Share

BANGUNLAH

Penulis: Alya Snitzky
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

    Selepas Myeong Na Ri dan Chan Seong pamit pulang, Yukio pun pamit pulang. Ia harus menjaga Kim Min Jae juga. Sementara Hyun Jae dijaga oleh Kim Young Jo dan Guan Si. Jika perawat datang untuk membersihkan tubuh Hyun Jae, Kim Young Jo akan menunggu di luar. Kim Young Jo menatap wajah Hyun Jae yang nampak cantik itu. "Kau cantik sekali jika sedang tertidur. Tapi, aku lebih suka melihatmu terjaga dan mengomel serta bercerita tentang banyak hal."

    Kim Young Jo mengelus pipi Hyun Jae dengan lembut. Ia menyapu dahi gadis itu dengan bibir nya. Penuh cinta dan segenap hatinya. "Aku sangat mencintaimu Hyun Jae. Sangat mencintaimu."

   

Miok So menyempatkan diri menjenguk Hyun Jae. Siang itu Guan Si yang sedang menjaga Hyun Jae dalam kamar perawatan. Saat melihatnya masuk Guan Si hanya tersenyum.

"Ibumu sudah membaik?" sapa Guan Si. Miok So mengangguk. "Mereka hanya tinggal pemulihan saja. Kemana Kim Young Jo dan Yukio?"

"S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • NIRVANA'S WAY   BISAKAH KITA BERSAMA

    Melihat dirinya sendiri telah berhasil menyelamatkan Jan Mi Aeri membuat Hyun Jae menghela napas panjang. Namun, Kim Young Jo melihat ada air mata yang menetes dari kedua netra Hyun Jae."Jika kau seorang malaikat maut, bagaimana cara kita untuk bersatu?" bisik Hyun Jae. Hati Kim Young Jo bergetar saat mendengar ucapan Hyun Jae. Tak terasa air mata pun membasahi kedua netranya. Ia menggenggam tangan Hyun Jae dan menempelkan tangan itu ke bibirnya."Apapun akan aku lakukan agar kita berdua dapat bersama," bisik Kim Young Jo sambil membelai rambut Hyun Jae.Kim Young Jo kembali menatap ke dalam cermin mimpi. Kali ini Hyun Jae tengah bersama dengan Yukio saat ia datang dan membuat Hyun Jae terkejut. "Kau membuat kami kaget," sahut Hyun Jae yang di angguki Yukio."Ibumu mana?""Ibu sudah tidur. Ada apa?""Kalian berdua ikut sebentar denganku. Dewa Jug Eun ingin bertemu dengan kita."Hyun Jae mengerutkan dahinya."Kita? Kio juga?""Y

  • NIRVANA'S WAY   AKHIRNYA KEMBALI

    Hyun Jae nampak kebingungan saat melihat dirinya menangis dalam kegelapan. "Kau di mana sebenarnya Hyun Jae! Tidak adalah yang dapat menolong? Tolong... Tolong!" Pekiknya. Guan Si langsung mendekat dan meraih cermin mimpi dari tangan Kim Young Jo. Sementara Kim Young Jo menggenggam tangan Hyun Jae dengan erat.Sementara Hyun Jae nampak bingung dari dalam cermin. "Ayo berteriaklah Hyun Jae minta bantuan. Dengarkan suara Kim Young Jo. Ayo cepat...!" pekiknya."Hyun, kau memanggilku? Kau di mana?"Hyun Jae menghapus air matanya, Kim Young Jo mendengarnya.."Kau mendengar suaraku?""Aku dengar, tapi suaramu jauh sekali. Kau di mana? Pulanglah. Ayo bangun, kembali. Ikuti suaraku.""Aku berada di lorong yang sangat gelap. Tapi, aku tidak tau di mana. Aku sudah berjalan mengikuti suaramu. Tapi, aku tidak sampai-sampai. Gelap sekali di sini. Aku takut.""Apa kau mendengar suaraku?""Aku tau. Aku mendengar kau bercerita tentang jiwa yang pe

  • NIRVANA'S WAY   KESEDIHAN YANG MENANTI

    Pagi itu kamar Hyun Jae sedikit terasa sesak dengan kehadiran rekan kerjanya termasuk kapten Jo. Kim Min Jae sendiri pagi- pagi sekali sudah memasak banyak sekali makanan untuk ia bawa ke rumah sakit. Sementara Kim Young Jo dan Guan Si pergi ke bukit penantian untuk mengembalikan cermin mimpi pada Dewa Lu Fei Tong. "Kau harus segera masuk, aku sudah bosan lembur setiap hari," bisik Myeong Na Ri di telinga Hyun Jae. "Aku dengar Na Ri. Gajimu sudah siap di potong?" sahut kapten Jo sambil mencebik ."Hari ini aku akan menjalani pemeriksaan secara keseluruhan, baru dokter memutuskan apakah aku bisa langsung pulang atau tidak," jawab Hyun Jae. "Tentu saja, setelah sebulan kau hanya tertidur. Kau harus di periksa terlebih dahulu," ujar Kim Min Jae sambil memegang dadanya.Hyun Jae sekilas melihat wajah ibunya yang nampak kesakitan. "Ibu kenapa?" tanya Hyun Jae. Kim Min Jae langsung menoleh dan tersenyum pada Hyun Jae. "Ibu tidak apa- apa, Hyun. Ay

  • NIRVANA'S WAY   KEGELISAHAN

    Pagi itu, Yukio sudah bersiap untuk membawa Kim Min Jae ke dokter. Hyun Jae tentu saja ikut. Gadis cerewet yang sangat mencintai keluarga itu tentu saja langsung panik saat Yukio mengatakan tentang kesehatan Kim."Beberapa malam ini, ibu sering sekali bermimpi. Bahkan, ibu seperti melihat film. Kadang ibu melihatmu, melihat Kim Young Jo. Kadang juga melihat diri ibu sendiri.""Memang, apa yang ibu mimpikan tentang aku?" tanya Hyun Jae sambil mengerutkan dahi."Kim Min Jae menghela napas panjang."Ibu melihat ... Seperti mimpi di dalam mimpi. Tapi, ibu ingat itu adalah kejadian saat bibimu akan pergi. Hanya saja, mengapa ibu melihat Kim Young Jo, Daek Wo dan Ye Jin adalah malaikat maut?""Sudahlah, ibu jangan memikirkan apapun lagi.Sekarang kita ke dokter. Mumpung hari ini aku belum kembali bekerja." *** "Ibumu mengalami penyumbatan pada jantungnya, nona Hyun. Penyumbatan jantung in

  • NIRVANA'S WAY   MIMPI DI DALAM MIMPI

    Kim Min Jae melirik jam, masih pukul 2 pagi. Ia pun memutuskan untuk tidur kembali. Baru saja memejamkan mata, ia merasa Eun Tak datang sambil tersenyum. "Kau darimana? Cantik sekali malam ini," ujar Kim Min Jae mengomentari penampilan Eun Tak. "Aku ingin menunjukkan kepadamu semua kenangan kita, Kim. Supaya kau tidak lupa saat kita bertemu."*****Dua gadis cantik itu sedang duduk sambil belajar bersama. Keduanya sama-sama cantik dan baik hati. Munjeong dan Eun Jeong sejak kecil sudah bermain bersama, dan tumbuh bersama dengan baik. Ayah Eun Jeong adalah seorang panglima tinggi kerajaan. Kaisar Gong Chao sudah melamar Eun Jeong. Namun, Eun Jeong mengajukan syarat agar Munjeong di jadikan selir. Awalnya Kaisar Chou menolak, namun setelah beberapa pertimbangan akhirnya Kaisar Gong Chou menyetujui persyaratan yang di ajukan oleh Eun Jeong."Kenapa aku harus menikah juga dengan Kaisar, Eun Jeong? Aku tidak mau!" seru Munjeong. Eun Jeong menatap sahabat ya

  • NIRVANA'S WAY   TAKDIR

    "Kau menyembunyikan sesuatu dariku?" tanya Hyun Jae pada Kim Young Jo sore itu dengan tatapannya yang tajam menusuk. Kim Young Jo menghela napas panjang. "Ibumu sakit kan?" "Waktunya sudah tiba? Kapan? Akhir- akhir ini ibu sering bermimpi. Bahkan kemarin ia menanyakan tentang bukit penantian dan Hotel Jeongwol padaku.""Bibimu memang datang pada Dewa Lu Fei Tong, ia meminta izin untuk menemui ibumu dalam mimpi. Untuk memberikan pertanda. Dan, Dewa Jug Eun juga sudah...""Iya, aku tau. Berapa lama lagi?" "Masih satu bulan, Hyun. Memang ibumu bertanya apa?"Hyun Jae menghela napas panjang.****"Hyun, apakah ada yang di namakan bukit penantian dan Hotel Jeongwol itu, nak? Apakah benar, tempat itu hanya bisa di lihat oleh mereka yang bisa melihat sepertimu? Benarkah, para roh yang belum reinkarnasi menanti di sana?" tanya Kim Min Jae sambil menyiapkan sarapan. Hyun Jae menatap ibunya dengan dahi berkerut. "Kenapa ibu menanyakan hal itu?"

  • NIRVANA'S WAY   BERSAMA IBU

    Malam mulai merayap naik. Hyun Jae masih berada di kamar ibunya. Ia tidak ingin kehilangan setiap moment berharga bersama ibunya. Sedikit pun."Kau mau tidur bersama ibu?" tanya Kim Min Jae. Hyun Jae mengangguk."Boleh kan, bu? Aku ingin mengenang masa kecil saat kita selalu bersama. Aku ingin bercerita seperti dulu saat aku masih kecil."Kim Min Jae mengelus rambut Hyun Jae perlahan."Kau sangat lucu ketika kecil, Hyun. Kau adalah permata hati dan harta berharga untuk ayah dan ibu. Terlebih kau lahir saat bulan purnama bersinar penuh. Suatu keajaiban yang hadir di malam itu.""Bu, aku ingin bercerita pada ibu, apakah boleh? Apakah ibu akan percaya pada ceritaku?""Apa yang ingin kau ceritakan?""Apakah ibu ingat pertama kali bibi Hyun tinggal bersama kita?""Ya tentu saja." "Malaikat maut yang hendak membawa bibi Eun Tak adalah Kim Young Jo, bu..."Kim Min Jae menatap Hyun Jae tak percaya dengan apa yang pu

  • NIRVANA'S WAY   DETIK-DETIK TERAKHIR

    Kim Young Jo menatap Kim Min Jae dengan sedikit canggung. Namun, wanita separuh baya yang masih tampak cantik itu langsung memeluk Kim Young Jo dengan erat."Anakku..." bisiknya lirih. Kim Young Jo menatap Hyun Jae mencari jawaban atas apa yang terjadi."Aku menceritakan semuanya kepada ibu. Termasuk bahwa kalian dulu adalah ibu dan anak." Hyun Jae menjelaskan seolah tau apa yang di pikirkan oleh Kim Young Jo."Maafkan jika aku tidak mengenalimu dengan baik."Kim Young Jo tak menjawab. Ia hanya mendekap Kim Min Jae penuh kasih sayang."Itu sudah takdir, bu.""Kita makan bersama sekarang ya, aku sudah menyiapkan makanan yang istimewa."Kim Min Jae langsung mengajak mereka untuk langsung makan. Yukio yang sudah menunggu di meja makan hanya tersenyum- senyum sendiri."Hyun Jae bilang, kau mendapatkan hukuman dari Raja langit karena menyelamatkanku dulu.""Sudahlah, bu. Tidak usah di pikirkan.. Lagipula, semua itu sudah lewat."

Bab terbaru

  • NIRVANA'S WAY   PADA AKHIR KISAH

    _ 200 tahun laluYue Ying, akan berbahaya jika kau menyamar sendiri di sana. Di daerah musuh, bahkan kau masuk ke istana dan menjadi dayang utama jenderal perang mereka. Apa kau sudah tidak waras lagi?!" Hardik Kaisar Guan. Putri Yue Liang hanya tersenyum kecil, "Tidak akan ada yang curiga. Lagipula, siapa yang berani mengganggu datang utama seorang jenderal besar? Kau terlalu khawatir, yang mulia," Yue Ling sambil mengibaskan tangannya. Kaisar Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya. Adik bungsunya ini memang keras kepala."Biarkan saja, adikmu itu memang sangat keras kepala. Kau larang maka dia akan semakin nekad. Yang penting dia selamat tidak kurang suatu apapun."Kaisar Guan menatap sang Ibu. Ibundanya benar. Yue Liang sangat keras kepala. Tapi, Kaisar Guan curiga jika ada rencana lain yang sedang di lakukan Yue Liang tanpa sepengetahuannya."Tapi, firasatku mengatakan, bukan untuk menjadi mata- mata saja Yue di sana. Apa dia jatuh cinta kepada Kaisa

  • NIRVANA'S WAY   AKU MENCINTAIMU

    Lee Kuan Si melepaskan pelukan dan mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Ia menatap Diao Chan penuh kelembutan."Mungkin selama ini aku terlalu takut untuk menyatakan perasaanku sendiri dan aku selalu saja mengganggu dirimu. Bahkan sejak kecil mungkin kau menganggap aku sangat menyebalkan. Aku minta maaf Diao Chan. Tapi, malam ini, aku ingin menyudahi semuanya."Sebenarnya, saat aku berkata kau jelek, kau itu sangat cantik, hanya saja aku terlalu gengsi mengakui. Saat aku mengatakan kau menyebalkan, aku sesungguhnya sedang merindukan dirimu. Dan, saat aku bersikap tak acuh padamu, sebenarnya saat itu aku sedang cemburu, karena perhatian dirimu terbagi tidak hanya tertuju padaku. Aku cemburu jika kau dekat dengan Lee Jian Si kakakku sekalipun. Aku juga kesal jika kau tersenyum manis pada pemuda lain yang terang- terangan menyukaimu. Aku hanya mau kau menjadi milikku."Jadi, malam ini aku memberanikan diri untuk mengutarakan isi hati

  • NIRVANA'S WAY   ULANG TAHUN DIAO CHAN

    Tamu yang di undang sudah hadir malam itu. Selain kawan sekolah Diao Chan, nampak juga beberapa rekan kerja ayahnya. Diao Chan nampak cantik dengan dress yang bertemakan Snow White lengkap dengan mahkotanya. Gadis itu memang menyukai tokoh-tokoh kartun sehingga kali ini ia merengek meminta pakaian yang persis dengan tokoh kartun putri salju. Sedikit kekanakan memang untuk gadis remaja sepertinya. Namun, Diao Chan tak peduli. Lee Kuan Si datang bersama kakak dan kedua orangtuanya. Wajahnya penuh senyuman, dan saat melihat Diao Chan untuk sesaat ia merasa sedikit gugup. Namun, ia teringat ketika ia tak sengaja mendengarkan isi hati gadis itu."Cantiknya calon menantuku ini," ujar Cha Yujin sambil memeluk Diao Chan."Bibi ini, bisa saja. Terimakasih, bibi Cha. Mana kak Kuan dan kak Jian juga paman Lee?" tanya Diao Chan. Cha yujin langsung menunjuk suami dan anaknya yang nampak sedang menikmati hidangan makan malam yang telah di sediakan dan bergabung

  • NIRVANA'S WAY   HADIAH ISTIMEWA

    _10 TAHUN KEMUDIAN_ Tak banyak yang terjadi selama 10 tahun terakhir semenjak Yukio berbicara dengan Miok So. Gadis itu tetap sendiri dan memutuskan untuk tidak menikah, nyonya Han Cae Young meninggal 5 tahun yang lalu. Dan tuan Choi menyusul setaun kemudian. Dan saat ini Jan Mi Aeri tinggal bersama Choi Tae Eul putrinya dan juga menantunya. Ya, nona Choi tumbuh menjadi gadis yang cantik. Jaksa yang sangat loyal dan memiliki kinerja yang luar biasa baik. Ia terkenal sebagai Jaksa yang jujur dan juga baik hati. Sangat bertolak belakang dengan kehidupannya saat menjadi selir kaisar. Lee Jeon Si tetap dalam dunia politik. Setelah terpilih menjadi gubernur Seon selama dua periode, tahun ini dia di angkat menjadi wakil Perdana menteri. Dan, Yukio tetap bekerja dengannya. Sementara Lee Jian Si yang memutuskan untuk mengikuti jejak sang ayah. Lee Kuan Si memutuskan menjadi seorang polisi. Dan Yukio merasa heran dengan pilihan Kuan Si.

  • NIRVANA'S WAY   AKHIR PERJALANAN

    Kim Young Jo dan Guan Si memeluk Hyun Jae dengan erat. Hari ini mereka akan berpisah. Kim Young Jo dan Guan Si akan reinkarnasi lebih dahulu. Sementara Hyun Jae menyusul. Selesai sudah tugas Kim Young Jo dan Guan Si sebagai malaikat maut."Aku duluan, kau baik- baiklah di Jeongwol," ujar Kim Young Jo. Hyun Jae mengangguk."Kalian harus rukun di kehidupan yang akan datang kelak, " sahut Hyun Jae. Guan Si hanya tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Hyun Jae. Mereka memang sering kali bertengkar."Aku pamit Yue Liang," ujar Guan Si sambil memeluk Hyun Jae penuh kasih sayang."Hati-hati kak. Aku sangat menyayangimu. Saat dalam kehidupan kita yang sebelumnya, aku sangat menyayangi dan mencintaimu kak. Kau adalah panutan. Aku sangat mengagumimu. Maafkan aku ya, jika aku seringkali membantah perkataanmu. Tapi, kau adalah kakak yang terbaik untukku.""Maafkan aku juga Hyun. Aku sangat sering menyakiti sebagai seorang kakak aku ter

  • NIRVANA'S WAY   JASA HYUN JAE

    Yukio tersenyum pada Luna."Terimakasih kak, kakak mau datang dan mendoakan kakakku. Aku senang, kalau dulu kak Hyun ternyata pernah membantu kakak. Dan aku senang apa yang kakakku lakukan ternyata sangat membantu kehidupan kakak.""Kau tidak boleh bersedih ya, kakakmu adalah orang yang sangat baik.""Iya kak. Aku bahkan merasa bahagia dan bangga pada almarhum kak Hyun karena beliau sudah membantu orang lain dengan sangat baik.""Iya, aku percaya kakakmu akan segera reinkarnasi dengan baik. Dan pasti dengan kehidupan yang jauh lebih baik lagi, dan kau harus kuat dan tetap tersenyum. Apalagi yang aku dengar kakakmu meninggal saat menjalankan tugasnya menyelamatkan orang lain. Itu adalah karma baik yang sangat luar biasa. Satu nyawa berkorban untuk menyelamatkan beberapa nyawa. Itu adalah perbuatan yang sangat mulia," Ujar Luna. Yukio tersenyum dan membungkuk memberi hormat."Sekali lagi, terimakasih kak."Luna menganggukkan kepalanya dan berl

  • NIRVANA'S WAY   PEMAKAMAN HYUN JAE

    Hampir semua rekan- rekan Hyun Jae dari kepolisian hadir di rumah duka, bahkan beberapa orang yang pernah Hyun Jae tolong pun datang. Dia adalah Luna. Dengan menggandeng seorang bocah yang cantik."Yukio, aku turut berdukacita ya. Kakakmu dulu pernah menolongku. Jika tidak ada kakakmu aku mungkin sudah tidak ada di sini. Dan juga tidak akan ada Jia Li. Aku juga tidak akan mendapatkan pekerjaan yang baik. Semua ini berkat pertolongan kakakmu. Aku dan keluargaku berhutang nyawa pada letnan Hyun Jae. Semoga saja, letnan Hyun bisa reinkarnasi dengan baik dan kelak hidup dengan bahagia." Luka berkata dengan lirih sambil menepuk baju Yukio perlahan."Terimakasih sudah datang kemari, kak...""Luna. Namaku Luna.""Kalau boleh tau, apa yang kakakku lakukan dulu kepadamu?" tanya Yukio. Luna tersenyum...***_12 tahun yang lalu_Sementara itu, Luna nampak begitu putus asa. Ia menatap Choi yang sedang tertawa licik di

  • NIRVANA'S WAY   PERSIAPAN DI JEONGWOL

    Mlok So menatap dewi Xiang tak percaya."Maksudnya paduka? Hyun Jae meninggal dunia? Dan untuk beberapa bulan ia akan tinggal di Jeongwol?" tanyanya memastikan. Dewi Xiang mengangguk"Ya, Miok So. Dia akan segera reinkarnasi juga. Kau bisa menyuruh para pegawai untuk membersihkan kamar no 1888 untuk Hyun Jae."Miok So menatap punggung Dewi Xiang yang berjalan menjauh. Rasanya tak percaya mendengar kabar itu. Hyun Jae ingat bagaimana dulu pertama kalinya ia bertemu dengan Hyun Jae.***Setelah mengurus dan menangkap para penjahat dan juga memberikan instruksi pada anak buahnya yang lain, kapten Jo Young segera menuju rumah sakit Seon. Di sana nampak Myeong Na Ri, Yukio dan juga seorang gadis. Kapten Jo langsung menghampiri mereka."Bagaimana Hyun Jae?" tanyanya."Masih di ruang operasi, kapten," jawab Myeong Na Ri dengan lirih. Sementara itu Yukio nampak duduk dengan tatapan mata yang kosong dan hampa. Sement

  • NIRVANA'S WAY   HYUN MENINGGAL

    Hyun Jae menghela napas panjang. Kemarin, Yukio juga sangat mengkhawatirkan dirinya."Kau ini seperti Yukio saja.""Jelas saja, Hyun. Jika aku yang berada di posisi Yukio aku sudah pasti akan sangat mengkhawatirkan dirimu." Tiba-tiba saja Hyun Jae mendengar Kim Young Jo memanggilnya"Aku.ada di luar villa. Apa kau sudah coba membuka kamar pribadi itu?""Belum, tapi aku bertemu dengan Liu Jin. Dan, dia benar-benar sudah tua. Hanya saja, ada iblis yang mengikutinya kemanapun dia pergi. Dan, iblis itu mengerikan sekali. Dia bertubuh tinggi berbulu, besar dengan empat kepala dan juga membawa tombak bermata 5. Matanya merah menyala. Jujur seumur hidup baru kali ini aku merasakan takut melihat makhluk gaib," kata Hyun Jae. . Kim Young Jo menghela napas. Ia menatap pada Guan Si dan para dewa. Lalu mengatakan apa yang Hyun Jae katakan padanya."Kita akan masuk, Young Jo. Iblis itu terlebih dahulu harus kita tangkap dan mu

DMCA.com Protection Status