Beranda / Romansa / Beautiful Sin / Bab 21 - Bab 30

Semua Bab Beautiful Sin: Bab 21 - Bab 30

60 Bab

Bab 21 Ya Tebya Lyublyu -part 2 end

Lotte Hotel MoscowSebelumnya,Kedatangan Lexi yang tiba-tiba ke hotel tempat Tania menginap sempat mengejutkan dirinya. Ajakan untuk makan malam yang disampaikan langsung oleh Lexi membuat Tania merasa tak enak hati dengan jadwal kepulangan sang papa, Niko Wijaya kembali ke Indonesia. Meskipun sang papa telah mengatakan tak apa-apa tak mengantarkannya ke bandara, namun Tania tetap merasa bersalah karena lebih mementingkan orang yang baru saja ia kenal daripada sang papa.Matanya menyeloroh menatap langit-langit warna putih kamar hotelnya. Entah mengapa ia bisa berkata demikian pada sang papa. Kenapa dia lebih memilih Lexi daripada orang tuanya sendiri?"Hah, aku benar-benar bodoh! Kenapa tadi aku berkata seperti itu? Aku benar-benar tak enak hati dengan papa," ucapnya diselingi beberapa kali tarikan napas panjang."Apa ... aku batalkan saja ajakn Lexi untuk makan malam? Tapi ... aku masih memerlukan bantuannya," gumam Tania."Arrrggghhhhh! I'm go
Baca selengkapnya

Bab 22 Pengakuan

Restoran Dr. Zhivago, St. Petersburg"Ya tebya lyublyu." Lexi mengangkat kedua tangan Tania dihadapan Laika, Ardelle, Andre serta sepupunya, Katrina."Y--ya tebya lyublyu? Apa artinya?" tanya Tania dengan ekspresi bingung serta penasaran melihat mimik Laika dan Ardelle yang menatap tajam ke arahnya."I love you," balas Lexi. "Itu artinya." tambahnya lagi.Sontak, Tania sangat terkejut hingga tubuhnya hampir terjatuh namun segera ditahan oleh Lexi."Kau tak apa-apa?" tanya Lexi mendekatkan wajahnya."LEXI!!!! Bajingan kau! Brengsek! Apa yang telah kau lakukan pada Tania? Dia itu ...""CUKUP ANDRE MAHARDIKA PRAYOGA! AKU MUAK MELIHATMU! AKU MUAK MELIHAT WAJAHMU! AKU MUAK DENGANMU!" hardik Tania dengan suara lantang dan nada kebencian."See, bukan aku yang mengatakan itu semua, Tuan Andre. Tapi Nona Tania sendiri yang mengatakan itu padamu dan ... disaksikan banyak mata di sini," jelas Lexi dengan senyum seringainya."Biadab kau, Lex
Baca selengkapnya

Bab 23 Tamu tak Diundang

Seseorang tengah tersenyum menyeringai di sebuah jalan dekat restoran di mana Lexi memesan tempat itu."Serigala Siberia sepertinya tak memiliki taring lagi," seorang pria tengah berbicara dengan seseorang melalui ponselnya.[Hahaha ... biar dia tahu bagaimana rasanya diinjak-injak seperti keledai!]****Lexi dan Katrina berhenti tepat di sebuah gerbang megah berlambang simbol kerajaan. Supir Katrina pun membuka kaca pintu mobil Katrina."Biar aku yang bicara." Katrina keluar dari mobilnya dan menemui penjaga pintu gerbang tersebut."Selamat malam, Tuan-tuan," sapa Katrina ramah."Nona Katrina, maafkan kami. Kami tak mengenali kendaraan Anda," ucap salah satu penjaga itu menundukkan kepala mengormati Katrina."Tak apa, kami ingin pergi ke rumah utama. Apa bisa kalian bukakan pintu gerbangnya?" tanya Katrina lagi.Salah satu penjaga keamanan itu meliha ke dalam mobil Katrina dan bertanya, "Apa Anda bersama dengan Tuan Lexi, Nona K
Baca selengkapnya

Bab 24 Tamu tak Diundang - part 2 end

Ardelle yang tiba-tiba menghampiri Andre membuat suasana hatinya menjadi semakin tak menentu. Dua insan yang tak saling mengenal namun tanpa sengaja terikat oleh suatu peristiwa yang pada akhirnya menjadi benang merah yang semuanya menjadi satu. Status Tania yang kini telah diketahui oleh Laika, Ardelle, Katrina dan Lexi terutama memberikan dampak psikologis yang berat bagi pernikahan mereka, terutama Tania. Kepergian Tania yang tiba-tiba hingga kabar mengejutkan darinya membuat Andre semakin dihinggapi rasa bersalah dan penyesalan. Namun walaupun begitu, dia tak ingin menyerah dan memberikan Tania pada orang lain, apalagi orang itu adalah orang yang benar-benar asing bagi Tania."Excuse me, Sir. Could you take me to the Zhivago restaurant?" tanya Andre pada supir taksi yang ia tumpangi saat ini."Ok, Sir.""Aku harus mencari tahu siapa sebenarnya Richard Lexi ini. Kenapa dia begitu berani menyatakan perasaannya pada Tania dan ... siapa pula Katrina ini," gumam And
Baca selengkapnya

Bab 25 Gairah dan Dendam Membara

SkyPoint Sheremetyevo HotelAndre menghempaskan tubuhnya di atas kasur nan empuk di kamar tempatnya menginap. Dia sudah tak peduli dengan luka-luka yang ada di wajahnya. Biru, lebam dan nyeri! Itulah yang ia rasakan, namun rasa sakitnya telah mati ketika ia harus mengingat bahwa sang istri yang dicintainya tak lagi memperdulikannya dan dingin padanya. Seloroh netra coklat itu hanya melihat ke atap-atap langit kamar hotelnya yang berwarna putih dengan ornamen bunga matahari di atasnya. Helaan, hembusan, tarikan napas panjang berulang kali memenuhi kamar ukuran medium itu."Tuhan sedang menghukumku! Kini aku tahu bagaimana perasaan Tania ketika aku memperlakukannya dulu. Hah, aku benar-benar manusia bodoh dan pria hina!" umpat Andre pada dirinya sendiri.Tak lama, ponsel miliknya bergetar di atas kasur yang terlihat berantakan dan bernoda darah. Andre meraih ponsel yang tak jauh dari jangkauannya dan dilihat ID caller dalam layar ponselnya."Unknown number?
Baca selengkapnya

Bab 26 Gairah dan Dendam Membara part 2-end

Sebelumnya,Kantor Lexi Czar Expedition"Yuri, aku ingin kau melakukan sesuatu untukku!" perintah Lexi memutar gelas kecil yang berisi vodka di dalamnya."Apa yang harus saya lakukan, Tuan?" tanya Yuri sigap.Sambil tersenyum menyeringai, Lexi menyuruh Yuri agar lebih dekat padanya dan berkata, "Gantikan aku!""Ma-ksud Anda??" tanya Yuri dengan ekspresi bingung."Jemput Tania, bawa dia ke rumahku! Aku berkata padanya aku akan menjemputnya, tapi aku yakin Andre pasti akan datang menemuinya. Dan aku tak mau mengotori tanganku untuk kutu seperti dia!" tegas Lexi menatap tajam Yuri."Baik, Tuan. Akan saya laksanakan." Yuri segera bergegas meninggalkan ruangan Lexi, "Tapi ingat! Tania jangan sampai tahu kemana kau akan membawanya," perintah Lexi."Baik, Tuan. Permisi."****Saat ini, Lotte Hotel Moscow"Kau? Siapa kau?" Andre terkejut mengetahui seseorang yang sedang bersama Tania bukanlah Lexi.Namun Yur
Baca selengkapnya

Bab 27 Penyesalan Sang Suami

Tania melangkahkan cepat kakinya pergi dari rumah Lexi. Yuri yang mendapat perintah dari Lexi untuk mengikuti Tania segera bergegas menghampiri wanita pujaan sang serigala Siberia itu."Nona, masuklah ke mobil. Saya akan mengantarkan Anda." ucap Yuri melajukan mobilnya pelan."Jika kau mengikutiku karena perintah Lexi, maka lupakan saja! Aku bisa pulang sendiri," sahut Tania tak menghentikan langkahnya."Nona ...""Yuri! Nona Yuri ... tolong, bisakah kau biarkan aku sendiri?" pinta Tania menghentikan langkahnya dan menghadap Yuri."Sekalipun Anda memohon pada saya ... maaf Nona, saya tak bisa," jawab Yuri menatap tajam Tania.Tania bergeming dan hanya menarik napas panjang. "Terserah kau saja!"Tania kembali melanjutkan perjalanannya dan menghentikan taksi yang tengah melintas tak jauh dari pandangannya."Good day, Mam." "Good day, take me to Hermitage State Museum," ucap Tania."Ok, Mam."Tak berapa lama, taksi
Baca selengkapnya

Bab 28 Pertemuan Terakhir

Rublevka, Kediaman Richard LexiTania yang mabuk dibawa oleh Lexi ke rumahnya. Setelah sampai di rumah, Lexi segera membawanya ke kamar utama dan membaringkan tubuh wanita cantik itu."Ambilkan air hangat dan handuk bersih, Yuri! Bersihkan tubuh Nona Tania dari sentuhan pria nista itu!" perintah Lexi kemudian membiarkan Tania terlelap dalam tidurnya."Baik, Tuan. Saya mengerti." Yuri segera keluar kamar Lexi dan meninggalkan mereka berdua.Lexi terus memandangi Tania dan mengelus dengan lembut pipi putihnya. Wajahnya didekatkan dengan wanita pujaannya itu. Tangannya tak pernah sekalipun dilepaskan dari tangan Tania. Retinanya selalu menatap wanita itu dengan lembut dan penuh kasih sayang.Yuri hanya memperhatikan tuannya dari kejauhan, tak berani menyela apa yang Lexi sedang lakukan. Sementara itu, Lexi yang masih duduk di dekat Tania tak bisa menahan hasratnya untuk tak melepaskan pandangannya. Keinginan yang kuat untuk memiliki wanita cantik itu
Baca selengkapnya

Bab 29 Pertemuan Terakhir Part 2

"Selamat pagi, Tania."Suara berat seorang pria terdengar dari balik pintu besar coklat tua dengan ukiran pola rumit dan bergagang emas. Tania segera melongokkan kepalanya dan sosok pria berjas warna blue navy dan beralaskan sepatu warna hitan mengkilap menghampiri Tania dan tersenyum padanya."Do you feel good?" tanyanya kembali."Kau ... Tuan Lexi?" terkejut Tania dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya."Ya, ini aku. Kenapa? Kau tampak terkejut?" tanya Lexi berdiri di hadapan Tania."Kalau begitu, saya permisi dulu, Tuan, Nona." Yuri meninggalkan mereka berdua.Tania merasa canggung, tangannya dia sembunyikan di balik selimut tebal warna putih dan sesaat dia tersadar pakaian yang ia kenakan bukanlah yang kemarin ia pakai."kau!!" Tania tiba-tiba mengeluarkan tangan kanannya dan menunjuk ke arah Lexi."Aku kenapa?" tanya Lexi seraya melihat sarapan Tania yang belum tersentuh sama sekali. "Kenapa kau belum makan, Tania?" Lexi kemu
Baca selengkapnya

Bab 30 Pertemuan Terakhir Part 3-end

SkyPoint Sheremetyevo HotelTania tak lagi dapat membendung air matanya ketika ia tahu apa yang terjadi di kamar pria yang masih berstatus suaminya itu."Kau ..." Katrina membukakan pintu untuk Tania."Bukankah Anda ..." Sontak, Katrina merasa canggung dan membetulkan piyama model lingerie warna hitam dengan belahan bagian depan nan menggoda."A--Anda ingin bertemu dengan Andre?" tanya Katrina masih tampak canggung.Tania yang awalnya menangis, kini mengusap air matanya dan menatap tajam Katrina. "Bukankah ini kamar Andre? Tentu saja aku ingin menemuinya!" sahut Tania tanpa panjang lebar langsung masuk ke kamar Andre dan melihat tubuh Andre terkulai tanpa busana, masih tertidur lelap dan setengah badannya ditutupi selimut.Tania duduk di sebuah sofa warna putih yang berhadapan langsung dengan tempat tidur sang suami. Katrina tampak kikuk dan suasana kaku tampak terasa di antara mereka berdua."Apa kau ingin aku membangunkan Andre
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status