Share

PERASAAN TIDAK TENANG LAGI

"Bener, Mas. Sebuah teka teki yang sulit. Mesti harus dipecahkan. Untuk mencari sumber permasalahan yang sebenarnya. Iya 'kan, Mas?"

"Dari sini lah, Sa. Kita harus mencari rumah keluarga Bu Sapto. Semalam orang yang aku datangi juga bilang kayak gitu."

"Sama, Mas. Mbah Karsiyem juga bilang begitu."

Delon mengernyitkan dahi.

"Siapa Mbah Karsiyem?"

"Dia juga korban tumbal, Mas. Entah kenapa dia menampakkan dirinya sama aku. Anaknya dulu juga korban tumbal Bu Sapto juga."

"Haaahhh? Serius?"

Raisa mengangguk. Lalu mengambil buku dari pangkuan Delon.

"Sekarang kita harus mulai dari mana, Mas?"

"Sepertinya kita harus kembali ke rumah Bu Sapto. Tapi bukan tanya sama Bu Aminah. Sama tetangga kiri kanannya aja kita tanya, Sa. Gimana?"

"Aku setuju, Mas."

Mobil pun mulai bergerak meninggalkan rumah Bu Martyo. Menuju jalan ke rumah almarhum Bu Sapto. Sekian menit berlalu. Mobil sudah berhenti di depan rumah Bu Sa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status