Tidak ada yang menyangka jika Herman akan keluar bersama Gani di saat Marzuki akan menebas lengan Shabnock. Mungkin mereka berdua sudah membayangkan hal terburuk saat diselamatkan rantai Gita, namun begitu mereka melihat Shabnock yang masih tertahan di pinggir lapangan, Herman tidak tinggal diam. "Gani, bantu gue untuk membidik Shabnock," ujar Herman. Padahal dengan tangan yang separuh hancur, Gani saja malas melirik lengan Herman, namun ia tahu diantara mereka berdua hanya Herman yang masih memiliki kemampuan untuk menembak. "Bidik matanya, kapten," sahut Gani. Ia memang tidak kuat berdiri dengan kedua kakinya, sehingga ia memastikan dirinya bersandari di potongan dinding sehingga mampu menopang lengan Herman. "Lo bisa, Gani?" tanya Herman memastikan. Pertanyaan yang tidak perlu dijawab. Keringat membanjiri dahi dan leher Gani, ia menahan sakit dan hanya tertawa kecil untuk menjawab pertanyaan Herman. Meski tidak memperkirakan elemen kejutan pada ser
Terakhir Diperbarui : 2021-05-14 Baca selengkapnya