"Mas Yoga ...." Panggilku lirih.Mendengar panggilanku, Mas Yoga menghambur dan memelukku. "Kamu sudah sadar, Ranti? Syukurlah, terima kasih Tuhan."Mas Yoga menengadahkan kedua tangannya, sebagai rasa syukur. Kurasakan, mataku menghangat karena menahan haru, lalu perlahan mata yang tak kuasa menahan desakan air mata yang berontak keluar, membiarkannya meleleh, hingga membasahi kedua pipiku. "Aku ingin pulang, Mas ... aku kangen Mama," ucapku lirih, sambil mengusap airmata. "Tentu saja, Ranti. Sebentar lagi kita akan pulang."Dengan sedikit gugup, mas Yoga menjawab. Lalu, bergegas keluar ruangan. Kulihat mas Yoga mengusap air mata, yang tadi dia sembunyikan dariku.Mas Yoga menangis? Tapi kenapa? Bukankah aku baik-baik saja?Tidak berapa lama, mas Yoga kembali bersama dokter dan seorang perawat.Dokter menanyakan beberapa pertanyaan padaku, dan aku menjawab dengan lancar semua pe
Baca selengkapnya