Semua Bab Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa: Bab 2411 - Bab 2420

2479 Bab

Bab 2411

Namun, meskipun demikian, jam tangan pintar yang dikenakan Madeline merekam rutenya dengan lengkap.Jeremy, yang berada di ujung telepon, juga mendengarkan dengan saksama situasi di dalam mobil. Namun, sepertinya tidak ada komunikasi di dalam mobil.Sejauh ini tampaknya cukup aman, tapi Jeremy masih mengkhawatirkan Madeline.Jeremy akan mengejar Madeline sesuai dengan data yang dikirim oleh jam tangan pintar Madeline ketika dia tiba-tiba mendengar Esther berbicara.“Eveline, tempat di mana aku akan membawamu adalah suatu tempat yang sangat pribadi, jadi kau harus mematikan ponselmu sekarang. Lepaskan perhiasan dan jam tanganmu. Tinggalkan semuanya di dalam mobil.”Esther menatap Madeline dengan tatapan licik.“Aku sudah lama mendengar kalau Mr. Whitman sangat mengkhawatirkanmu, jadi dia memasang alat pelacak pada perhiasan yang kau kenakan. Jika kau tidak ingin melepasnya, perjalananmu hari ini hanya akan berakhir di sini.”Madeline mengerti maksud Esther dan melirik jam tangan yang ma
Baca selengkapnya

Bab 2412

Dengan sisa-sisa kekuatan yang dia punyai, Ava mendorong Madeline menjauh.Madeline hampir kehilangan pijakan, tetapi dia masih memeluk Ava, yang bersikeras kalau dia harus pergi sesegera mungkin.“Jangan takut, Ava. Aku di sini. Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu lagi,” janji Madeline sambil memeluk Ava yang gemetaran.Setelah mengenal Ava selama bertahun-tahun, Madeline selalu punya kesan bahwa Ava kuat dan pemberani. Ava tidak pernah takut pada apa pun, tapi sekarang, Madeline bisa merasakan dari tubuh gemetar Ava betapa takutnya dia saat ini.Melihat berbagai luka yang memenuhi tubuh Ava, hati Madeline juga merasakan sakit yang luar biasa.Dia tak bisa membayangkan apa yang telah dilakukan Esther pada Ava dalam waktu sesingkat ini hingga bisa membuat tubuh Ava dipenuhi luka yang begitu parah.Ibu Naya, Esther Bay, bahkan lebih ekstrem dari Naya.Benar saja, hanya orang seperti itu yang akan memiliki anak yang berperilaku sama.Madeline memeluk Ava dengan perasaan lebih
Baca selengkapnya

Bab 2413

Madeline bisa merasakan betapa sangat pedulinya Ava padanya, tapi karena dia sudah datang ke sini, dia tidak pernah berpikir untuk pergi.“Esther, hentikan leluconmu. Karena kau sudah membawaku ke sini, aku tahu dirimu tidak punya rencana untuk membiarkan salah satu dari kami pergi. Terus terang saja, bilang apa maumu.” Madeline memeluk Ava erat-erat saat menatap Esther yang memandang rendah mereka, tidak dengan sikap patuh maupun arogan.“Hmph.” Esther mencibir. “Eveline, sepertinya kau berani juga. Kalau begitu, aku mau lihat sekuat apa dirimu.”"Tidak!" Ava tiba-tiba berteriak sambil memalingkan wajahnya dan menatap Esther. “Esther, orang yang paling kau benci adalah aku. Orang yang ingin kau habisi juga aku. Eveline tidak punya dendam terhadap Naya. Semua ini antara Naya dan aku. Ini tidak ada hubungannya dengan teman-temanku. Kau bisa melakukan apa saja yang kau mau padaku!”Meski disiksa hingga penuh dengan luka dan memar, Ava sama sekali tidak bergeming apalagi takut.“Esther, b
Baca selengkapnya

Bab 2414

Kondisi fisik Ava saat ini sedang sangat lemah, namun pendengarannya masih baik-baik saja.Setelah mendengar bisikan Madeline di telinganya, dia sedikit terkejut, tetapi dia juga tahu mereka tidak punya waktu untuk ragu.Dari sudut matanya, dia bisa melihat kedua laki-laki itu perlahan mendekati mereka dengan membawa tali.Madeline juga tahu bahwa saat ini, dia tidak boleh ragu. Kalau sampai dia ragu, mereka akan menanggung akibat yang lebih parah lagi.Ketika melihat dua laki-laki itu akan mengikat dirinya dan Ava dengan tali, Madeline tiba-tiba mengangkat tangannya dan secepat kilat menyemprotkan semprotan merica yang dia pegang ke mata kedua laki-laki itu."Aduh!""Sial!"Kedua laki-laki itu berteriak kesakitan secara bersamaan. Mereka melemparkan tali di tangan mereka ke lantai. Dengan putus asa mereka menyeka mata mereka.Namun, karena mereka menyekanya dengan tangan, mereka malah membiarkan lebih banyak lagi semprotan merica masuk ke mata mereka.Setelah musuh mundur, Madeline pu
Baca selengkapnya

Bab 2415

Tentu saja, Madeline tidak akan melepaskan Ava. Dia mengabaikan kata-kata Ava. Sebaliknya, dia bertanya dengan prihatin, "Ava, apa kau benar-benar tidak bisa berjalan?"“Ya, aku tidak bisa berjalan lagi. Aku tidak punya energi, dan sekujur tubuhku terasa sakit sekali.” Ava mengerutkan kening, hampir tidak bisa mengangkat kepalanya. “Maddie, dengarkan aku. Kau bisa pergi sekarang. Esther lebih gila dari Naya. Dia benar-benar bisa melakukan apa saja.”“Maka dari itu, semakin tidak mungkin bagiku untuk meninggalkanmu di sini menghadapi bahaya sendirian,” kata Madeline dan dengan seluruh kekuatan yang dia punyai mengangkat Ava. Ketika mendengar langkah-langkah kaki tergesa-gesa di belakangnya, Madeline harus segera mengambil keputusan, "Ava, tunggu sebentar."“Maddie…”Ava berangsur-angsur mulai kehilangan kesadaran, tetapi kakinya masih mengikuti Madeline.Setelah kedua laki-laki itu mencuci mata, merekalah yang pertama mengejar Madeline dan Ava. Sementara itu, Esther mengikuti mereka dar
Baca selengkapnya

Bab 2416

Madeline sama sekali tidak ragu saat berhadapan dengan Esther yang menatapnya begitu dekat. Saat melihat kedua preman itu menaiki tangga, dia tiba-tiba berbalik dan lari.Esther menatap Madeline yang tiba-tiba lari dan berteriak kebingungan, “Dia lari! Tangkap dia dulu! Jangan biarkan dia kabur!”Kedua preman itu tak menyangka situasi akan berubah drastis, tetapi mereka juga menyadari sekarang bahwa Madeline bukanlah wanita yang mudah dihadapi.Esther sangat marah hingga dia mulai mengejar Madeline. Saat melihat sosok Madeline semakin menjauh, darahnya pun mendidih."Eveline, aku tak percaya dua laki-laki besar itu tidak bisa menanganimu!"Esther mengertakkan gigi-giginya dan akhirnya menyadari betapa lalainya dirinya.Madeline baik-baik saja dan tidak terluka, jadi dia harus membiarkan kedua preman itu menanganinya.Dia seharusnya mencari Ava, yang sudah disiksa begitu parah sehingga wanita itu bahkan tidak bisa berjalan sendiri.Esther juga mulai menyadari alasan mengapa Madeline ber
Baca selengkapnya

Bab 2417

Melihat ini, kedua laki-laki itu menggosok tangan mereka dan berjalan menuju Madeline.Namun, Madeline tiba-tiba berteriak, “Awas, ada ular di bawah kakimu!”Kedua laki-laki itu tanpa sadar berhenti ketika mendengar seruan Madeline, tetapi sedetik kemudian, mereka berpikir kalau Madeline mungkin menipu mereka lagi.Cuaca belum berubah menjadi hangat, jadi mana mungkin ada ular?“Jangan dengarkan omong kosong wanita ini. Dia punya segudang trik yang masih dia sembunyikan. Pegang saja dia dan seret dia ke dalam rumah untuk memberinya pelajaran. Mari kita lihat apakah dia masih berani membodohi kita lagi setelah itu.” Salah satu laki-laki itu sudah gelisah setelah dibodohi berkali-kali. Dia tidak bisa menahan dirinya lagi.Preman satunya lagi juga setuju, jadi dia berhenti bicara. Kemudian, mereka berdua bergegas menuju Madeline tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Namun, saat hendak mendekati Madeline, keduanya tiba-tiba menghentikan langkah mereka saat perasaan tidak berbobot segera meng
Baca selengkapnya

Bab 2418

Esther langsung berbalik dengan tajam ketika mendengar pernyataan itu dari belakangnya.“Eveline, bahkan dua laki-laki besar tidak bisa menanganimu. Aku benar-benar meremehkanmu.” Kata-kata Esther penuh dengan ironi, tetapi matanya dipenuhi kebencian yang mendalam.Madeline mendekati Esther sambil tersenyum acuh tak acuh. “Bukannya kamu meremehkanku, tapi karena aku sudah pernah mati sekali, maka aku akan selalu berhati-hati dalam apa pun yang aku lakukan.”Esther mengerutkan kening. Dia telah mendengar tentang masa lalu Madeline.Dia tertawa dingin. "Eveline, di mana Ava?""Apa kau pikir aku akan memberitahumu?" Mata Madeline semakin dingin. “Esther, sebagai seorang ibu, bukan seperti ini seharusnya kau mencintai anakmu. Kau akan segera membayar atas kejahatan yang telah kau lakukan.”“Hmph.” Esther terkekeh lagi, “Membayar? Ya, sepertinya aku tidak bisa menang melawanmu, Eveline. Tetapi karena semuanya telah sampai di titik ini, aku tidak ingin berurusan denganmu lagi. Aku juga tidak
Baca selengkapnya

Bab 2419

Madeline agak khawatir saat menghadapi sikap Esther yang garang dan mengancam, tapi dia tidak terlalu takut.Esther merasa ada yang tidak beres saat melihat Madeline masih begitu tenang. Dia merasa kalau dia tidak melakukan apa-apa sekarang, dia mungkin benar-benar tidak punya kesempatan untuk melakukannya nanti.Para penjahat biasanya mati karena mereka terlalu bertele-tele. Dia tidak ingin mengulangi kesalahan Naya.Karena itu, dia harus menghabisi Madeline dengan cepat dan efisien.Esther tiba-tiba mengangkat pisaunya, wajahnya tampak garang. “Naya, aku akan membalaskan dendammu sekarang! Aku tidak akan pernah memaafkan siapa pun yang menentangmu!”Setelah berteriak seperti sedang melampiaskan amarahnya, Esther menikamkan pisaunya ke tubuh Madeline.Pada saat kritis ini, Esther mendengar seseorang berteriak padanya.“Esther!”Gerakan Esther terhenti. Madeline hendak menghindar tapi dia tampak terperangah melihat Ava yang tiba-tiba muncul.Ava berjalan terhuyung-huyung. Dia dipenuhi
Baca selengkapnya

Bab 2420

Begitu melihat Madeline, wajah kedua preman itu menjadi gelap gulita.“Eveline, kau cuma suka bermain-main, bukan? Baiklah, kami akan bermain denganmu sepuasnya sekarang!”Setelah salah satu dari kedua preman itu mengatakan itu, mereka berjalan mendekati Madeline dan Ava.Madeline tak menyangka kedua preman ini bisa keluar dari lubang secepat itu. Dia benar-benar tidak punya kekuatan lagi untuk melawan keduanya saat ini.Tepat saat dia dan Ava akan disiksa oleh dua preman itu, satu sosok yang sangat dikenalnya memasuki garis pandang Madeline.Tanpa ragu Jeremy menahan kedua laki-laki itu. Dia hampir dengan mudah menjatuhkan dua preman yang ingin menganiaya Madeline dan Ava.Kedua preman itu bahkan tidak menyadari bahwa seseorang mengikuti mereka dari belakang. Yang ada di pikiran mereka hanyalah mencari Madeline untuk melampiaskan amarah mereka. Pada saat ini, mereka berada di bawah kaki Jeremy."Jeremy." Wajah Madeline tiba-tiba menjadi cerah dan senyum bahagia tersungging di sana.Je
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
240241242243244
...
248
DMCA.com Protection Status