Home / Fantasi / NIRVANA'S WAY / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of NIRVANA'S WAY: Chapter 141 - Chapter 150

169 Chapters

MIMPI DI DALAM MIMPI

Kim Min Jae melirik jam, masih pukul 2 pagi. Ia pun memutuskan untuk tidur kembali. Baru saja memejamkan mata, ia merasa Eun Tak datang sambil tersenyum. "Kau darimana? Cantik sekali malam ini," ujar Kim Min Jae mengomentari penampilan Eun Tak. "Aku ingin menunjukkan kepadamu semua kenangan kita, Kim. Supaya kau tidak lupa saat kita bertemu."*****Dua gadis cantik itu sedang duduk sambil belajar bersama. Keduanya sama-sama cantik dan baik hati. Munjeong dan Eun Jeong sejak kecil sudah bermain bersama, dan tumbuh bersama dengan baik. Ayah Eun Jeong adalah seorang panglima tinggi kerajaan. Kaisar Gong Chao sudah melamar Eun Jeong. Namun, Eun Jeong mengajukan syarat agar Munjeong di jadikan selir. Awalnya Kaisar Chou menolak, namun setelah beberapa pertimbangan akhirnya Kaisar Gong Chou menyetujui persyaratan yang di ajukan oleh Eun Jeong."Kenapa aku harus menikah juga dengan Kaisar, Eun Jeong? Aku tidak mau!" seru Munjeong. Eun Jeong menatap sahabat ya
Read more

TAKDIR

"Kau menyembunyikan sesuatu dariku?" tanya Hyun Jae pada Kim Young Jo sore itu dengan tatapannya yang tajam menusuk. Kim Young Jo menghela napas panjang. "Ibumu sakit kan?" "Waktunya sudah tiba? Kapan? Akhir- akhir ini ibu sering bermimpi. Bahkan kemarin ia menanyakan tentang bukit penantian dan Hotel Jeongwol padaku.""Bibimu memang datang pada Dewa Lu Fei Tong, ia meminta izin untuk menemui ibumu dalam mimpi. Untuk memberikan pertanda. Dan, Dewa Jug Eun juga sudah...""Iya, aku tau. Berapa lama lagi?" "Masih satu bulan, Hyun. Memang ibumu bertanya apa?"Hyun Jae menghela napas panjang.****"Hyun, apakah ada yang di namakan bukit penantian dan Hotel Jeongwol itu, nak? Apakah benar, tempat itu hanya bisa di lihat oleh mereka yang bisa melihat sepertimu? Benarkah, para roh yang belum reinkarnasi menanti di sana?" tanya Kim Min Jae sambil menyiapkan sarapan. Hyun Jae menatap ibunya dengan dahi berkerut. "Kenapa ibu menanyakan hal itu?"
Read more

BERSAMA IBU

Malam mulai merayap naik. Hyun Jae masih berada di kamar ibunya. Ia tidak ingin kehilangan setiap moment berharga bersama ibunya. Sedikit pun."Kau mau tidur bersama ibu?" tanya Kim Min Jae. Hyun Jae mengangguk."Boleh kan, bu? Aku ingin mengenang masa kecil saat kita selalu bersama. Aku ingin bercerita seperti dulu saat aku masih kecil."Kim Min Jae mengelus rambut Hyun Jae perlahan."Kau sangat lucu ketika kecil, Hyun. Kau adalah permata hati dan harta berharga untuk ayah dan ibu. Terlebih kau lahir saat bulan purnama bersinar penuh. Suatu keajaiban yang hadir di malam itu.""Bu, aku ingin bercerita pada ibu, apakah boleh? Apakah ibu akan percaya pada ceritaku?""Apa yang ingin kau ceritakan?""Apakah ibu ingat pertama kali bibi Hyun tinggal bersama kita?""Ya tentu saja."    "Malaikat maut yang hendak membawa bibi Eun Tak adalah Kim Young Jo, bu..."Kim Min Jae menatap Hyun Jae tak percaya dengan apa yang pu
Read more

DETIK-DETIK TERAKHIR

Kim Young Jo menatap Kim Min Jae dengan sedikit canggung. Namun, wanita separuh baya yang masih tampak cantik itu langsung memeluk Kim Young Jo dengan erat."Anakku..." bisiknya lirih. Kim Young Jo menatap Hyun Jae mencari jawaban atas apa yang terjadi."Aku menceritakan semuanya kepada ibu. Termasuk bahwa kalian dulu adalah ibu dan anak." Hyun Jae menjelaskan seolah tau apa yang di pikirkan oleh Kim Young Jo."Maafkan jika aku tidak mengenalimu dengan baik."Kim Young Jo tak menjawab. Ia hanya mendekap Kim Min Jae penuh kasih sayang."Itu sudah takdir, bu.""Kita makan bersama sekarang ya, aku sudah menyiapkan makanan yang istimewa."Kim Min Jae langsung mengajak mereka untuk langsung makan. Yukio yang sudah menunggu di meja makan hanya tersenyum- senyum sendiri."Hyun Jae bilang, kau mendapatkan hukuman dari Raja langit karena menyelamatkanku dulu.""Sudahlah, bu. Tidak usah di pikirkan.. Lagipula, semua itu sudah lewat."
Read more

HYUN JAE KEMBALI BERAKSI

Sementara itu, Hyun Jae nampak fokus ke layar komputer miliknya.Beberapa hari ini ia sedang menangani sejumlah kasus perjudian online yang sudah merenggut banyak korban jiwa. Bukan pembunuhan secara langsung. Tapi, para penjudi yang kalah, beberapa diantaranya memilih untuk bunuh diri, karena merasa putus asa kehilangan seluruh harta bendanya di meja judi.Untuk hal seperti itu, Hyun Jae merasa tidak perlu menolong mereka."Bunuh diri sajalah. Aku malas juga menolong orang malas seperti itu. Orang seperti itu hanya akan merugikan keluarganya. Jadi, buat apa aku tolong," katanya pada Kim Young Jo pada waktu itu.Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menemukan fakta bahwa ada sejumlah orang yang menjadi dedengkot sindikat judi online lintas negara. Mereka memboyong anak buah untuk dipekerjakan di luar negeri.Pekerja- pekerja itu direkrut dari kota Seon untuk mengerjakan tugas operasional, dari maintenance, pembaruan (update), atau menjadi semacam customer service.Kem
Read more

MEMBUAT JEBAKAN

Chan Seong dan Myeong Na Ri saling pandang. Tanpa menunggu lama Myeong Na Ri langsung melakukan perintah Hyun Jae. Dia merasa kagum atas kepintaran gadis itu. "Kau bisa yakin Sanchez akan menang dari mana?""Feeling saja. Mereka memancing dengan memberikan Kemenangan terlebih dahulu. Tentu untuk menjebak korban, dan menghabiskan uangnya.""Maksudmu?" "Logikanya begini, kenapa para penjudi itu betah sampai mempertaruhkan semua miliknya? Coba, kau lihat. Sanchez, kau sudah mengisi saldo penggunamu?" "Sudah, hanya seratus ribu. Lalu apa?" "Pilih permainan yang mana saja. Di sini, mereka akan melihatmu sebagai pengguna baru kan pastinya. Nah, sekarang kita buktikan ucapanku," kata Hyun Jae dengan yakin.Sanchez memilih permainan kartu, selama beberapa saat mereka melihat bagaimana Sanchez bermain selama beberapa putaran. Dan, hasilnya tepat seperti yang Hyun Jae perkirakan. "Bagaimana? Bertambahkan? Nah, sekarang kau pertaruhkan lagi semua uangmu
Read more

SUKA DUKA

Sore itu, Hyun Jae pulang dengan wajah lelah. Dan itu terlihat jelas di mata Yukio. Pemuda tampan itu bergegas membawakan minuman untuk kakak perempuannya itu. "Minumlah dulu kak," ujarnya sambil mengangsurkan gelas berisi minuman dingin pada Hyun Jae. "Kau tau saja kalau aku lelah." "Wajahmu sudah memperlihatkan kelelahanmu. Oiya, aku ingin memperkenalkan kakak pada seseorang. Tapi, tidak hari ini. Weekend nanti kakak ada waktu? Ah, malam nanti kakek buyut akan kemari. Jadi, lebih baik kau mandi, kak."Hyun Jae mengerutkan dahinya. "Kau akan mengenalkan aku dengan siapa?" tanyanya bingung. Yukio nampak sedikit salah tingkah di hadapan kakak angkatnya yang baik hati ini. "Ehmm, aku sudah punya kekasih kak. Dan, aku ingin memperkenalkan kakak padanya. Aku ingin minta pendapat kakak. Apakah dia cukup baik untukku. Saat ini, dia tinggal di asrama kak. Karena, ibunya sudah berbulan-bulan koma di rumah sakit sehabis menjalani operasi. Dia hanya tinggal berd
Read more

IKHLAS

Lee Jun Sung tiba tepat pada saat Hyun Jae selesai mandi. "Kakek sehat kan?" tanya Hyun Jae. Entah mengapa ia merasa sedikit curiga dengan kedatangan Lee Jun Sung kali ini.Lee Jun Sung menatap cucu buyutnya itu."Kenapa kau menatap kakek seperti itu?" tanya Lee Jun Sung."Kakek pasti memiliki berita penting?"Lee Jun Sung tertawa terbahak-bahak. "Ah, intuisimu sebagai seorang polisi itu sangat kuat rupanya."Hyun Jae bersidekap melipat tangannya dengan bibir yang mengerucut kesal. Sepasang netra indahnya memicing dan menatap kakek buyutnya itu dengan tajam."Baiklah, kakek akan menceritakan sesuatu kepadamu. Tapi, kakek minta kau tidak akan merasa sedih atau kehilangan semangat untuk bekerja. Kau akan berjanji pada kakek bahwa kau akan tetap menjadi Hyun Jae yang ceria dan bahagia. Karena kau memiliki tanggung jawab dalam pekerjaanmu. Dan lagi, ada Yukio yang selalu menemanimu. Apalagi, sebentar lagi mungkin kau akan memiliki adik ipar."
Read more

IKHLAS II

Hyun Jae menghela napas panjang. Ia teringat kembali saat pertama kali mendengar berita tentang arwah yang melarikan diri dari Athalika."Apakah kakek sudah waktunya bereinkarnasi?" tanya Hyun Jae tanpa basa basi lagi. Yukio dan Lee Jun Sung saling berpandangan."Kau sudah tau lebih dahulu, Kio?" tanya Hyun Jae lagi.Yukio menghela napas. "Maafkan aku, kak. Kakek buyut yang melarang aku untuk memberitahukan hal ini.""Kalian ini selalu membuat aku menjadi orang yang belakangan tau."Hyun Jae mencebikkan bibirnya kesal."Kakek ingin memberitahumu langsung. Itu sebabnya kakek melarang Yukio. Dan, kakek juga tidak akan reinkarnasi, Hyun. Inilah fase kehidupan kakek yang terakhir di dunia ini."Hyun Jae memeluk Lee Jun Sung dengan erat. Rasanya begitu berat untuk melepaskan kepergian orang-orang yang ia cintai. Pertama bibi Eun nya. Lalu, ibunya dan kini kakek buyut yang ia kenal."Aku ikhlas kek. Aku janji akan selalu menjaga kesehatanku. Aku
Read more

DALAM CERMIN DEWI ZHENGYI

Dewi Zhengyi menjentikkan jarinya sekali lagi untuk melihat apa yang terjadi.Setelah mendapatkan izin untuk menikah lagi dari kakak iparnya,Kaisar Guan pun menikah kembali.Pernikahan Kaisar Guan dan putri Sun Xian Xiang berlangsung meriah. Namun, ternyata menorehkan luka yang dalam di hati seseorang. Dia adalah selir Bong Cha. Diasingkan dari Kerajaan membuatnya bersekutu dengan iblis. Pada malam pertama, ia mengirim kan iblis yang jahat kepada Kaisar Guan yang menyerupai Kaisar Gong Du Ho.Melihat istrinya meninggal di depan mata, membuat Kaisar gelap mata dan menyerang Kaisar Gong Du Ho yang tidak tau menau. Akibat pertempuran Kaisar Guan terluka parah. Kaisar Guan pun langsung di berikan perawatan yang terbaik karena meski merasa marah Kaisar Gong masih menghargai Kaisar Guan sebagai adik iparnya. Namun, dengan kejam Bong Cha kembali mengutus iblis menyerupai Kaisar Du Ho untuk membunuh Kaisar Guan. Kaisar Guan Jung Hwan meninggal dengan dendam. Karena di anggap me
Read more
PREV
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status