Beranda / Romansa / Wanita Rahasia CEO / Bab 91 - Bab 100

Semua Bab Wanita Rahasia CEO: Bab 91 - Bab 100

132 Bab

Hilda & Danny 10 I Jangan Menyebut Nama Pria Lain Di Ranjangku

Malam TadiRasanya mata Danny baru saja terpejam ketika tiba-tiba sebuah tangan bertekstur selembut sutra menamparnya keras di wajah yang seketika membangunkannya saat itu juga, dan dengan sangat cepat dia melirik ke samping; pada seorang wanita yang tertidur di sebelah.“Shit,” ringisnya ketika merasakan nyeri yang perlahan memenuhi bekas tamparan barusan.Pelan dia mengusap pipi yang terlihat memerah sembari melotot gemas pada tubuh wanita di sebelah, namun mendapati perempuan itu tertidur pulas dengan wajah bercahaya bagai dewi yang tersesat di dunia manusia, darah Danny berdesir seketika. Sehingga membuat tangannya berpindah untuk meraba di mana jantung berada. Yaitu, dada bagian kiri yang berdetak hendak keluar rangka.Dia terkesima, tidak hanya karena sihir dari wajah rupawan wanita di samping, tetapi juga dikarenakan perempuan itu nyaris telanjang!Kemeja putih yang dijadikan piyama tampak tersingkap, hingga memamerkan paha berku
Baca selengkapnya

Hilda & Danny 11 I Wanita Itu Membuatnya Frustrasi

Masih Malam Tadi“Mengapa kau ada di luar di jam selarut ini?”Xavier yang mendengar suara Danny dari arah belakang pun menoleh. Dia mendapati atasannya itu baru saja turun dari lantai dua. Seketika mata Xavier menatap ke arah celana Danny yang sedikit menggembung.Kedua pria itu saling tatap dalam waktu yang cukup lama.Mata Danny seolah menantangnya untuk mengatakan sesuatu, sehingga Xavier yang sebelah alisnya naik sedikit mendekati dahi, lebih memilih bungkam.Mendapati wajah masam Danny dan mood pria itu yang berubah pekat, Xavier tahu bahwa atasannya itu pasti sedang mengalami sesuatu berkaitan dengan wanita yang pastinya sedang tertidur pulas saat itu. Rasanya dia ingin menertawai Danny yang tidak biasanya membiarkan seseorang mengacak-acak area teritorinya. Tidak hanya itu, pria tersebut bahkan membiarkan seorang wanita asing tidur di ranjang terlarang miliknya.“Apa wanita itu sangat mengganggu?” ucap Xavier
Baca selengkapnya

Hilda & Danny 12 I BDSM Bukan Styleku

Saat IniHilda menarik dasi yang melingkar di leher Danny agar pria itu lebih menunduk lagi.“Seharusnya kubawakan saja bangku agar tidak menyakiti leher saat menatapmu,” gumam wanita itu yang ditujukan lebih pada diri sendiri.Jelas sekali, perbedaan tinggi mereka membuat Hilda sering mendongakkan kepala. Ditambah lagi, frame tubuh pria itu cukup besar sehingga menjadikan Hilda tampak lebih kecil bila mereka berdekatan seperti ini.Mendengar suara feminim dari wanita di hadapannya, Danny pun tersadar dari lamunan. Dia hanya tersenyum samar dan membiarkan wanita itu memakaikan dasi yang sebenarnya bisa Danny lakukan sendiri. Lagi pula, ini pengalaman pertama dimana seseorang memakaikannya dasi.Memanfaatkan fokus gadis itu, dengan wajah datar tanpa ekspresi Danny meraba pinggul Hilda menggunakan gerakan tidak kentara, seolah yang baru saja dilakukannya bukan sesuatu disengaja. Tapi tampaknya, semua tidak semulus rencana, karena wanita i
Baca selengkapnya

Hilda & Danny 13 I Pembalut

Hilda mengambil selembar kertas yang baru saja Danny taruh di atas meja. Dahinya berkerut heran saat mendapati bahwa ada banyak coretan dan koreksi di setiap kata dari artikel yang dia buat.“Apa dia menyuruhku untuk merevisi ini semua?”Ada dua lembar kertas berisi artikel tentang hubungan Sean Reviano dan Viania Harper yang Hilda selesaikan malam tadi, dan dengan percaya diri dia memberikan artikel singkat tersebut pada Danny. Namun, Hilda tidak mengira pria itu sendiri yang mengoreksi.“Kapan dia melakukan ini? Seingatku, dia berada dalam kamar semalaman,” gumam gadis itu sembari membawa kertas tersebut bersamanya menuju ke perpustakaan yang kemarin.Baru saja Hilda hendak melintasi ruang tengah, saat tiba-tiba salah satu pelayan mendekat dengan gerakan ragu-ragu.“Ada apa?” tanya Hilda sedikit acuh sembari terus melangkah ke tempat tujuan.“Mmm … Miss,” panggil pelayan wanita itu den
Baca selengkapnya

Hilda & Danny 14 I Salah Paham

“Bagaimana dia bisa tahu tentang … ukuran pembalut?” tanya Hilda kebingungan sembari menyusul Danny yang telah tiba di lantai bawah.Langkah gadis itu terhenti di tangga teratas, dan dia menatap dengan pandangan terpaku pada punggung pria itu yang menjauh.Mata Hilda memicing tajam, kali ini dia yakin kemesuman Danny sudah melewati batas.Bila tidak, bagaimana mungkin pria itu sampai tahu ukuran serta brand pembalut wanita. Bahkan, Gamal saja tidak pernah repot-repot mengingat barang-barang milik wanita secara detail.Xavier yang kebetulan berada di tangga terbawah mendongakkan kepala dan menatap Hilda dengan pandangan keheranan. Untuk sesaat keduanya pun bertabrak pandang, yang membuat perempuan itu memberanikan diri untuk turun ke lantai bawah.“Ada yang bisa dibantu, Miss Wallice?” tanya Xavier dengan keramahan yang sama sekali tidak membuatnya terkesan.Hilda pun mendekati pria itu, hanya ingin memastikan a
Baca selengkapnya

Hilda & Danny 15 I Perpisahan

Hilda duduk di hadapan Danny dengan pandangan tidak sabar. Beberapa kali tangannya saling meremas ketika melihat dahi pria itu berkerut, bahkan rasanya dia ingin tahu apa yang sedang pria itu baca hingga membuat ekspresinya berubah-ubah; dari mengernyitkan dahi hingga tersenyum samar.Hati wanita itu bertanya-tanya, mungkinkah artikel buatannya tidak sebaik itu? Apakah pria itu puas akan hasilnya?Untuk memenuhi rasa pensaran, Krista pun berdehem dan menarik perhatian Danny dari kertas dalam genggaman.Mendapat perhatian pria itu sepenuhnya, akhirnya dia pun bertanya dengan rasa gugup yang kentara, membuat senyum samar Danny semakin mengulas di wajah.“Bagimana?” Jelas sekali wanita itu ingin diberi pujian.Kembali Danny melirik tulisan di atas kerta dalam genggaman. Dan lama dia berpikir, sebelum akhirnya berkata; “Tidak buruk.”Seketika Hilda terdiam. Dia berharap tidak sedang salah dengar, tapi ketika melihat pria
Baca selengkapnya

Hilda & Danny 16 I Pertemuan Tidak Terduga

5 Hari Kemudian, Los AngelesHilda mengikuti salah satu artis muda yang sedang naik daun di sekitar Rodeo Drive, Distrik Baverly Hills. Dia menunggu dengan tenang di dalam mobil saat salah satu dari artis sekaligus model berparas cantik itu masuk ke dalam sebuah butik.Ketika kameranya siap untuk mengambil gambar, tiba-tiba saja ponselnya berbunyi dan nama Gamal muncul di layar.Dengan dahi mengernyit, Hilda pun mengangkat panggilan tersebut. Sejujurnya dia sedang tidak ingin menerima panggilan itu, dikarenakan akhir-akhir ini Gamal menjadi sangat bossy yang suka menyuruh Hilda sesuka hati saat mengikuti artis tertentu.“Ada apa kau memanggil?” tanyanya, terdengar tidak suka dinterupsi di tengah-tengah pekerjaan. “Aku sedang sibuk mengikuti Christina Ravilia.”Terdengar suara gumaman keributan serta bunyi puluhan kamera dari seberang yang membuat Hilda segera bangun dari bangku mobil tempatnya bersandar. Bahkan, dia juga men
Baca selengkapnya

Hilda & Danny 17 I Kedatangan Tamu Tak Diundang

Setelah mengeringkan rambut dan memakai piyama, Hilda pun duduk di atas ranjang sembari menarik satu buah foto yang lama tersembunyi di dalam lemari. Tatapan gadis itu tampak sendu ketika melihat lekat pada sosok remaja laki-laki yang berdiri di sebelahnya bersama dengan belasan anak-anak lain.Jika dilihat baik-baik, seluruh anak-anak itu memiliki rentang usia yang berbeda. Mulai dari balita sampai remaja tanggung mendekati tujuh belasan. Dan mereka memiliki satu kesamaan; berada dalam penampungan sistem foster sebelum akhirnya berpisah di rumah keluarga yang telah ditentukan.Tangan Hilda mengelus permukaan kaca pembingkai yang menunjukkan sosok pria remaja. Setelah puas memperhatikan foto-foto tersebut, dia pun berdiri dari tempatnya duduk dan berjalan menuju lemari untuk menyembunyikan bingkai foto penuh kenangan masa lalu yang sangat ingin dia lupakan.“Sekarang apa yang kau inginkan, Hilda?” gumam gadis itu sembari menutup pintu di hadapan.
Baca selengkapnya

Hilda & Danny 18 I Kekasih Bayaran?

Hilda turun ke lantai bawah dengan langkah terburu-buru. Untungnya Gamal tidak bertanya ke mana dia akan pergi, dikarenakan pria itu sangat sibuk menonton pertunjukan di televisi. Bahkan,Hilda ragu Gamal mendengar kepergiannya tadi.Dan saat dia tiba di parkiran, Xavier yang awalnya menyandar pada badan mobil akhirnya berdiri dan menunggu kedatangannya. Kepala pria itu menoleh ke balik bahu Hilda, seolah mencari-cari sosok lain yang mungkin mengikuti dari belakang.“Aku hanya sendirian,” kata gadis itu yang menarik perhatian Xavier kembali. “Dia sedang menonton pertandingan.”Pria itu tersenyum dan membukakan pintu mobil yang membuat Hilda terpaku.Jelas sekali, wanita itu tampak ragu-ragu untuk mengikuti instruksi tersirat barusan, sehingga Xavier mencoba menjelaskan.“Aku hanya tidak ingin seseorang mendengar pembicaraan ini,” katanya yang membuat Hilda pada akhirnya mengikuti.Dan setelah mereka duduk d
Baca selengkapnya

Hilda & Danny 19 I Obsesinya Beralih Haluan

“Apa dia sudah gila?” sungut Hilda sembari berjalan menaiki tangga menuju lantai apartemennya.Dan baru saja dia  membuka pintu, saat tiba-tiba matanya menangkap keberadaan Gamal yang tampak menunggu kedatangannya. Alis pria itu bertaut saat mendapati Hilda masuk ke dalam bersama amplop kuning di tangan.“Apa itu?” tanyanya dengan ekspresi penasaran.“Bukan apa-apa,” jawab Hilda sembari melewati pria itu.“Kupikir kau pergi ke toko di seberang jalan,” ucap Gamal yang hanya mendapat kedikan bahu. “Apa kau tidak mau kembali lagi ke luar dan membelikanku sesuatu?”Seketika langkah Hilda terhenti dan dia tergoda untuk memecahkan kepala pria itu dengan menggunakan vas di meja.Mendapati kemarahan gadis itu yang terarah padanya, Gamal pun menelan saliva sembari mengangkat dua tangan ke udara sembari berjalan mundur menuju pintu.“Aku paham, dan aku akan membelinya sendir
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status