Beranda / Fantasi / Four Adventures / Bab 1 - Bab 10

Semua Bab Four Adventures: Bab 1 - Bab 10

20 Bab

BAB 1

“Hey hentikan pencuri kecil itu!!” teriak salah seorang lelaki dewasa pemiliki toko roti kecil di pasar.Ramai-ramai para manusia lain mengikuti aba-aba si lelaki tadi, mereka langsung mengejar bocah lelaki yang kiranya membawa sepotong roti di genggaman tangannya yang membiru kedinginan. Sementara itu beberapa oknum lainnya tidak peduli, mereka sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Menjajakan dagangannya, menawar harga yang tak kira-kira pada penjual, beberapa orang juga lalu lalang melewati salah satu di antara banyak gang di Pasar Raflero ini. Hiruk pikuk keramaian di pasar ini tak terelakan setiap minggu, bahkan saat hari menjelang sore seperti inipun mereka masi
Baca selengkapnya

BAB 2

Suasana menusuk begitu kentara di bangunan ini. Bangunan megah yang berada di pusat ditrik ibukota, tempat para petinggi negeri dan kaum parlementer tinggal, mereka biasa menyebutnya istana. Setiap orang sibuk dengan urusanya masing-masing, sama seperti orang-orang di pasar raflero. Perbedaanya jika di raflero begitu berisik dan adu jotos adalah hal yang maklum, maka di sini kesunyian adalah ratu. Mereka tidak banyak berbicara apalagi berteriak jika memang tidak perlu. Mereka yang berada di sin lebih suka memainkan sesuatu di balik punggung. Dengan kecerdikan dan akal pikiran mereka, semuanya berlaga seperti akan saling membantu demi kemakmuran negeri Limalora. Tapi jelas semua orang tahu, bahwa siapapun yang berniat murni membuat negeri ini lebih baik, tapi setelah memasuki bangunan ini niat murni nan suci itu akan tergerus habis oleh ego
Baca selengkapnya

BAB 3

Satu minggu berlalu semenjak kematian Isaac. Bunga-bunga yang persembahan di depan rumahnya masih nampak segar sebab cuaca dingin sepertinya mengawetkan mereka. Tetapi tidak memungkiri bahwa beberapa ada yang sudah layu, dan Rosena tengah mengambil para bunga yang telah menyusut itu. Hari ini gadis itu menggunakan mantel cokelat muda, rambut pirangnya ia gelung, dan sepatu bootnya juga berganti warna menjadi hijau sama seperti iris matanya. Ia terus saja mengingat bagian di mana ia menemukan tubuh Isaaac yang sudah tergeletak di lantai dan pangkuan Yugo. Matanya kembali berair, ia merasa merindukan lelaki yang selalu menemaninya sejak kecil, sejak ia ditinggal pergi oleh anggota keluarganya yang meninggal secara bersamaan. Yah setidaknya di antara mereka berempat, Rosena sudah tidak menyandang status sebatang kara sendirian lagi sebab Yugo
Baca selengkapnya

BAB 4

“Untuk apa kita membeli pedang dan peraltan tarung dari besi seperti ini?” Rosena memandangi pedang mengilap di tangannya.“Kau tahu, lelaki itu jelas memberi tahu kita bahwa kita harus memerjuangkan negeri ini. Dia bilang kita kunci kedua bukan?” Ujar Sean yang ditanggapi dengan raut wajah kebingungan Dimitri dan Rosena.“Ada banyak tentara yang dimiliki negeri ini, kenapa harus kita? Ada para petinggi negeri yang juga memiliki pengawal tangguh kenapa harus kita?”
Baca selengkapnya

BAB 5

Grusak Grusuk.  Suara daun-daun kering yang ikut berjatuhan bersamaan dengan seseorang yang baru saja turun ke tepi gorong-gorong, tempat sekumpulan remaja asing yang habis menyelinap keluar. Orang itu memandang penuh perhatian pada tiga laki-laki dan satu perempuan. Sementara itu Dimitri, Yugo, dan Sean berusaha tenang karena dihadapannya ada penjaga luar istana, terlihat dari pakaian perakna yang di desain seperti zirah tapi bukan dari besi.
Baca selengkapnya

BAB 6

“Ayah,” panggil Jo pada pria yang tengah berdiri menghadap jendela kaca besar di lantai lima. Dia sendirian, persis seperti yang diharapkannya. Lelaki itu sempat membalikkan badannya ketika suara putrinya masuk ke indra pendengarannya. Tetapi ia kembali memandangi langit malam dari balik kaca jendela itu. “Ayah aku ingin bertanya.” 
Baca selengkapnya

BAB 7

“Selamat pagi, Prajurit!”“Pagi!!” Jawab serentak orang-orang yang berpakaian perak itu.Mereka berbaris rapi dengan kudanya masing-masing. Corny Huffle, didampingi Negia dan Celestia di sampingnya terus mengingatkan intruksi pada para prajurit.  Nantinya Negia dan Celestia akan dibawa menggunakan tandu mewah kerajaan.
Baca selengkapnya

BAB 8

“Sean berhenti!!” Teriak Yugo yang terus mengejar temannya itu.Sementara itu Dimitri dan Rosena menyusul Yugo dengan langkah cepat mereka. Atmosfir yang semula tenang, kini berubah menjadi tegang. Rosena terus saja meneguk ludahnya,ia tahu apa yang dilihat Sean bukanlah fatamorgana karena mereka saat ini sedang tidak ada di gurun. Yang Sean liaht adalah mindtrost. Sungguh sangat tidak disangka perwujudan makhluk itu ternyata begitu menarik, tidak ada buruk rupa sepertinya. Di mata Sean, mindtrost itu kiranya seperti ibunya. Ibu Sean memanglah cantic, tapi kali ini lelaki itu salah sangka.
Baca selengkapnya

BAB 9

Ratusan langkah telah berlalu, mereka akhirnya terbebas dari lembah Trost, tepatnya terbebas dari lahan tempat tinggal mindtrost. Sungguh, mereka berempat sangat lega menyadari satu mimpi buruk telah mereka lewati. Entah mimpi buruk apalagi yang akan mereka hadapi. Kini keempatnya tepat berada di tepi sungai. Duduk diatas bebatuan kerikil, dan tengah memberi air sungai pada Sean. Lelaki itu masih memiliki tangan dan kaki yang terikat, karena memang baru tiba di tepi sungai ini.Dimitri terus memasukkan air sungai pada mulut Sean, ini semua atas perintah Yugo. Lelaki itu bilang pengaruh mindtrost akan hilang jika memang kita berada di luar area tanah hitam itu sekaligus meminum air y
Baca selengkapnya

BAB 10

Rosena menyalakan obor sebagai penerangan untuk mala mini. Keadaan yang tadinya begitu gelap gulita kini mendadak menjadi terang. Mereka berempat baru saja makan malam, tentunya selain dengan bekal yang dibawa Yugo, juga dari hadil tangkapan ikan Dimitri yang dengan beruntung bisa mendapat empat ekor.Rosena yang semula duduk di bagian belakang kini pindah ke bagian depan, tepatnya di dekat Sean. Lelaki itu maish betah dan mesih belum merasa capai dengan posisinya yang tengah mendayung. Rosena terus memegangi obor itu, sekaligus mempertajam penglihatannya, karena sampai saat ini mereka belummelihat persimpangan cabang sungai ini.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status