Home / CEO / My Mysterious Wife (INDONESIA) / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of My Mysterious Wife (INDONESIA): Chapter 91 - Chapter 100

132 Chapters

91. Hamil?*

"Jose apa yang sedang kau lakukan?" Lexa protes dengan aksi Jose yang kini sudah menduduki perutnya dalam keadaan polos. Ia melihat wajah Jose memelas sambil menatap wajahnya secara intens. Kedua tangannya sudah ditangkap oleh Jose."Jangan menyiksaku, aku tidak tahan jika harus menahannya lagi." ucap Jose penuh nafsu."Menahan apa?" goda Lexa."Kau tahu itu," Jose menggerakkan kejantanannya yang sudah menegang di atas perut Lexa. Menggesek perut ramping itu untuk memberitahu Lexa jika dirinya kini sangat menginginkannya."Aku lelah," Lexa berusaha melepaskan tangannya."Please, aku sudah menahannya sejak dari kantor tadi." pinta Jose yang suaranya sudah berubah serak. Ia langsung melumat bibir Lexa pelan lalu menyesapnya dalam.Lexa menatap Jose penuh cinta. Perasaan cintanya kepada laki-laki itu semakin dalam. "Lepaskan tanganku."Jose menuruti permintaan Lexa, ia tahu jika istri kecilnya itu tidak akan menolaknya malam ini. Kedua mata biru itu juga sedang tersulut gairah. Kini ia ha
last updateLast Updated : 2023-01-18
Read more

92. Serba Salah*

Empat jam yang lalu.Ruth baru saja pulang dari Eropa bersama Joseph. Sejak dulu ia sudah menemani ke manapun suaminya pergi berbisnis ke luar negri. Sejak kecil pun Jose sering mengikuti mereka jika sekolahnya libur.Ruth dan Joseph saling berpandangan karena melihat Lexa menangis sesegukan. Menantunya itu sedang duduk di sofa sambil menghapus air matanya. Tumpukan tisu berceceran di meja dan lantai. Sedangkan para pelayan hanya berdiri tidak jauh dari Lexa."Lexa sayang." panggil Ruth."Mom, Dad," Lexa terkesiap melihat mertuanya sudah berada di dekatnya. "Sejak kapan kalian pulang?" Lexa buru-buru menghapus air matanya."Baru saja," Ruth memerintahkan kepada salah satu pelayannya untuk membersihkan tumpukan tisu kotor bekas dari Lexa."Sayang, sebaiknya kau beristirahatlah nanti aku menyusul." Ruth menyuruh Joseph untuk masuk ke dalam kamarnya."Baiklah, Sayang," Joseph mencium pipi Ruth. "Lexa, Daddy bersih-bersih dulu, jika ada masalah cerita saja dengan Mommymu, jangan sungkan."
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

93. Sudah Dipastikan*

"Mom," Jose menoleh saat Ruth keluar dari kamarnya setelah mendengar keributan antara Jose dan Lexa."Jose, mungkin dia hamil." Ruth yang sudah berpengalaman bisa menebak jika sumber kegaduhan rumah tangga putranya itu karena hormon Lexa yang tidak stabil. Karena Ruth mengenal Lexa sebagai pribadi yang tenang dan tidak manja. Tapi sekarang Lexa berubah menjadi sensitif dan gampang menangis."Benarksh? Bibir Jose tersenyum lebar. Ia tidak menyangka jika dirinya akan secepat itu mempunyai anak."Mom," Jose merentangkan kedua tangannya."Selamat, Sayang. Mommy juga ikut senang karena akan segera mempunyai cucu. Ingat pesan Mommy; jangan sampai kau sia-siakan Lexa demi wanita lain. Kau akan menyesal jika menyakiti hatinya. Apalagi jika kalian sudah mempunyai anak. Jangan sampai cucuku menjadi korban dari perceraian." Ruth memeluk Jose sambil memberikan nasihat."Mom, bagaimana aku bisa berpaling kepada wanita lain kalau aku sangat mencintai Lexa.""Siapa yang tahu kau kembali kepada kebias
last updateLast Updated : 2023-01-21
Read more

94. Hadiah*

"Usia kandungannya masih dua minggu. Masih berupa gumpalan daging kecil di Rahim anda, Nyonya." Dokter menunjuk monitor komputer."Hamil," gumam Lexa sambil mengelus perutnya yang masih rata.""Terima kasih, Sayang." Jose memeluk Lexa yang masih terbaring di atas brankar."Tidak disangka kita akan mempunyai anak secepat ini." Jose mencium puncak kepala Lexa.Lexa masih terlarut dalam lamunannya. "Hamil, aku hamil, ada anak dalam perutku." Tatapan mata Lexa menerawang."Alex sayang, hei, ada apa?" Jose menepuk lembut pipi Lexa."Jo," Lexa terkesiap lalu menangis. "A-aku hamil," Lexa seakan tak percaya, sepertinya kemarin baru saja bertemu Jose, jatuh cinta, menikah dan sekarang sedang hamil?"Iya, Sayang, di sini ada anak kita." Jose menghapus air mata Lexa yang berada di kedua pipinya."Permisi, Tuan." Suster datang menginterupsi Jose dan Lexa untuk mengelap sisa gel yang berada di perutnya.Jose minggir memberikan tempat agar suster itu bisa lewat."Dokter apakah ada obat, vitamin yan
last updateLast Updated : 2023-01-21
Read more

95. Pulang*

Jose langsung memeluk Lexa untuk mencegahnya keluar kamar. Lexa melolong, ingin melepaskan diri."Alex, dengarkan aku. Sekarang masih pagi, aku tidak ingin mereka kaget melihat wujudmu yang merupakan seekor serigala. Mereka akan heboh untuk menangkapmu. Kau lupa kau sedang hamil? Aku takut terjadi hal buruk dengan bayi kita. Kumohon mengerti itu, kau adalah seorang ibu sekarang." Jose mengelus punggung Lexa yang dipenuhi bulu-bulu berwarna merah.Jose mengurai pelukannya lalu menatap Lexa yang masih berwujud serigala. Ia mengelus puncak kepala Lexa lalu menatap mata merah Lexa dalam. Dulu ia sangat ketakutan melihat wujud serigala Lexa, tapi kini ia sudah terbiasa. Menurutnya imut juga Lexa dalam wujud seekor serigala berbulu merah."Ada bayi kita di dalam sini," Jose mengelus perut Lexa. Bayi mungil buah cinta kita. Dan aku sangat menyayanginya."Lexa berkedip lalu menatap Jose dengan tatapan manja."Ya, aku juga sangat menyayangimu. Kau tahu itu, kan?" Lexa memejamkan matanya lalu be
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more

96. Selamat Datang*

"Aku tahu," Jose mengeratkan pelukannya."Jadi izinkan aku mengunjungi pegunungan Siberia.""Aku masih saja belum rela jika kau ingin kembali ke sana. Aku ingat saat bulan madu kita, kau bertempur beberapa kali yang membuatmu terluka. Sekarang ada dua bayi di dalam rahimmu. Aku takut…." Jose mengingat pertempuran antara Lexa bersama, Alexander, Anya dan serigala liar lainnya."Maka dari itu, mereka harus mendapatkan kekuatan dari Dewi Bulan. Mereka adalah penerusku, salah satu dari mereka akan menggantikan posisiku sebagai ketua klan. Mempunyai kekuatan khusus itu adalah suatu kewajiban untuk melindungi klan dan dirinya."Maafkan aku, Alex. Aku lupa akan itu.""Tidak apa," Lexa mengelus perut buncitnya. "Ada dua bayi di dalam rahimku. Satu akan menggantikanku di Klan Bulan Merah menjadi ketua klan. Satu lagi akan menggantikanmu di Armando Corp menjadi CEO. Adil, kan?""Tapi ….""Tentu saja dengan persetujuan dari mereka. Jika tidak ada yang mau menggantikanku di Klan Bulan Merah, aku t
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more

97. Pemilik*

"Kau mau pergi ke mana, Xander?" Ema menggeliatkan tubuhnya setelah merasakan ranjangnya bergerak."Aku ada urusan, Ema.""Oke, setelah urusanmu selesai. Kau harus cepat pulang, aku tidak ingin sendirian." Ema bangkit dari ranjang lalu memeluk tubuh Xander dari belakang. Ia sudah terbiasa polos tidak mengenakan apa pun saat bersama Xander. Karena laki-laki itu membutuhkan tubuhnya untuk dijadikan pelampiasaan saat mereka bertemu. Seperti saat ini, Ema tidak merasa canggung menempelkan tubuh polosnya di punggung Xander yang juga masih polos."Jangan manja, Ema. Aku ada urusan penting. Tidak bisa dipastikan pulangnya."Ema melepaskan pelukannya saat mendengar suara Xander yang dingin."Xander, kau…." Ema teringat jika perilaku dingin ini ia lihat seperti delapan bulan yang lalu. Saat…"Apakah Lexa telah kembali?" tebak Ema."Bukan urusanmu Ema, kau hanya perlu baik-baik di sisiku. Melayaniku jika aku membutuhkanmu. Bukankah Kau sudah tahu posisimu di dekatku?""Kau lupa, hem?" Xander mem
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more

98. Melihatnya*

"Alexander Druva," gumam segerombolan pengacau yang melihat laki-laki yang berdiri membelakangi mereka adalah Alexander Druva. Sepupu Lexa yang terkenal mahir bertarung Dan sangat kejam saat melumpuhkan musuh-musuhnya."Pergi dari sini jika kalian menginginkan nyawa kalian selamat." ucap Xander dingin.Segerombolan pengacau itu saling berpandangan."Oh, kalian tidak ingin pergi rupanya." Alexander mengepalkan tangannya bersiap untuk menghajar mereka. Ia paling tidak suka jika ada seseorang yang mengabaikan perintahnya. Lagi-lagi mereka saling lirik."Hajar saja, jumlah kita lebih banyak." ucap salah satu dari pengacau itu."Tapi dia terkenal sangat kuat." timpal yang lainnya."Jadi, bagaimana ini? Mau dilanjutkan apa tidak?""Kita hajar saja dia, kalau kita tidak mencoba. Mana kita tahu, kita mampu atau tidak?""Oke, bersiaplah karena kalian semua setuju."Xander tersenyum miring mendengar perundingan mereka yang ingin membunuhnya."Satu, dua, tiga…."Gerombolan pengacau itu bersamaan
last updateLast Updated : 2023-01-23
Read more

99. Budak Favorit*

"Lexa, kau mencari apa?" Jose dan Ralph mengikuti Lexa."Emm… tidak ada," Lexa tidak ingin memberitahukan mereka jika ia melihat siluetnya Xander. Momen bahagia ini tidak ingin dirusak Lexa karena nama Xander."Mawar putih?" Jose bertanya tentang buket mawar putih di tangan Lexa. Setahunya, Kecamatan menyukai mawar merah dan bukan mawar putih. "Ya, aku menemukannya di bawah pohon." jujur Lexa, tapi ia menutupi tentang sang pembawa bunga."Aku cemburu jika ada laki-laki lain yang memberimu bunga, biar aku saja yang menjadi laki-laki satu-satunya yang memberimu itu." Jose mengambil buket bunga mawar itu lalu memberikannya kepada salah seorang pengawal."Untuk istrimu."Pengawal itu menoleh kepada Lexa."Terimalah, aku tidak ingin suamiku cemburu." sindir Lexa."Alex," Jose terdiam saat melihat Lexa mengangkat tangannya."Maaf, Nona atas kejadian ini. Saya akan memperketat penjagaan." ucap Ralph yang curiga dengan asal muasal buket bunga itu."Kau sudah melakukan tugasmu dengan baik Ralp
last updateLast Updated : 2023-01-24
Read more

100. Terkejut *

Emma terkekeh saat Xander menciumi tubuh polosnya tak satu jengkal pun terlewatkan. Ema sudah siap menerima Xander malam ini. Permainan kasar ataupun lembut, Emma akan senang hati melayani nafsu Xander. Baginya menyenangkan hati Xander adalah suatu keutamaan. Posisinya sebagai simpanan Xander mengharuskan ia harus bisa menyenangkan hati Xander.Emma menjauh dari Xander lalu berjalan secara sensual menuju sofa. Sebelumnya ia ingin melakukannya di atas meja. Namun makanan hasil olahannya pasti akan terbuang sia-sia."Emma," Xander memicingkan matanya saat Emma menjauhi dirinya."Ayo Xander, kemarilah." Emma menunjuk Xander dengan Jari tengahnya lalu menggerakkan menuju ke arah sofa. Emma membalikkan badannya, langkah kakinya yang sensual membuat pantat montoknya Emma bergerak dengan indahnya.Xander tidak tahan lagi, ia melucuti seluruh pakaiannya hingga polos. Xander lalu menggerakkan badannya, melemaskan persendiannya. Selanjutnya ia memijat kejantanannya, bersiap untuk menghajar Ema y
last updateLast Updated : 2023-01-24
Read more
PREV
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status