liora, Shassy pun segera turun dari kamar. Ia menyusul Keen dan Dira yang kini berada di ruang makan."Kamu lama sekali?" tanya Keen yang masih agak kesal dengan perdebatan tadi."Em, tidak apa-apa," sahut Shassy dengan suara rendah."Kak Shassy kenapa? Sakit?" tanya Dira dengan penuh perhatian."Iya, Kakak kamu sakit, karena kebanyakan tidur di kamar kamu," tandas Keen.Dira yang mendengar hal itu langsung berdiri dari bangkunya dan segera menempelkan tangannya ke kening shassy. "Jangan percaya, Kakak tidak apa-apa Dir," terang Shassy sambil memegang tangan Dira dan menyuruh Dira melanjutkan makan."Ah, Kak Keen, bikin kesel aja. Kak Shassy
Read more

Ijinkan Aku Merebut Suamimu

        Tristan terkejut saat Shassy membentaknya. Ia pun  segera mendekati Shassy dan ikut membantu Shassy mengangkat Raka yang tengah mabuk berat dan saat ini tersungkur di lantai."Apa yang sebenarnya terjadi Li?" tanya Shassy sambil menatap Liora penuh selidik."Itu, tadi dia pergi ke sini sendirian, lalu aku datang ke sini setelah dia meneleponku. Dan saat aku datang, dia sudah kacau," terang Liora sambil terus memandangi Raka yang kini kepalanya tengah di pangku oleh Shassy."Lalu, kenapa kamu harus menungguku? Harusnya kamu menghentikannya dari tadi," omel Shassy sambil mengusap kening Raka yang memerah karena terbentur sesuatu.Liora menghela napas dalam. "Andai aku bisa membawa dia pulang, pasti aku sudah menyeretnya dari tadi."Shassy pun menatap
Read more

Keajaiban Dunia

"Udah jangan nangis, Tante akan bawa kamu ke tempat petugas. Nanti biar mereka yang nyari ibu kamu, oke?" ucap Shassy dengan meniru gaya anak kecil yang manja."Iya Tante," sahut Kania yang terdengar sangat patuh.Dan seperti yang dikatakan oleh Shassy, ia pun mengantar Kania ke tempat petugas yang mengawasi taman itu, nama Kania pun di siarkan.Tapi setelah menunggu beberapa jam, tak ada 1 orang pun yang datang ke tempat itu. Shassy pun semakin gelisah, apalagi saat ini ia harus menjemput Dira di sekolahnya."Em … gimana ya," gumam Shassy gelisah.Kania yang tahu kalau Shassy ingin meninggalkannya, langsung saja menempel pada Shassy. "Tante, jangan ninggalin Kania ya … Kania takut sendirian," ujarnya memelas.Shassy menghela napas dalam. "Ba
Read more

Balkon yang Hangat

"A-aku tadi sedikit minum," ucap Shassy "Minum?" pekik Keen.Shassy yang mendengar nada tinggi Keen dengan cepat mencubit dan menggigit paha Keen dengan sekuat mungkin."Akhh," Keen pun mendorong tubuh Shassy, hingga Shassy terjerembab di lantai.Shassy pun segera bangun dan berlari meninggalkan ruangan itu."SHASSY!" teriak Keen.Shassy pun tak mengindahkan teriakan itu, dan memilih terus berlari, masuk ke dalam kamarnya*          Beberapa jam berlalu, semenjak kejadian sore tadi Shassy terus mengurung dirinya di kamar. Hingga …"Tok! Tok! Tok! Kak Shassy!" panggil Dira dari luar pintu kamar te
Read more

Curiga

      Wanita itu berjalan mendekat, dengan langkah yang anggun dan pakaian yang cukup terbuka di bagian dada. 'Laki-laki hidung belang ini pasti tidak akan bisa menolak penampilan Liora,' batin Shassy yang merasa senang. "Ka, ayo kita cari makan siang di luar," bisik Shassy pada Kania  yang sudah melirik tajam ke arah Liora sejak kedatangan Liora tadi. "Kak," panggil liora dengan suara hangatnya. "Hem," sahut Keen yang enggan untuk menatap Liora. "Kak, ini ak-" Kalimat Liora terhenti ketika Kania tiba-tiba berdehem. "Ehem, Paman! Tante mengajakku makan di restoran, apa Paman tidak mau ikut? Takutnya sih … nanti bakal ada Paman lain yang ngelirik Tante Shassy," ujar Kania dengan santai.
Read more

Pemanasan Sebagai Balasan

"Kakak!" panggil Dira yang terkejut dengan deheman Keen, yang kini sedang menatap ke arah mereka. "Baiklah, katakan!" ujar Keen. Kania dan Dira saling menatap, sesaat kemudian … "Tuan, ini bukan salah Nona Dira," ujar Kania sambil berlutut menghadap Keen. Keen pun mengernyitkan dahinya, sorot tatapan mata yang dingin ia tujukan pada Kania. Saat ini terlihat jelas kalau Kania ini bukan anak kecil berusia 6 tahun biasa. "Jelaskan!" perintah Keen. Kania menelan ludahnya, sebelum melanjutkan kalimatnya. "Sebenarnya … ini adalah rencana …." Kania ragu-ragu untuk menjawab. "Kalau kamu tidak segera menjawab, aku jamin semua yang ikut dalam rencana ini
Read more

34D Itu Ukuranku

     Lily yang menyahut begitu saja pertanyaan Keen, membuat Keen sedikit tak senang. Sedangkan Shassy hanya tersenyum canggung saat Lily mengatakan hal yang terdengar ambigu itu. "Tuan Keen, apakah Nona Shassy ini adalah asistenmu?" tanya Lily dengan ramah. Keen mengernyitkan keningnya mendengar pertanyaan Lily. "Dia ini istriku," tegas Keen. Ekspresi di wajah Lily langsung berubah seketika. "Istri?" tanyanya. "Benar, dia adalah istriku," sahut Keen. "Tidak mungkin, aku tidak pernah mendengar kabar pernikahan kamu dan Nona Shassy, bukankah Anda ini masih virgin?" tanya Lily dengan suara yang cukup jelas terdengar oleh beberapa tamu yang lain. Wajah Shassy pun memerah saat Lily mengatakan hal tersebut, i
Read more

Perjanjian Dengan Lily

           Mereka pun segera pergi meninggalkan jalanan itu. Mobil Raka melaju dengan cepat membawa Shassy ke tempat yang diinginkannya. "Apa tidak perlu aku temani?" tanya Raka. Sasi menggeleng pelan. "Tidak usah Mas, akan canggung bila kamu ikut masuk, biar aku sendiri saja." "Baiklah kalau begitu aku akan menunggumu di mobil," ujar Raka dengan suaranya yang hangat. Shassy mengernyitkan dahinya. "Tapi aku tidak tahu ini lama atau tidak. Jika kamu sibuk kamu bisa pergi, tidak usah menungguku." "Menunggu kamu beberapa jam tentu saja tidak lama, bahkan seumur hidup aku sudah mampu." "Apaan sih gombal banget,"ujar sasi yang dengan cepat berbalik dan masuk ke dalam restoran tempat di mana ia
Read more

Bukankah itu Aku

        Setelah selesai dari restoran, Shassy pun memilih untuk pulang ke rumah. Selama diperjalanan, Keen berkali-kali menelepon Shassy, tapi ia lebih memilih untuk tidak mengangkatnya. Dan setelah sampai di rumah, Shassy pun menelepon Keen balik. "Halo," sapa Shassy. "Kamu di mana?" tanya Keen. Dari suaranya, terlihat kalau Keen sedang mengkhawatirkan Shassy. "Emm, aku baru saja dari apotek, sekarang aku pulang ke rumah. Maaf tadi aku tidak memberitahu kamu terlebih dahulu, karena kamu sedang rapat." Shassy membuat alasan yang paling masuk akal. "Lalu bagaimana? Kamu tidak apa-apa kan? Minta pelayan untuk memanggilkan dokter, aku akan segera pulang ke rumah." Keen. "Tidak perlu, setelah minum obat
Read more
PREV
1
...
34567
...
17
DMCA.com Protection Status