Beranda / Romansa / Oh My Husband / Bab 21 - Bab 30

Semua Bab Oh My Husband: Bab 21 - Bab 30

50 Bab

Rasa Penasaran Joy dan Alice

Oh My Husband 21“Kau ingin memesan apa?” Argan melontarkan pertanyaan pada Devan yang duduk bersebelahan dengan Keyisa namun tatapannya difokuskan dengan buku menu yang sedang dibacanya.“Biar Keysia saja yang memesankan,” balas Devan.Sontak Argan pun mengalihkan perhatiannya dari buku menu yang sedang dibacanya kemudian menolah kearah Keysia.“Aku akan memilihkan menu untuk mu,” ujar Keysia kemudian seraya mengambil alih buku menu dari tangan Argan.“Saya mau beef steak tenderloin blackpepper sauce 2  sama club soda 2  sama tolong bawakan air meniral,” terang Keysia kepada pelayan yang kini sedang mencatat pesanan yang baru saja disebutkan oleh Keysia.“Baik Nona, ada lagi?” tanya pelayan itu.“Makanan penutupnya pudding caramel coklat cake,” imbuh Keysia.“Baiklah,” pelayan itu kembali menyebutkan makanan yang disebutkan oleh Keysi
Baca selengkapnya

Jalan-Jalan

Oh My Husband 22Keysia dan Devan turun bersama untuk sarapan, beramasaan dengan itu pula ia berpapasan dengan Nana yang hendal menaiki anak tangga bersama dengan Argan dibelakangnya.“Eh kalian berdua sudah puas?” tanya Keysia.“Berhenti berbicara omong kosong,” seru Nana.“Baiklah, cepatlah kembali turun untuk sarapan!” seru Keysia kemudian.“Iyaa,” balas Nana.Keysia pun tersenyum dan melanjutkan langkahnya menuju meja makan diikuti dengan Devan. Sesampainya dimeja makan, keduanya sudah mendapati Joy dan juga Alice yang sudah menunggu kedatangan mereka.“Dimana Argan dan Nana?” tanya Joy saat tidak mendapati dua orang manusia itu untuk turun bersama dengan Dev dan Keysia.“Sebentar lagi mereka akan turun,” balas Devan seraya menarik kursi utama dan mendudukkan dirinya diikuti dengan Keysia.Keysia mengedarkan pandangannya melihat anekan macam menu
Baca selengkapnya

Dev dan Joy

Waktu terus berjalan, matahari pun sudah berpindah posisi siap untuk tenggelam dan menyisakan gelapnya malam. Kali ini Keysia duduk dibelakang bersama dengan Nana, sedangkan Devan di kursi depan dengan Argan yang mengemudi. Setelah berjam-jam duduk diam didalam mobil dengan disuguhi pemandangan pantai yang memukau mata akhirnya mereka sampai di pantai yang menjadi tujuannya yang letaknya tidak jauh dari villa yang mereka singgahi.“Huh, akhirnya sampai juga,” seru Nana seraya merenggangkan tubuhnya setelah turun dari mobil diikuti dengan Keysia.Keysia nampak mengulas senyumnya dengan mata yang beredar menyapu pemandangan pantai yang dihiasi dengan langit jingga, begitu memanjakan mata.“Key, ayo main di tepi pantai!” ajak Nana seraya menarik tangan Keysia dan membawa gadis itu berlari menuju bibir pantai.“Para perempuan ini selalunya seperti anak kecil kalau sudah mendapati air,” gumam Argan seraya menggelangkan kepal
Baca selengkapnya

Kejutan Untuk Joy

Keysia terlihat begitu cantik dengan balutan dress sebatas berwarna cream keemasan sebatas lutut dengan model rambut waterfall French braid. Ia terlihat sedang menuruni satu persatu anak tangga dengan begitu anggun seraya mengedarkan pandangannya untuk mencari Devan dan yang lainnya. Namun, hanya sepi dan sunyi yang didapatinya. Keysia terus melangkhakan kakinya menuju ke belakang, hendak menuju dapur namun langkahnya terhenti saat melihat pintu halaman samping terbuka dan seperti sedang menampakkan keramaian. Keysia melangkahkan kakinya menghampiri tempat tersebut dan betapa terkrjutnya ia mendapati halaman villa yang sudah dihias dengan sedemikian rupa.Devan dan yang lainnya pun terlihat sedang mengobrol dengan teman-temannya di sebuah meja dimana disana terdapat banyak macam camilan juga minuman. Melihat Keysia yang berjalan menghampirinya, sontak Devan beranjak dari duduknya, laki-laki itu terlebih dahulu merapikan jas yang dikenakannya kemudian menghampiri Keysi
Baca selengkapnya

Rencana Untuk Bekerja

“Selamat pagi, Tuan Devan, Tuan Argan,” sapaan hangat itu terus terdengar sepanjang koridor perusahaan yang dilewati Devan dan juga Argan. Dua laki-laki tampan itu berjalan beriringan menuju ruang kerja Devan.Sesampainya disana, keduanya mendapati Reyhan yang sudah menunggu kedatangannya. Laki-laki itu segera beranjak berdiri saat mendapati pemilik ruangan datang.“Kalian sudah tiba,” ujarnya.“Yoi,” balas Argan seraya mempersilahkan kembali Argan untuk duduk.“Jadi gimana liburan kemarin?” tanya Reyhan. Meskipun mereka adalah patner kerja, tetapi Reyhan hanya memiliki usia yang terpahut satu dua tahu dari Argan dan juga Devan sehingga mereka tidak terlalu formal dalam berbincang.“Lumayan untuk menjernihkan otak,” balas Argan. “By th way ada keperluan apa kamu kesini, bukannya hari ini tidak ada jadwal ketemu?” tambahnya.“Iya aku sengaja kesini,” balasnya.
Baca selengkapnya

Survei Tempat

Mendengar alasan yang Devan berikan, wajah yang semula nampak bahagia kini memudar seketika. “Oh,” ujarnya.“Kau tidak apa-apa kan aku tinggal beberapa hari?” tanyanya.“Aku tidak apa-apa,” Keysia menarik paksa kedua sudut bibirnya membentuk senyuman yang terkesan dipaksa.“Untuk Anna, kau bahkan merelakan waktu istirahat mu untuk menyenangkan hatinya, apa sebesar itu rasa cintamu untuk dia, Mas?” gumam Keysia dalam hatinya.“Ya sudah, kalau gitu aku masuk terlebih dahulu, masalah café biar Argan yang akan mengurusnya,” ujar Devan seraya beranak dari duduknya.“Baiklah, terima kasih,” ujar Keysia.Devan tak menyahut dan langsung berlalu meninggalkan Keysia, laki-laki itu akan membrsihkan dirinya yang terasa begitu lengket setelah seharian bekerja. ********* Malam harinya, Keysia nampak sedang menyiapkan pakaian yang akan D
Baca selengkapnya

Masih Menjadi Yang Dulu

Reyhan mengedarkan pandangan mencari sosok yang ditunjuk oleh Nana. Jari tunjuk Nana menunjuk pada keramaian dimana orang sedang berlalu lalang, dan bersamaan itu pula Argan tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang yang membuat jas yang dikenakannya menjadi basah karena ketumpahan air. Argan pun menundukkan pandangannya bertepaan saat Reyhan menemukan dirinya.Hendak Reyhan kembali memuka suara, tetapi ponselnya yang berdering tiba-tiba membuat Argan lantas mengalihkan pandangannya seraya mengambil ponselnya yang berada disaku celana.Dengan segera Argan menerima telfon tersebut. “Ada apa?” tanyanya.“Cepatlah kembali keperusahaan, ada seseorang yang mencarimu,” ujar sosok disebrang telfon.“Baiklah, aku akan segera kembali,” balas Reyhan yang kemudian langsung memutus sambungan telfonnya dan kembali menyipan pada saku jassnya.“Sepertinya aku tidak jadi bergabung dengan kalian, mungkin lain kali kita bis
Baca selengkapnya

Pemikiran Negative Keysia

Oh My Husband 28Devan dan Anna terlihat sedang duduk berdua dibawah menara Eiffel yang kini mereka kunjungi. Menghabiskan sore menjelang malam seraya memberikan makanan pada merpati yang berada disekitar mereka berdua.“Dev,” Panggil Anna seraya mengalihkan perhatiannya pada Devan yang mendudukkan dirinya disebelahnya.“Kenapa?” tanyanya memutar leherya menatap Anna yang juga menatapnya.“Hari ini aku benar-benar senang, kau benar-benar menemaniku untuk menghabiskan waktu berdua,” ujarnya seraya mengulas senyum bahagianya.“Aku juga senang, sudah lama kita tidak seperti ini,” balasnya seraya merangkul bahu Anna mesra.Anna menyandarkan kepalanya pada bahu Devan yang terasa nyaman, kedua matanya sama-sama ditujukan untuk menatap matahari yang nyaris tenggelam. “Aku berharap kita akan seperti ini selamanya,” ujar Anna.Devan melepaskan renguhan pada bahu Anna membuat gadis itu
Baca selengkapnya

Merelakan Adalah Puncak Dari Cinta

Jarum jam menampakkan pukul Sembilan lebih lima belas menit, belum memasuki waktu siang namun juga tidak terlalu pagi. Keysia dengan ditemani Nana terlihat sedang merapikan tempat kerjanya sesuai dengan rencana sebelumnya.“Makan siang nanti kau ingin memkan apa?” tanya Keysia seraya membersihkan meja kerjanya sepelum nanti peralatan kerjanya ditata disana. Tatapannya matanya tak sedikitpun menoleh kearah Nana yang kini sedang menatan buku resep yang beberapa hari lalu dibelinya dengan Keysia.Merasa tidak mendapatkan sautan, lantas Keysia menghentikan sejenak aktivitasnya dan menoleh kearah Nana yang kini terlihat melamun dengan buku-buku yang berada digenggamannya. “Nana!” Panggil Keysia dengan suara yang sedikit lebih tinggi dari sebelumnya.“Kenapa, Key?” balasnya lesu seraya mengalihkan pandangannya menatap Keysia.Keysia meletakkan kemoceng yang sedang digenggamnnya pada meja kerjanya, gadis itu lantas mendudukkan
Baca selengkapnya

Orang Tua Anna

Mentari bersinar dengan sangat terang, meninggalkan siluet sebagai pemisah antara malam dan pagi menuju siang. Dalam balutan selimut yang nyaman, serta posisi yang meringkuk dalam kesendirian, Keysia nampak masih terlelap dalam buaian mimpi indahnya. Sangat nyaman untuk melepaskan penat keseharian. Dentingan jarum jam menjadi pengiring Keysia yang mulai memasuki alam sadarnya, matanya yang terpejam rapat kini perlahan mengerjab saat sinar matahari menerobos masuk melalui celah jendela yang sedikit terbuka.Hal pertama yang Keysia cari adalah ponselnya, tangannya tergerak untuk meraba sekitar tempat tidurnya guna mencari gawai pintarnya hingga akhirnya ia menemukannya. Tombol power lantas di tekannya hingga kini menampilkan layar ponselnya yang berwallpaperkan fotonya dengan Devan saat sedang di pantai.“Sudah pukul 7,” gumamnya tanpa suara. Keysia masih dengan posisinya, ia merasa begitu enggan sekedar untuk merubah posisinya atau bahkan hanya untuk
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status