Esoknya, tepat hari Minggu pagi, Arnold menelepon Valerie. Gadis yang tak mengenal nomor peneleponnya langsung menerimanya tanpa prasangka. “Halo,” sahutnya ringan. Lalu dia terdiam sejenak mendengarkan suara di seberang sana. Seketika matanya melotot dan gadis itu berkata dengan tergesa-gesa, “So…sori, aku lagi di gereja. Nanti aja ya nelepon lagi. Bye.” Amanda yang sedang mematut-matut diri di depan cermin langsung menatap adiknya heran. “Siapa yang nelepon, Val? Kok buru-buru di-stop?” Sang adik memandangnya dengan wajah pucat pasi. “Ar…Arnold, Kak.” “Hah?! Kok dia bisa tahu nomor
Last Updated : 2021-05-15 Read more