Semua Bab THE HEIR OF DRAGON: Bab 21 - Bab 30

106 Bab

Chapter 20

    Tapi memang benar ada yang datang menghampiri mereka. Feng Lan.    "Selamat pagi," sapanya lembut. Namun ekspresi wajahnya berubah ketika melihat aksi mereka yang memang tampak konyol. "Ternyata inilah alasan kalian berdua datang terlambat. Kalian bercanda dulu di sini rupanya."    Lekas-lekas kedua pemuda itu merapikan posisi mereka masing-masing, lantas menghaturkan hormat. "Maafkan kami atas ketidaksopanan kami, Tuan Putri!"    "Ya... sekali ini aku maafkan, tapi lain kali jangan begitu. Untung aku tidak sedang ingin mendiskusikan hal penting denganmu," Feng Lan melemparkan tatapan tajam pada Yu Shi yang langsung menundukkan kepalanya. Ia lantas membalikkan tubuhnya, berjalan memimpin di depan. Di belakangnya, Yu Shi dan Cao Xun saling bertukar pandang.    "Kau salah!" Yu Shi berbisik. Cao Xun hanya mengangkat bahu.    "Apakah Ayahanda Kaisar sudah memanggilmu?" Feng Lan bertan
Baca selengkapnya

Chapter 21

    Feng Lan benar-benar sangat terkejut. "Kau ditempatkan di bawah Yong Quan?"    Yu Shi mengangguk pelan. "Dia bahkan mengepalai seluruh pasukan."    "Bagaimana mungkin Ayahanda memilihnya sebagai Panglima Utama?! Masih banyak orang-orang yang jauh lebih berbakat daripada dia! Memilihnya sebagai Panglima Utama hanya akan membawa kematian bagi seluruh pasukan!" Feng Lan  benar-benar sangat gelisah, ia mendesah untuk yang kesekian kalinya. "Aku tahu... Pasti karena perjanjian malam itu..."    "Baginda Kaisar tadi memang menyebutkan bahwa Yong Quan terikat dalam sebuah sumpah atau semacamnya..."    "Ya, aku sudah tahu. Dua malam yang lalu Yong Quan menyodorkan tubuhnya dan  memberikan kenikmatan seksual pada kakakku, dengan imbalan kakakku harus membujuk Ayahanda agar bersedia mengangkatnya sebagai Panglima Utama... Tentu saja aku tahu akan hal itu. Bagaimana tidak, kalau aku  tetap dapat
Baca selengkapnya

Chapter 22

    Hari yang dipilih untuk keberangkatan pasukan tentunya merupakan hari baik yang khusus dan spesial. Di hari itu pagi-pagi sekali matahari telah merekah bercahaya, namun tidak panas membakar. Angin bertiup lembut, sepoi-sepoi dan membawa kesejukan, bahkan turut membawa aroma rerumputan yang menyegarkan.    Seluruh pasukan Liang yang berjumlah seratus ribu orang tersebut berada dalam kondisi puncak. Apalagi Pasukan Utara, mereka tahu Panglima pemimpin mereka adalah Yu Shi yang telah berhasil memadamkan Pemberontakan Cheng Xi Bo. Mereka seakan mendapat keyakinan, pada pertempuran kali ini pun mereka pasti juga akan menang. Untuk menambah keyakinan moral mereka Yu Shi masih menempatkan pasukan An Dao Dui ke dalam pasukannya. Pasukan kecil namun lihai yang dipimpin Song Qiu itu diselipkan di sela-sela kecil barisan, dimaksudkan sebagai senjata rahasia untuk menekan musuh. Ternyata seluruh formasi ini sangat berguna, bahkan masih meningkatkan semangat tempur
Baca selengkapnya

Chapter 23

    Tapi belum bertarung sampai sepuluh jurus, Yu Shi menemukan dirinya telah terdesak. Ini di luar dugaannya; Enkhjargal yang bertubuh cebol dan ceking ternyata mempunyai kekuatan raksasa. Dibutuhkan tenaga sangat besar untuk bisa mengimbangi Enkhjargal, namun walau Yu Shi telah mengerahkan seluruh kekuatannya, tetap saja ia tidak mampu mengalahkan sang jenderal Khanate. Sebentar saja kekuatan Yu Shi telah terkuras habis. Ia sudah nyaris tidak mampu melawan lagi. Dan Enkhjargal yang masih tetap tak tergoyahkan itu mengangkat tombaknya tinggi-tinggi, siap melancarkan serangan penghabisan.    "Yu Shi!!! Awas!"    Yu Shi tertegun. Cao Xun telah berdiri di sampingnya, tengah menangkis serangan Enkhjargal dengan pedangnya. Segera saja kedua pemuda itu terlibat dalam pertempuran adu tenaga.    "Sial... Bagaimana mungkin bocah sepertimu bisa sekuat ini...?!" Cao Xun merutuk keras. Dia sendiripun juga tidak mampu menandingi ke
Baca selengkapnya

Chapter 24

     Tidak ada gurat penyesalan ataupun rasa malu terpancar dari mimik wajah Ma Yong Quan, sebaliknya tatapan penuh keangkuhan lah yang kini diedarkan olehnya. "Hari ini, walaupun kita kalah dari Khanate, namun kita telah berhasil mengetahui formasi dan bentuk penyerangan mereka. Ini justru merupakan informasi bagus bagi kita seperti yang juga dianjurkan oleh Sun Tzu."    Maksudmu Strategi "Kagetkan Ular dengan Memukul Rumput di Sekitarnya"? Tapi bukankah itu seharusnya dilakukan pada saat melawan musuh yang sama sekali belum pernah kita lawan? Sementara kau kan sudah sering melawan Khanate? Yu Shi membatin satir.    "Kita pun dapat memastikan bahwa Benteng Ulaankhovd sangat tidak cocok untuk diserang, dan aku pun menjadi semakin yakin bahwa, dari lima benteng perbatasan terluar Khanate,  memang sebaiknya kita menyerang Benteng Baruun-Urt, pasukan yang menjaganya berjumlah paling sedikit dari pasukan benteng lain..." 
Baca selengkapnya

Chapter 25

    Tidak ada seorangpun dari pasukan Liang yang mampu menduga taktik kerjasama yang dijalankan pihak Khanate dengan Tukhestan ini, tidak juga Yu Shi. Walau ia sendiri tidak mengerti mengapa tiba-tiba saja perasaannya menjadi sangat tidak enak. Ia merasakan betul ada sesuatu yang jelas-jelas salah. Nalurinya mengatakan ada sesuatu yang tidak beres tengah terjadi saat ini, dan akan mengancam nyawanya bila ia tidak segera membereskannya.    Ia berjalan mondar-mandir dari satu sisi ruangan ke sisi yang lain dengan raut wajah penuh kegelisahan. Melihatnya, Cao Xun merasa sangat gerah, lalu bertanya, "Sedari tadi kulihat kerjamu hanya mondar-mandir saja. Apa strategi Ma Yong Quan benar-benar akan membuat kita kalah?"    "Malah mungkin lebih parah dari itu Aku sendiri juga tidak mengerti" Yu Shi menggelengkan kepalanya, tampak sangat kebingungan. Ia lalu menghempaskan dirinya ke sebuah kursi di dekatnya. "Kita jelas tidak boleh menuruti dengan m
Baca selengkapnya

Chapter 26

    Tipuan yang dilancarkan Yu Shi terhadap musuh-musuhnya berhasil dengan gemilang. Si mata-mata melaporkan kepada Khan Ganbold dan Raja Yerzhan persis seperti yang diperintahkan Yu Shi, dan saat kedua raja itu melihat tubuh si mata-mata yang penuh dengan luka lebam dan goresan, mereka segera mafhum mata-matanya ini telah ketahuan.    "Pasti sudah dicekoki laporan palsu," Jenderal Enkhjargal berujar.    Alis Khan Ganbold berkerut. Ia lantas memberi perintah pada pengawalnya, "Penggal kepala orang ini!"    Si mata-mata kini ketakutan setengah mati. "Yang Mulia!!! Saya mengatakan yang sejujurnya!..."    Dia tidak sempat meneruskan permohonannya karena kepalanya telah keburu terpenggal dan jatuh menggelinding di lantai.    "Jadi bila orang ini berbohong, lantas apa yang Han Yu Shi sebenarnya rencanakan" Khan Ganbold tampak sibuk berpikir.    Raja Yerzhan mengungkapkan pendap
Baca selengkapnya

Chapter 27

    Pasukan yang menjaga Baruun-Urt dikepalai oleh Jenderal Enkhjargal, yang segera terkesiap melihat kemunculan Yu Shi di sana. Gigi sang Jenderal mengatup geram. Ternyata Li Run Fang bukan, Han Yu Shi tidak sepengecut yang dibayangkan Raja Yerzhan, dia malah masih berani tampil di tengah-tengah pasukan Liang. Memang sudah kuduga bocah ini bukanlah bocah sembarangan. Dan pula, dia adalah keturunan langsung Han Ming Shi sang Penguasa Dunia Hmm, menarik! Aku ingin berduel dengannya!    Yu Shi segera dapat melihat Enkhjargal. Bulir-bulir keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya, terlebih ketika ia melihat Enkhjargal balik menatapnya sembari menyunggingkan seringai mengerikan. Namun belum sempat ia merencanakan strategi perlawanan, Enkhjargal sudah muncul di hadapannya, tombak kebesaran sang jenderal mengarah langsung ke dadanya.    "Kita bertemu lagi, Panglima Li Run Fang atau seharusnya kupanggil Yang Mulia Pangeran Han Yu Shi?..." sering
Baca selengkapnya

Chapter 28

    Merasa tidak ada gunanya lagi menutup-nutupi jati dirinya, Yu Shi segera membalas, sembari memaksakan senyum sinis penuh kemarahan, "Sungguh suatu kegembiraan besar bagi saya dapat bertemu kembali dengan Yang Mulia Raja, dalam peperangan seperti ini Saya pun jadi bisa menggunakan kesempatan ini untuk membalas dendam atas semua kekejaman yang telah kalian lakukan padaku dan saudara-saudaraku!"    "Kalau kau sebut itu kekejaman, lantas apa yang kakekmu perbuat pada kami?! Dia memporak-porandakan negeri kami, membantai seluruh penduduk Rumair, melacurkan gadis-gadis terhormat, serta membunuhi orang-orang yang tidak bersalah! Apa yang kuperbuat pada kalian itu tidak ada seperseratus kekejamannya terhadap kami terhadap Tukhestan, dan juga terhadap seluruh dunia ini!"    "Kenapa kalian selalu saja menjelekkan kakekku?! Kau selalu melebih-lebihkan keadaan! Kakekku tidak seperti yang kaukatakan itu!" Memang hati kecil Yu Shi selalu merasa he
Baca selengkapnya

Chapter 29

    Sengatan air dingin bagai hunjaman batu es itulah yang membuat Yu Shi kembali tersadar. Gemetaran, ia mendongak, memandang para pembesar Liang yang tengah berdiri di atasnya serta memperhatikannya dengan tajam. Dan tepat di hadapannya, Kaisar Liang berdiri, disertai Yong Quan yang berujar, "Keparat ini sudah sadar, Baginda. Anda bisa mengajukan pertanyaan kepadaya,"    "Pantas saja aku rasanya pernah melihat wajahnya... Benar juga, dia sangat mirip dengan mantan Kaisar Han... Dan kini, dia kembali untuk merebut kembali takhta..." Mendadak sang kaisar berseru, "Tidak ada yang perlu ditanyakan lagi! Pengawal, cepat seret dia dan hukum mati!"    Yu Shi menunduk pasrah. Jadi akhirnya, segala jerih payahnya, perjuangannya selama belasan tahun ini pun harus berakhir sekarang... dengan begini mengenaskan??? Ia sungguh tidak rela... Betapapun, apakah ia mampu mengubah keputusan kaisar yang begitu gamblang? Dapatkah ia melarikan diri dari ribua
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status