Saat mengatakan itu, tiba-tiba ada sebuah kilatan melankolis di kedua mata pria itu.Setelah terdiam untuk beberapa detik, Jeremy berkata, “Aku berhutang itu padanya.”“Kau berhutang padanya?”‘Kau berhutang padanya?’‘Jeremy, kau juga berhutang padaku, tapi kau melupakan itu.’Madeline tertawa dan tidak bertanya lagi. Dia berkata pelan, “Baiklah, kalau memang itu masalahnya. Aku tak akan membuatnya lebih sulit lagi untukmu. Tapi, jika kau bilang dirimu serius tentang menikahiku, maka kau harus membuktikannya .”Saat mendengar itu, kemurungan di wajah Jeremy sedikit menghilang. “Apa yang kau mau aku lakukan? Aku akan melakukan apa pun selama aku masih sanggup.”Madeline tersenyum. “Gampang. Pergilah ke satu tempat denganku besok. Aku akan mengatakan padamu ke mana kita akan pergi saat kau menjemputku besok pagi.”“Oke,” jawab Jeremy tanpa ragu-ragu.Entah mengapa, memandang senyum di wajah di hadapannya ini, Jeremy merasa lebih riang daripada sebelumnya.Jeremy kembali ke rumahnya, da
Read more