Gemetaran dan terengah-engah, Yu Shi mendongak, memandangi orang yang kini berdiri di depannya. Pria yang sama dengan potret di aula utama kuil. Saat pria itu muncul, seluruh arwah menjadi tenang, bahkan mereka bersikap takzim dan hormat padanya dengan memberikannya jalan. Pria itu melangkah maju mendekati Yu Shi, memandanginya lekat-lekat, lalu berkata, "Kau tak akan mengenalku. Karena kakekmu tak akan mungkin menuliskan secuil pun peninggalan tentangku di Sejarah Kekaisaran. Kau tahu kenapa? Karena aku adalah saingan utamanya, baik dalam perebutan takhta negeri Han, maupun takhta Dunia. Ya, aku adalah kakak dari kakekmu. Namaku Han Hao Shi." Mengetahui yang berdiri di hadapannya ini ternyata adalah kakak dari kakeknya dan ia berarti harus memanggilnya Paman Kakek, Yu Shi pun segera mengubah sikapnya menjadi bersimpuh, menghaturkan hormat, "Saya sungguh tak menyangka akan dapat bertemu dengan Paman kakek" Suaranya terdenga
Baca selengkapnya