“Kamu nggak perlu minta maaf,” sahut Vivian dengan ekspresi serius. “Aku malah hepi karena kamu berani ngakuin perasaanmu, Bin. Yang penting, setelah ini, kamu jangan berubah dan malah menjauh. Aku pengin kita tetap kayak biasa.”“Iya, tentu,” sahut Robin. Padahal, itu hal yang mustahil, kan? Mana mungkin hubungan mereka bisa kembali seperti sediakala setelah apa yang terjadi hari ini? Jika mereka bertemu lagi, sudah pasti situasi akan berubah canggung. Minimal, dari sisi Robin.“Bin, kamu nggak apa-apa, kan? Jangan marah, ya?” pinta Vivian sebelum mereka berpisah. Kata-katanya membuat Robin tertawa kecil.“Kenapa aku harus marah? Perasaan kan nggak bisa dipaksa, Vi. Aku nggak apa-apa, kok,” komentar Robin. “Aku pulang dulu, ya. Udah malam, nih!”Robin kembali ke apartemennya dengan hati babak belur. Akhirnya, semua ketakutannya menjadi nyata. Cowok itu mengutuki diri sendiri entah be
Last Updated : 2021-05-14 Read more