Sesampai di rumah. Buru-buru Raisa hendak menelepon Delon. Belum sampai dia menyentuh gagang telepon.Kriiing kriiing kriiing!Telepon rumah berdering. Harso berjalan mendekat. Namun Raisa sudah menyambar terlebih dahulu."Assalamualaikum. Hallo!""Waalaikumsalam, Raisa.""Mas Delon ya?""Iya, Sa. Ada yang mau aku bicarakan sama kamu.""Sama, Mas. Aku juga.""Ya, udah aku ke sana pagi ini juga.""Ehhh, Mas Delon. Tungg--"Tut tut tut!"Lah kok sudah di tutup?"Harso menatap tajam pada Raisa. Dia sampai mengernyitkan dahi, keheranan. Lalu duduk di sebelah Raisa."Pak Delon?""Iya, Pak. Mau ke sini.""Hemmm, apa enggak ngantor dia," gumam Harso.Harso langsung pergi masuk kamar. Dia begegas untuk berganti pakaian. Sedangkan Raisa menyiapkan nasi pecel yang tadi baru saja dia beli."Bapak, Sarapan dulu ya?""Iya, Sa. Ingat, Bapak nanti
Last Updated : 2021-04-12 Read more