Mendengar alasan yang Devan berikan, wajah yang semula nampak bahagia kini memudar seketika. “Oh,” ujarnya.“Kau tidak apa-apa kan aku tinggal beberapa hari?” tanyanya.“Aku tidak apa-apa,” Keysia menarik paksa kedua sudut bibirnya membentuk senyuman yang terkesan dipaksa.“Untuk Anna, kau bahkan merelakan waktu istirahat mu untuk menyenangkan hatinya, apa sebesar itu rasa cintamu untuk dia, Mas?” gumam Keysia dalam hatinya.“Ya sudah, kalau gitu aku masuk terlebih dahulu, masalah café biar Argan yang akan mengurusnya,” ujar Devan seraya beranak dari duduknya.“Baiklah, terima kasih,” ujar Keysia.Devan tak menyahut dan langsung berlalu meninggalkan Keysia, laki-laki itu akan membrsihkan dirinya yang terasa begitu lengket setelah seharian bekerja. ********* Malam harinya, Keysia nampak sedang menyiapkan pakaian yang akan D
Baca selengkapnya