"Kalau bukan Eyang, lalu siapa?" Marni memberanikan diri mengangkat kepalanya, sembari berucap, "Sosok wanita yang ada di ruang belakang itu, Mas. Sosok wanita yang selalu menenteng kepalanya." "Dengan memakai kimono?" sahut Lazuarrdi. "Kimono?" ulang Marni bingung. "Baju Jepang itu loh Mbak Marni," lanjut Satriyo. "Ehhh, iya itu Mas." Terdengar Lazuarrdi yang menghela napas panjang. Tampak dari sorot mata, terpancar keresahan. Wanita itu pun pernah memeprlihatkan dirinya. Sewaktu pedang samurai baru sampai di rumah. "Tapi, kenapa dia menampakkan diri? Pada kita, makam kakek, dan juga di rumah Eyang?" Pertanyaan Lazuarrdi yang sulit untuk di jawab Marni atau Satriyo. "Sebaiknya, Mas Ardi bawa aja kotak yang ada di sentong belakang." "Kotak besi itu?" "Iya, Mas Ardi. Dulu semasa hidup Kakung. Saya sering lihat dia berjongkok lalu membuka penutupnya. Entah apa yang dia lihat? Aku juga kurang tahu."
Baca selengkapnya