Home / Fantasi / NIRVANA'S WAY / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of NIRVANA'S WAY: Chapter 131 - Chapter 140

169 Chapters

MENEBUS DOSA

     Han Cae Young menatap Jan Mi Aeri dengan tajam. Mereka baru saja kembali dari rumah sakit. Cae Young masih tidak percaya dengan niat Aeri untuk mendonorkan hatinya pada Cae Young. "Kau ini apa- apaan? Jika terjadi sesuatu kepadamu, apa yang harus aku katakan pada Tae Seok? Lalu bagaimana dengan Tae Eul. Apa kau tega, jika Tae Eul sampai kehilangan dirimu?" tanya Cae Young. "Apa kau tidak mendengar apa kata dokter tadi?! Donor hati bukan berarti benar-benar kehilangan sebagian hati selamanya. Tak seperti donor ginjal yang notabene membuat pendonor tinggal memiliki satu ginjal, pendonor transplantasi hati masih bisa memiliki hati yang 'utuh'. Organ hati pendonor tidak akan mengalami gangguan fungsi walau diambil sebagian.Hati itu akan memenuhi volumenya kalau dibutuhkan. Perawatan bagi pendonor pasca transplantasi tidak sulit karena pada dasarnya mereka adalah orang sehat. Jadi, tidak akan terjadi apapun kepadaku selama aku mengikuti saran dari dokter.
Read more

MAKAN SIANG BERSAMA

Kim Young Jo tertawa kecil melihat pipi Hyun Jae yang semakin memerah karena malu dan bahagia. "Kau sibuk? Apa setelah makan siang kau memiliki sedikit waktu?" tanya Kim Young Jo. Hyun Jae mengerutkan dahinya sambil menggeleng. "Ada beberapa kasus yang sedang aku tangani. Tapi, hari ini aku ada sedikit waktu luang. Memangnya kau akan mengajakku kemana?" "Kau ingat tahanan yang bernama Choi Tae Seok?" tanya Kim Young Jo. Hyun Jae mengangguk perlahan. Ya, semenjak kejadian itu, Hyun Jae memang seperti orang yang amnesia. Sebagian dari ingatannya benar-benar hilang. Kasus yang ia tangani dengan mendapatkan bantuan dari Kim Young Jo menguap begitu saja. Ia benar-benar lupa orang-orang dari kehidupannya yang dulu.Hyun Jae bahkan lupa bahwa Yukio bukan adik kandungnya. Hyun Jae hanya ingat bahwa ia adalah seorang polisi. Ia memiliki ibu dan adik lelaki. Hyun Jae bahkan lupa bahwa ia pernah memiliki kemampuan untuk melihat sesuatu yang tak kasar mata juga melihat
Read more

PERTEMUAN

Miok So dan Han Cae Young terkejut saat melihat kedatangan Hyun Jae dan Kim Young Jo. Kebetulan pula Lee Jun Sung dan Guan Si masih berada di sana. "Letnan Hyun, aku rindu...!" pekik Miok So yang langsung menubruk Hyun Jae dan memeluknya dengan erat. Hyun Jae sama sekali tidak mengenali Miok So. Tentu, Miok So pernah menjenguknya. Tapi, Hyun Jae memang tidak mengingatnya sama sekali. Tapi, melalui kehangatan pelukan Miok So, Hyun Jae yakin bahwa Miok So memang salah satu orang yang cukup dekat dengannya. "Aku baik- baik saja, emmm...Miok So. Betul kan?"Miok So tersenyum. Ia menarik tangan Hyun Jae untuk masuk dan bergabung bersama yang lainnya. Saat Hyun Jae melihat Guan Si, entah mengapa tiba-tiba dadanya terasa begitu sakit. Ia merasakan kemarahan yang luar biasa saat melihat Guan Si. Tapi, apa yang menyebabkan ia harus marah? Hyun Jae tidak tau. "Hyun Jae, ayo sini duduk di dekatku. Sudah lama aku tidak bertemu denganmu. Ibu dan adikmu sehat?" sapa Lee J
Read more

TIDAK ADA KATA TERLAMBAT

     Di antara semua orang yang kelihatan paling menyesal adalah Guan Si. Dia lebih banyak diam. Bahkan, dia memilih untuk menghindari Kim Young Jo, Lee Jun Sung dan Yukio tentunya."Kau tidak bisa berlari dan menghindar seperti ini terus," ujar Kim Young Jo pada Guan Si."Aku memiliki dua orang adik kandung. Guan Ji dan Yue Liang. Dan, diantara mereka berdua aku paling mencintai Yue Liang. Karena, dia adalah adik perempuan satu- satunya. Aku tidak mau saat Kaisar Lee ingin menjadikannya hanya sebagai selir. Mengapa harus menjadi selir jika Kaisar Lee belum memiliki permaisuri. Apakah adikku tidak layak untuk menjadi permaisuri? Aku tersinggung itu pasti. Aku lupa jika selalu ada jalan keluar untuk setiap masalah jika memikirkan tanpa emosi."       Kim Young Jo menghela napas panjang. Ia mengempaskan tubuhnya dan duduk di samping Guan Si."Itu artinya, kau tau bahwa Yue Liang menjalin cinta denganku?" tanya Kim Youn
Read more

MELUPAKANMU ADALAH PENYESALAN

     Hyun Jae terisak- isak, Kim Young Jo dengan cepat kembali melihat ke dalam cermin mimpi. Rupanya saat ini Hyun Jae sampai di saat Kim Young Jo menerima hukuman dari Raja Langit . Kim Young Jo datang dan membuat Hyun Jae melupakan dirinya. "Jangan buat aku melupakanmu. Lebih baik aku mengingatmu..." ucap Hyun Jae. Air mata kembali menetes di kedua netranya.    "Tidak bisakah kita bangunkan saja dia?" tanya Yukio. Kim Young Jo menggelengkan kepalanya. "Dewa Lu sudah mengatakan untuk tidak membangunkan dirinya. "Panggil sajalah. Aku tidak tega melihatnya menangis terus seperti itu. Kau lihat ini dia meratap dan menangis seperti itu." Kim Young Jo mengangkat tangannya, perlahan ia mengetuk cermin mimpi itu sebanyak 3 kali dan memanggil dewa Lu Fei Tong. Dewa bertubuh sedikit gempal itu pun datang dalam beberapa menit saja. "Kau ini mengganggu tidurku saja," keluhnya. "Kapten Ri yang baik, bisakah anda membantu kakakku i
Read more

BANGUNLAH

    Selepas Myeong Na Ri dan Chan Seong pamit pulang, Yukio pun pamit pulang. Ia harus menjaga Kim Min Jae juga. Sementara Hyun Jae dijaga oleh Kim Young Jo dan Guan Si. Jika perawat datang untuk membersihkan tubuh Hyun Jae, Kim Young Jo akan menunggu di luar. Kim Young Jo menatap wajah Hyun Jae yang nampak cantik itu. "Kau cantik sekali jika sedang tertidur. Tapi, aku lebih suka melihatmu terjaga dan mengomel serta bercerita tentang banyak hal."    Kim Young Jo mengelus pipi Hyun Jae dengan lembut. Ia menyapu dahi gadis itu dengan bibir nya. Penuh cinta dan segenap hatinya. "Aku sangat mencintaimu Hyun Jae. Sangat mencintaimu."   Miok So menyempatkan diri menjenguk Hyun Jae. Siang itu Guan Si yang sedang menjaga Hyun Jae dalam kamar perawatan. Saat melihatnya masuk Guan Si hanya tersenyum. "Ibumu sudah membaik?" sapa Guan Si. Miok So mengangguk. "Mereka hanya tinggal pemulihan saja. Kemana Kim Young Jo dan Yukio?" "S
Read more

BISAKAH KITA BERSAMA

Melihat dirinya sendiri telah berhasil menyelamatkan Jan Mi Aeri membuat Hyun Jae menghela napas panjang. Namun, Kim Young Jo melihat ada air mata yang menetes dari kedua netra Hyun Jae."Jika kau seorang malaikat maut, bagaimana cara kita untuk bersatu?" bisik Hyun Jae. Hati Kim Young Jo bergetar saat mendengar ucapan Hyun Jae. Tak terasa air mata pun membasahi kedua netranya. Ia menggenggam tangan Hyun Jae dan menempelkan tangan itu ke bibirnya."Apapun akan aku lakukan agar kita berdua dapat bersama," bisik Kim Young Jo sambil membelai rambut Hyun Jae.Kim Young Jo kembali menatap ke dalam cermin mimpi. Kali ini Hyun Jae tengah bersama dengan Yukio saat ia datang dan membuat Hyun Jae terkejut. "Kau membuat kami kaget," sahut Hyun Jae yang di angguki Yukio."Ibumu mana?""Ibu sudah tidur. Ada apa?""Kalian berdua ikut sebentar denganku. Dewa Jug Eun ingin bertemu dengan kita."Hyun Jae mengerutkan dahinya."Kita? Kio juga?""Y
Read more

AKHIRNYA KEMBALI

Hyun Jae nampak kebingungan saat melihat dirinya menangis dalam kegelapan. "Kau di mana sebenarnya Hyun Jae! Tidak adalah yang dapat menolong? Tolong... Tolong!" Pekiknya. Guan Si langsung mendekat dan meraih cermin mimpi dari tangan Kim Young Jo. Sementara Kim Young Jo menggenggam tangan Hyun Jae dengan erat.Sementara Hyun Jae nampak bingung dari dalam cermin. "Ayo berteriaklah Hyun Jae minta bantuan. Dengarkan suara Kim Young Jo. Ayo cepat...!" pekiknya."Hyun, kau memanggilku? Kau di mana?"Hyun Jae menghapus air matanya, Kim Young Jo mendengarnya.."Kau mendengar suaraku?""Aku dengar, tapi suaramu jauh sekali. Kau di mana? Pulanglah. Ayo bangun, kembali. Ikuti suaraku.""Aku berada di lorong yang sangat gelap. Tapi, aku tidak tau di mana. Aku sudah berjalan mengikuti suaramu. Tapi, aku tidak sampai-sampai. Gelap sekali di sini. Aku takut.""Apa kau mendengar suaraku?""Aku tau. Aku mendengar kau bercerita tentang jiwa yang pe
Read more

KESEDIHAN YANG MENANTI

Pagi itu kamar Hyun Jae sedikit terasa sesak dengan kehadiran rekan kerjanya termasuk kapten Jo. Kim Min Jae sendiri pagi- pagi sekali sudah memasak banyak sekali makanan untuk ia bawa ke rumah sakit. Sementara Kim Young Jo dan Guan Si pergi ke bukit penantian untuk mengembalikan cermin mimpi pada Dewa Lu Fei Tong. "Kau harus segera masuk, aku sudah bosan lembur setiap hari," bisik Myeong Na Ri di telinga Hyun Jae. "Aku dengar Na Ri. Gajimu sudah siap di potong?" sahut kapten Jo sambil mencebik ."Hari ini aku akan menjalani pemeriksaan secara keseluruhan, baru dokter memutuskan apakah aku bisa langsung pulang atau tidak," jawab Hyun Jae. "Tentu saja, setelah sebulan kau hanya tertidur. Kau harus di periksa terlebih dahulu," ujar Kim Min Jae sambil memegang dadanya.Hyun Jae sekilas melihat wajah ibunya yang nampak kesakitan. "Ibu kenapa?" tanya Hyun Jae. Kim Min Jae langsung menoleh dan tersenyum pada Hyun Jae. "Ibu tidak apa- apa, Hyun. Ay
Read more

KEGELISAHAN

    Pagi itu, Yukio sudah bersiap untuk membawa Kim Min Jae ke dokter. Hyun Jae tentu saja ikut. Gadis cerewet yang sangat mencintai keluarga itu tentu saja langsung panik saat Yukio mengatakan tentang kesehatan Kim."Beberapa malam ini, ibu sering sekali bermimpi. Bahkan, ibu seperti melihat film. Kadang ibu melihatmu, melihat Kim Young Jo. Kadang juga melihat diri ibu sendiri.""Memang, apa yang ibu mimpikan tentang aku?" tanya Hyun Jae sambil mengerutkan dahi."Kim Min Jae menghela napas panjang."Ibu melihat ... Seperti mimpi di dalam mimpi. Tapi, ibu ingat itu adalah kejadian saat bibimu akan pergi. Hanya saja, mengapa ibu melihat Kim Young Jo, Daek Wo dan Ye Jin adalah malaikat maut?""Sudahlah, ibu jangan memikirkan apapun lagi.Sekarang kita ke dokter. Mumpung hari ini aku belum kembali bekerja."  ***       "Ibumu mengalami penyumbatan pada jantungnya, nona Hyun. Penyumbatan jantung in
Read more
PREV
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status