Segera setelah Meredith mengatakan itu, dia merasakan sebuah gelombang ganas yang membangkitkan bulu kuduk seketika membungkus sekujur tubuhnya.Dia merasa dingin dan tak bisa menahan dirinya untuk tidak menggigil.Saat masih memikirkan apa yang akan dilakukan Jeremy padanya, dia tiba-tiba merasakan sebuah cengkeraman erat di sekeliling lehernya. Detik berikutnya, dia kehilangan kemampuan untuk bernafas dengan bebas."Je... Jeremy..."Meredith membelalakkan matanya karena terkejut, menatap pria yang sedang mencekik lehernya dalam ketidakpercayaan.Bagaimana ini mungkin?Bagaimana Jeremy bisa memperlakukannya seperti ini?Pria ini benar-benar mencekiknya demi si jalang Madeline itu!"Tahukah kau apa yang telah kau perbuat? Apa menurutmu kau bisa melakukan apapun yang kau mau karena aku suka dan memanjakanmu?" Suara dingin Jeremy menyapu ke arahnya seperti sebuah angin dingin, tatapannya penuh dengan niat membunuh.Meredith merasa kalau dia hendak dicekik sampai mati. Dia merasa sangat t
“Lanjutkan.”“Penuhi janjimu padaku saat itu. Ambil aku sebagai istrimu,” lanjut Meredith tanpa ragu-ragu.Seketika itu juga, sebuah kerutan dalam tercetak di wajah Jeremy. Dia menatap Meredith dengan sepasang mata yang dipenuhi emosi.“Jeremy, kau tahu bahwa aku mencintaimu. Aku cinta mati padamu. Aku tak bisa hidup tanpamu. Aku tahu aku ingin hidup bersamamu selamanya setelah aku melihatmu untuk pertama kalinya.”Meredith menatap Jeremy dengan sentimental.“Jeremy, kaulah satu-satunya harapan untukku untuk melanjutkan hidup. Kalau aku sampai kehilanganmu, lebih baik aku mati saja. Jika kau tak mau memenuhi janjimu, maka aku akan meninggalkan dunia ini bersama Jack. Jika aku mati, kau tak akan pernah menemukan abu Madeline.”Memandang tatapan teguh Meredith, Jeremy terkekeh pelan. “Kau mengancamku?”Meredith menggelengkan kepalanya dan menatap pria itu dengan sedih. “Mana mungkin aku berani mengancammu? Aku hanya ingin bersama dengan pria yang aku cintai. Jadi, aku rela berubah menjad
Setelah mendorong pintu hingga terbuka, dia bisa mencium bau alkohol.Sudah tiga tahun. Dia tak pernah berpikir bahwa dia akan kembali ke tempat ini. Yang lebih mengejutkannya adalah ketika dia membuka pintu, dekorasi dan renovasinya masih sama seperti dulu.Segala sesuatu di depan matanya sama seperti tiga tahun lalu. Hampir tidak ada perubahan.Madeline perlahan berjalan maju dengan bingung. Apartemen ini tidak besar, jadi ketika dia masuk, dia langsung melihat Jeremy.Pria itu duduk di lantai dan bersandar pada sofa. Kedua matanya terpejam, membuatnya terlihat malas dan tak peduli.Kerah kemeja putihnya terbuka dan tulang selangkanya terlihat.Kedua pipinya merah sementara bibir pucatnya basah. Sepertinya dia baru saja minum anggur. Di atas meja tamu di depannya ada dua botol anggur yang sudah terbuka.Madeline dengan penasaran menatap lelaki yang tampak sudah mabuk itu.‘Jeremy, apa yang kau lakukan?’‘Apa kau mabuk untuk mengenyahkan kesedihanmu?’Madeline mendekat dengan hati-hat
Dia berjalan mendekat untuk melongok dan melihat bahwa benda itu adalah buku hariannya. Halaman yang terbuka penuh dengan cinta dan tekad masa lalunya untuk pria itu.Madeline mencibir saat dia teringat kembali dengan dirinya dulu. Dia sangat bodoh dan dungu.Dia mengambil buku harian itu sebelum berbalik hendak pergi. Akan tetapi, Jeremy kembali menariknya.Madeline terhuyung dan jatuh ke lantai, menabrak dada bidang Jeremy.Kedua mata pria itu berkabut, namun ia masih menatapnya dengan emosional.“Jangan pergi, oke? Jangan tinggalkan aku lagi.”“Jeremy, lepaskan aku. Aku bukan orang yang kau pikirkan.” Madeline berjuang untuk melarikan diri, namun Jeremy hanya tersenyum dan menatap dirinya dalam-dalam. Pria itu bahkan memeluknya semakin erat sekarang.Madeline tak bisa melarikan diri dari dekapannya tak peduli seberapa kuat dia melawan.Pria itu menekankan tubuhnya dengan penuh kasih sebelum akhirnya jatuh tertidur.Madeline berkeringat karena semua perjuangannya. Namun, dia masih ti
“Apa?”“Apa kau bilang?”Eloise dan ibu Jeremy langsung berdiri, wajah mereka dipenuhi keterkejutan.“Vera Quinn, ulangi apa yang tadi kau bilang!” Ibu Jeremy berteriak.Madeline mengamati wajah Meredith dan melihat kedua mata gadis itu melotot sementara rahangnya menggantung lepas karena syok. Kemudian, dia mengangkat kepalanya untuk melihat ke sepasang mata hitam Jeremy yang tidak terbaca.“Jeremy, aku mengandung anakmu.”Dia tersenyum dan menyerahkan sebuah hasil tes pada pria itu.“Aku melakukan beberapa tes di rumah sakit pagi ini dan ini adalah bukti dari dokter.”Jeremy menatap Madeline dan mengambil hasil tes dari tangannya.Disebutkan dalam hasil tes itu bahwa usia kehamilan Madeline sudah menginjak tiga minggu.“Coba aku lihat!” Ibu Jeremy merebut hasil tes itu dari tangan Jeremy dan melihatnya dengan seksama.Eloise mendekat untuk melihatnya juga. Setelah mereka melihat hasil tes itu, wajah mereka langsung menjadi gelap.Ketika Meredith melihat itu, dia menatap Madeline deng
Dia mengangkat kepalanya dan melihat Madeline telah memanggil sebuah taksi. Lalu, gadis itu masuk ke mobil dan pergi.Jeremy putus asa selama beberapa detik sebelum akhirnya mengejarnya.Dia menelepon Madeline, dan meskipun panggilannya masuk, gadis itu tidak menjawab.Madeline menatap layar ponsel yang menggelap dan menyeringai.Dia sedang membuat sebuah konsesi untuk meraih keuntungan.Dia tidak bersungguh-sungguh ketika tadi mendoakan Jeremy. Dia tak bisa membiarkan dua orang yang paling dia benci hidup dengan nyaman.Jeremy tak bisa menghubungi Madeline, dia jadi gelisah.Tidak peduli apa pun alasannya, tapi dia tahu dia tak bisa kehilangan wanita yang memiliki wajah yang sama dengan Madeline itu.Meskipun dia berpegang teguh pada keyakinan bahwa inilah alasan mengapa dia tak bisa melepaskan Madeline, dia juga menyadari perubahan halus pada detak jantungnya setiap kali dia bersama Vera.Perasaan itu sama seperti saat pertama kali bertemu dengan Madeline di universitas.Madeline kem
Saat mengatakan itu, tiba-tiba ada sebuah kilatan melankolis di kedua mata pria itu.Setelah terdiam untuk beberapa detik, Jeremy berkata, “Aku berhutang itu padanya.”“Kau berhutang padanya?”‘Kau berhutang padanya?’‘Jeremy, kau juga berhutang padaku, tapi kau melupakan itu.’Madeline tertawa dan tidak bertanya lagi. Dia berkata pelan, “Baiklah, kalau memang itu masalahnya. Aku tak akan membuatnya lebih sulit lagi untukmu. Tapi, jika kau bilang dirimu serius tentang menikahiku, maka kau harus membuktikannya .”Saat mendengar itu, kemurungan di wajah Jeremy sedikit menghilang. “Apa yang kau mau aku lakukan? Aku akan melakukan apa pun selama aku masih sanggup.”Madeline tersenyum. “Gampang. Pergilah ke satu tempat denganku besok. Aku akan mengatakan padamu ke mana kita akan pergi saat kau menjemputku besok pagi.”“Oke,” jawab Jeremy tanpa ragu-ragu.Entah mengapa, memandang senyum di wajah di hadapannya ini, Jeremy merasa lebih riang daripada sebelumnya.Jeremy kembali ke rumahnya, da
Lagi pula, dia akan menjadi istri Jeremy dalam tiga hari.Ketika saat itu tiba, seluruh Glendale dan bahkan orang di seluruh dunia akan menjadi saksi pernikahan megah mereka yang akan disiarkan secara langsung!Saat memikirkan ini, seulas senyum kembali muncul di wajah Meredith.Malam itu, Meredith melakukan ritual merawat diri, dan keesokan harinya, dia menuju ke toko gaun pengantin.Merek gaun pengantin ini sudah terkenal di seluruh dunia. Dia bilang ke pegawai toko mengenai gaun yang telah Jeremy beli secara prapesan. Gaun itu baru saja tiba lewat udara kemarin dan seharga sekitar tujuh digit.Sebelum bertemu Jeremy, Meredith tak akan pernah bisa membayangkan jika dia akan bisa mengenakan gaun pengantin semahal itu.Sekarang, selain statusnya sebagai Miss Montgomery, dia juga akan menjadi nyonya dari sebuah keluarga berpengaruh yang tak ada bandingannya.Dia sangat gembira.Karena dia telah membocorkan sebelumnya apa yang akan dia lakukan hari ini, ketika Meredith tiba di toko gaun
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka