Lee Jun Sung tiba tepat pada saat Hyun Jae selesai mandi.
"Kakek sehat kan?" tanya Hyun Jae. Entah mengapa ia merasa sedikit curiga dengan kedatangan Lee Jun Sung kali ini.Lee Jun Sung menatap cucu buyutnya itu."Kenapa kau menatap kakek seperti itu?" tanya Lee Jun Sung."Kakek pasti memiliki berita penting?"Lee Jun Sung tertawa terbahak-bahak. "Ah, intuisimu sebagai seorang polisi itu sangat kuat rupanya."
Hyun Jae bersidekap melipat tangannya dengan bibir yang mengerucut kesal. Sepasang netra indahnya memicing dan menatap kakek buyutnya itu dengan tajam."Baiklah, kakek akan menceritakan sesuatu kepadamu. Tapi, kakek minta kau tidak akan merasa sedih atau kehilangan semangat untuk bekerja. Kau akan berjanji pada kakek bahwa kau akan tetap menjadi Hyun Jae yang ceria dan bahagia. Karena kau memiliki tanggung jawab dalam pekerjaanmu. Dan lagi, ada Yukio yang selalu menemanimu. Apalagi, sebentar lagi mungkin kau akan memiliki adik ipar."Hyun Jae menghela napas panjang. Ia teringat kembali saat pertama kali mendengar berita tentang arwah yang melarikan diri dari Athalika."Apakah kakek sudah waktunya bereinkarnasi?" tanya Hyun Jae tanpa basa basi lagi. Yukio dan Lee Jun Sung saling berpandangan."Kau sudah tau lebih dahulu, Kio?" tanya Hyun Jae lagi.Yukio menghela napas. "Maafkan aku, kak. Kakek buyut yang melarang aku untuk memberitahukan hal ini.""Kalian ini selalu membuat aku menjadi orang yang belakangan tau."Hyun Jae mencebikkan bibirnya kesal."Kakek ingin memberitahumu langsung. Itu sebabnya kakek melarang Yukio. Dan, kakek juga tidak akan reinkarnasi, Hyun. Inilah fase kehidupan kakek yang terakhir di dunia ini."Hyun Jae memeluk Lee Jun Sung dengan erat. Rasanya begitu berat untuk melepaskan kepergian orang-orang yang ia cintai. Pertama bibi Eun nya. Lalu, ibunya dan kini kakek buyut yang ia kenal."Aku ikhlas kek. Aku janji akan selalu menjaga kesehatanku. Aku
Dewi Zhengyi menjentikkan jarinya sekali lagi untuk melihat apa yang terjadi.Setelah mendapatkan izin untuk menikah lagi dari kakak iparnya,Kaisar Guan pun menikah kembali.Pernikahan Kaisar Guan dan putri Sun Xian Xiang berlangsung meriah. Namun, ternyata menorehkan luka yang dalam di hati seseorang. Dia adalah selir Bong Cha. Diasingkan dari Kerajaan membuatnya bersekutu dengan iblis. Pada malam pertama, ia mengirim kan iblis yang jahat kepada Kaisar Guan yang menyerupai Kaisar Gong Du Ho.Melihat istrinya meninggal di depan mata, membuat Kaisar gelap mata dan menyerang Kaisar Gong Du Ho yang tidak tau menau. Akibat pertempuran Kaisar Guan terluka parah. Kaisar Guan pun langsung di berikan perawatan yang terbaik karena meski merasa marah Kaisar Gong masih menghargai Kaisar Guan sebagai adik iparnya. Namun, dengan kejam Bong Cha kembali mengutus iblis menyerupai Kaisar Du Ho untuk membunuh Kaisar Guan. Kaisar Guan Jung Hwan meninggal dengan dendam. Karena di anggap me
Setelah melihat semua dalam cermin kebajikan miliknya, Dewi Zhengyi menoleh kepada Kaisar Guan. Kemudian, Dewi Zhengyi menjentikkan jarinya dan cermin itu pun menghilang."Kau sudah melakukan hal yang benar, Kaisar Guan Jung Hwa. Aku memberkatimu. Sama seperti engkau mencabut kutukanmu. Kau memang Kaisar yang bijaksana. Kim Young Jo. Kau bisa membawa langsung kepada raja langit," ujarnya sambil memberikan tanda berkatnya membuat Kim Young Jo menghela napas lega."Terimakasih banyak, paduka yang mulia." "Semoga, setelah pengadilan terakhir dari Raja langit kau bisa beristirahat dengan tenang ya, Kaisar Guan Jung Hwa. Aku memberkatimu.". Kaisar itu menganggukkan kepalanya dan langsung memberi hormat. Ketiganya pun segera berlalu. Mereka langsung menuju istana raja langit di kahyangan. Istana Raja Langit masih tetap sama seperti ketika terakhir kalinya Kim Young Jo datang ke sana. Mereka pun segera memasuki gerbang istana. "Malaikat maut 888 Kim Young Jo d
Pagi itu Hyun Jae masih sangat mengantuk saat Yukio dengan bersemangat mengetuk pintu kamarnya. Ia membuka matanya perlahan, namun rasanya seperti lengket. "Nanti saja Yukio, aku ngantuk sekali!" serunya. Ya, semalam ia dan Chan Seong pulang sedikit larut karena mereka memata- matai tempat yang di sinyalir sebagai kantor yang di pakai oleh bandar judi online itu. "Ayolah kak, aku akan menjemput Sun Xia kemari untuk bertemu denganmu. Tidak mungkin kan, jika dia datang dan kau masih tidur. Ayolah, Young Jo juga akan datang sebentar lagi. Cepatlah, kak!" Hyun Jae mengerutkan dahinya. "Sun Xia? Siapa? Rasanya...maksudmu? Siapa sih dia?" "Astaga, kau pasti lupa. Bukankah pada waktu itu aku sudah memberitahu saat terakhir kali kakek buyut..." Yukio menutup mulutnya sendiri. Dia merasa bicara kelepasan. Pastilah Hyun Jae akan kembali sedih. Mendengar kakek buyutnya di sebut, memang membuat Hyun Jae
Hyun Jae menyambut kedatangan Sun Xia dengan gembira. Di mata Hyun Jae ,Sun Xia tampak begitu cantik dan polos. Pantas saja jika Yukio jatuh hati. "Ah, akhirnya kita bertemu juga ga Xia. Aku Hyun Jae kakak Yukio. Dan, ini Kim Young Jo, kekasihku," sapa Hyun Jae. Sun Xia langsung mengulurkan tangan pada Kim Young Jo. Sedikit ragu, Kim Young Jo menyambut uluran tangan Sun Xia. Dan, betul apa yang di perkiraan oleh Kim Young Jo. Sun Xia adalah reinkarnasi dari Baek Ye Na salah satu jiwa yang dulu ia selamatkan dari api abadi Raja Uija."Aku seperti tidak asing saat melihatmu," ujar Sun Xia pada Kim Young Jo. Yukio dan Hyun Jae saling pandang. Lalu mereka menatap Kim Young Jo seolah meminta jawaban. Saat itulah Kim Young Jo langsung bertelepati dengan Hyun Jae. "Sun Xia adalah salah satu roh yang aku selamatkan dari api abadi Raja Uija. Di kehidupan sebelumnya dia bernama Baek Ye Na. Waktu itu aku membawanya ke Athalika untuk di sucikan jiwanya sebelum reinkarnasi."
Kim Young Jo menatap Sun Xia. Seulas senyum tersungging di bibirnya. Rupanya, Baek Ye Na memang sudah reinkarnasi dan menjalani kehidupannya dengan baik. Jika dalam kehidupan nya kali ini ia melakukan karma baik. Maka ia bisa melanjutkan perjalanannya ke kahyangan dan bahkan mungkin mendapatkan tempat yang baik. "Anggap saja mimpimu itu peringatan dari raja langit. Mungkin saja, ada gadis lain yang wajahnya sama denganmu dan mengalami nasib yang buruk," ujar Kim Young Jo. Sun Xia tersenyum dan mengangguk. "Iya kak. Dalam mimpiku itu memang aku melihat gadis yang bernama Baek Ye Na itu meninggal dalam pelukan ibunya. Setelah ia melindungi ibu kandungnya itu. Aku merasa sangat bersyukur hidupku jauh lebih beruntung. Aku tidak harus di pisahkan secara paksa dari ibuku. Dan aku bisa menjadi anak yang baik." .Hyun Jae tersenyum. Sun Xia begitu manis. Ia yakin, Yukio telah membuat keputusan yang sangat tepat dengan memilih Sun Xia sebagai pendampingnya."Oya, seha
Saat Hyun Jae tiba di kamar perawatan Tan Li Zia, perawat nampak sedang mengganti infusnya. Dan ia tersenyum saat melihat kedatangan Hyun Jae. "Nona keluarga pasien?" tanyanya. "Ya suster, saya keluarganya." "Saya belum pernah melihat nona sebelumnya." "Adik saya adalah tunangan dari nona Sun Xia, suster," jawab Hyun Jae menjelaskan.Perawat itu tersenyum. "Ah, saya mengerti. Beruntung sekali nona Sun Xia memiliki calon kakak ipar sebaik anda. Nyonya Li jarang sekali ada yang menjaga. Putranya bekerja, sementara putrinya masih sekolah dan berada di asrama. Sementara mereka tidak memiliki keluarga yang lain. Terkadang, ada seorang pria yang datang kemari. Saya pernah memergokinya menangis dan memanggil ibu. Tapi, saya tidak tau apa hubungan mereka. Aduh, maaf seharusnya saya tidak banyak bicara. Maaf."Hyun Jae tersenyum. "Tidak apa, suster. Aku justru berterimakasih banyak pada suster sudah memberikan informasi seperti ini." "Kalau b
Sun Qian mengangkat ponselnya. Waktu menunjukkan pukul 3 dini hari. Dan, telepon itu berasal dari rumah sakit. "Mengapa kau tidak mengangkatnya?" tanya Hua Jun. Ya, malam ini ia memang meminta lembur pada Hua Jun karena rencananya esok harinya ia ingin berada di rumah sakit menemani ibunya. "Dari rumah sakit," jawab Sun Qian. "Angkat kalau begitu!"Sun Qian menurut. Ia langsung mengangkat ponselnya. Dan, saat mendengar kabar dari rumah sakit, ia merasa lega yang luar biasa. "Ibuku...dia..." "Ada apa?" tanya Hua Jun sedikit panik. Bagaimanapun juga, ibu Sun Qian adalah ibunya juga. "Ibu sudah sadar, bo- bolehkan aku ke rumah sakit, bos?" tanya Sun Qian.Tanpa menjawab pertanyaan Sun Qian, Hua Jun langsung meraih tas kerja dan kunci mobilnya lalu menarik tangan Sun Qian. "Aku akan mengantarkan dirimu."Sun Qian merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Setelah sekian lama akhirnya ia dapat melihat ibunya sadar kembali. Saat m