All Chapters of Tumbal Pengantin Wanita : Punya Suami Multimilyader yang Manja: Chapter 1641 - Chapter 1650

1830 Chapters

Bab 1641 Chelsea, Hari Ini Adalah Pernikahan Kita

Chelsea mengurung diri dalam kamar. Dia tidak ingin makan atau minum, juga tidak mau keluar. Dia menatap langit-langit dan merasa sudah sekarat.Dia pasti sudah menikah sekarang, kan?Apa Matilda Lambert berdiri di sampingnya dan menerima ucapan selamat semua orang?Apa dia menciumnya?Chelsea menggelengkan kepalanya dan memaksa dirinya untuk tidak memikirkan semua ini. Dia tidak ingin membuat dirinya gila.Pada saat ini, ponselnya berbunyi. Ada yang meneleponnya.Itu dari Julius Hill.Chelsea melihat tulisan "Julius Hill" di layar ponsel dan menyipitkan matanya. Dia tidak mengerti mengapa dia masih sempat meneleponnya saat ini. Bukankah dia akan menikah hari ini?Chelsea meletakkan ponsel dan tidak ingin menjawabnya.Namun, ponselnya terus berdering, seolah-olah akan terus berdering jika tidak dijawab.Chelsea menekan tombol untuk menjawab panggilan, "Halo, Presiden Hill."Suara serak Julius Hill terdengar dari ujung sana, "Huh Chelsea, kupikir kau tidak ingin menjawab panggilanku lag
Read more

Bab 1642 Chelsea Menikah

Julius Hill berkata, “Hari ini adalah pernikahan kita!”Chelsea terperanjat. Telinganya berdengung, dia tidak mengerti yang pria ini katakan.Apakah dia sudah gila?Apa dia mulai omong kosong lagi?Pada saat ini, Julius Hill datang dan mengulurkan tangan untuk memegang pundaknya, "Kenapa Chelsea, kau tidak ingin menikah denganku?""Julius, bukankah kau membenciku? Mengapa kau ingin menikah denganku sekarang? Aku mengira ini adalah pernikahanmu dengan Matilda Lambert."Julius Hill mendengus, "Chelsea, kau jangan berpikir terlalu banyak. Aku menikahimu agar bisa membalas dendam. Aku sudah memikirkannya, setelah menikahimu, aku bisa mengurungmu di rumah. Dengan begitu, aku menyiksamu setiap jam, setiap menit dan setiap detik setiap hari. Chelsea, aku tidak akan pernah melepaskanmu dalam hidup ini. Tidak perlu menyeret orang lain yang tidak bersalah. Mari kita masuk ke neraka bersama-sama!"Mata Chelsea memerah. Ternyata dia menikahinya demi membalas dendam. Chelsea mengangguk. "Baik, Jul
Read more

Bab 1643 Aku Bersedia

Pada saat ini, lagu pernikahan mengalun. Julius Hill berdiri di ujung depan karpet merah. Dia terlihat sangat tampan dalam setelan hitam. Dia adalah pengantin pria paling tampan yang pernah Chelsea lihat.Mata Chelsea memerah. Dia berjalan mendekati Lucas Hank dan meraih lengan ayahnya itu. Kemudian, dia berjalan menuju sisi Julius Hill selangkah demi selangkah di mata di bawah tatapan semua orang yang merestui mereka.Lucas Hank menyerahkan tangan putrinya, Chelsea, kepada Julius Hill. "Presiden Hill, Chelsea akan menjadi istrimu mulai sekarang juga ibu dari anakmu. Aku harap kau bisa mencintainya dan menjaganya dengan baik."Julius Hill mengangguk dan berkata, "Baik."Kemudian, Julius Hill meraih tangan Chelsea.Mereka berdua berjalan ke depan pendeta. Pendeta bertanya, "Tuan Julius, apakah Anda bersedia menikahi Nona Chelsea dan berjanji tidak peduli dalam keadaan kaya atau miskin, sehat atau sakit, Anda tidak akan pernah meninggalkannya?"Julius Hill mengangguk. "Aku bersedia.""
Read more

Bab 1644 Aku yang Ingin Menikahinya

Melihat Julius Hill melindungi Chelsea seperti ini, mata Matilda Lambert berkaca-kaca. "Kak Julius, wanita ini pernah menyakitimu sebelumnya, mengapa kau masih begitu baik dengannya? Aku adalah orang yang paling mencintaimu. Mengapa kau tidak pernah menyukai aku?"Julius Hill mengerutkan alis. "Matilda Lambert, aku sudah menjelaskannya kepadamu sebelumnya. Selain itu, aku sendiri yang ingin menikahi Chelsea. Ini tidak ada hubungannya dengan dia, jangan datang lagi kelak. Ada banyak orang yang menyukaimu. Mengapa kau harus selalu mencariku? Ini hanya membuatmu terlihat sangat murahan."Wajah Matilda Lambert memucat, ternyata dia menganggapnya murahan selama ini.“Oke, aku sudah mengerti. Kak Julius, aku benci kamu!” Matilda Lambert menangis dan berlari pergi.Chelsea merasa Matilda Lambert sebenarnya bukan orang jahat, dia hanya seorang gadis kecil. Hatinya terasa hangat saat melihat sosok kekar Julius Hill di depannya. Apakah pria ini sedang berusaha melindunginya?“Apa kau perlu me
Read more

Bab 1645 Sudah Selesai Mandi?

Julius Hill berkata, "Kalau begitu kau tidak perlu bermimpi. Kau tidak akan pernah menemukan pengantin yang lebih cantik dari ibumu."Ray Kecil, "Oh."Hati Chelsea terasa hangat saat mendengarkan percakapan ayah dan anak itu. Dia berjalan keluar dari kamar dan memberikan ruang pada ayah dan anak itu.Namun, dia baru menyadarinya. Dia seharusnya tinggal di kamar mana?Dia sudah menikah dengan Julius Hill sekarang, apakah dia perlu tinggal di kamar yang sama denganya? Namun, Julius Hill berkata dia menikahinya untuk membalas dendam, apakah pria itu masih tinggal sekamar dengannya?Chelsea ragu-ragu sejenak dan memasuki kamar tamu lalu masuk ke kamar mandi untuk mandi.Setelah ayah dan anak itu selesai mandi, Julius Hill berpakaian terlebih dahulu lalu membawa Ray Kecil keluar. Ray Kecil menatapnya dan bertanya, "Ayah, bolehkah aku tidur bersama Ibu dan Ayah malam ini?"“Tidak boleh.” Julius Hill langsung menolak.“Kenapa? Aku akan jadi anak baik dan tidur sendiri di dalam.” Ray Kecil be
Read more

Bab 1646 Suami

Dia mengganti topik pembicaraan dengan cukup cepat. Dia masih marah-marah sebelumnya, tetapi sedetik kemudian pria itu bertanya apakah dia sudah mandi.Chelsea berkata, "Sudah."“Ayo, kembali bersamaku.” Julius Hill menarik pergelangan tangan dan membawanya keluar. “Apakah kau tahu di mana kamarmu mulai sekarang? Ini adalah kamarmu.”Dia membawanya ke kamar tidur utama.Chelsea berbisik dari belakang, "Kau tidak menyuruhku masuk, aku tidak berani masuk.”Julius Hill menoleh dan meliriknya. "Chelsea, aku masih muda dan tidak punya berencana untuk pisah ranjang. Kau pikir untuk apa aku menikahimu? Apakah untuk disembah?”“Ya, aku tahu, aku tahu. Sudahlah, kau jangan marah lagi.” Chelsea takut dia akan marah lagi, dan segera meraih tangan besarnya, “Aku akan menurutimu mulai dari sekarang."Entah karena suara lembutnya atau tangan kecilnya yang tiba-tiba meraih tangannya, Julius Hill segera berhenti berbicara, amarahnya juga lenyap dalam seketika.Julius Hill berganti menggenggam tangan
Read more

Bab 1647 Membelikan Permen Kapas Untuknya

“Oke.” Chelsea mengangguk dan menyerahkan tas kerja padanya.Julius Hill menatapnya. "Kalau begitu, aku pergi dulu.""Baiklah, sampai jumpa, Suamiku."Setelah mengucapkan selamat tinggal, Julius tidak pergi dan menatapnya dalam-dalam.Chelsea merasa bingung. "Mengapa masih berangkat, apa kau melupakan sesuatu?"“Bukan aku yang melupakan sesuatu, tapi kau yang melupakan sesuatu, Chelsea. Pikirkan baik-baik.” Dia masih menatapnya.Chelsea memutar otak untuk memikirkannya."Hm, bisakah kau mengingatkan aku?"Julius Hill menyeret Chelsea ke depan dan menunjuk wajah tampannya dengan jarinya. "Kau tidak menciumku sebelum aku berangkat kerja?"Chelsea terdiam.Dia benar-benar tidak menduganya.“Kenapa, kau tidak ingin menciumku?” Melihat Chelsea hanya terdiam, Julius Hill segera mengerutkan alisnya.Chelsea segera berjinjit dan mengecup wajah tampan. "Sudah oke?"Julius Hill tersenyum puas, tetapi segera berkata dengan serius, "Ingat baik-baik. Jangan lupa lagi nanti.""Baik."Melihat
Read more

Bab 1648 Istri yang Baik

Obat kontrasepsi?Tatapan Julius Hill tiba-tiba menjadi tegas. Chelsea selalu meminta obat kontrasepsi padanya sebelumnya. Apakah dia tidak ingin melahirkan bayi untuknya?Dia bisa memahaminya dulu, tetapi dia adalah istrinya sekarang. Mengapa dia masih tidak ingin melahirkan bayi untuknya?Julius Hill naik ke lantai atas dan mendorong pintu kamar Ray Kecil. Chelsea dan Ray Kecil sedang bermain plastisin. Mereka sedang membuat orang-orangan dari plastisin sambil tertawa. Ray Kecil langsung menyadari kehadiran ayahnya dan berteriak dengan senang, "Ayah, kau sudah pulang!""Ya." Julius Hill mengangguk.Chelsea segera meletakkan plastisin di tangannya dan bangkit, "Suamiku, lelah tidak hari ini?"Dia mengangkat tangannya untuk membantu Julius Hill melepas jas hitamnya.Namun Julius Hill mendorongnya dan tidak membiarkan Chelsea melepas pakaiannya.Chelsea segera merasa ada yang tidak beres. Jadi dia menatapnya dan bertanya, "Suamiku, ada apa? Apakah kau suasana hatimu sedang buruk hari
Read more

Bab 1649 Lebih Manis daripada Permen Kapas

Chelsea mengulurkan tangan untuk memeluk pinggangnya. "Kalau begitu, apakah kau masih marah?"Julius Hill menggelengkan kepalanya. "Tidak marah lagi."“Apakah bisa kau jangan marah-marah lagi? Aku sangat takut setiap kali melihatmu tiba-tiba marah padaku.” Chelsea mengedipkan matanya yang cantik dengan agak kesal dan manja.Julius Hill paling tidak tahan dengan sikap manjanya. Hatinya yang keras langsung melunak. Dia memeluk pinggangnya erat-erat dan berkata, "Aku tidak akan marah, kalau kau tidak bandel lagi.""Oke, kalau begitu kita sudah sepakat. Mari kita sama-sama berusaha."Julius Hill mengangguk. "Aku membelikan sesuatu untukmu, coba lihat apakah kau menyukainya."“Apa?” Chelsea segera melihat permen kapas berwarna merah muda dan putih. Dia melompat kegirangan. “Wah, permen kapas. Suamiku, kau membelikan ini untukku?”“Ya, aku melihatnya di jalan tadi,” kata Julius Hill dengan berpura-pura acuh tak acuh.Chelsea menjilat permen kapas. "Sangat manis dan lezat."Melihat wajah
Read more

Bab 1650 Melahirkan Lebih Banyak Anak

Julius Hill meletakkan dokumen di tangannya. Chelsea ternyata bersembunyi di bawah selimutnya dan sedang merangkak di tubuhnya bahkan mengeong padanya.Chelsea baru selesai mandi, rambut ikal cokelatnya tergerai berantakan di kulitnya yang mulus di bawah selimut. Julius Hill bisa mencium aroma tubuhnya dari kejauhan. Putri yang sejak lahir dirawat dengan baik ini terlihat sangat lembut seperti bunga dalam rumah kaca.Jakun Julius Hill langsung bergerak naik turun. Dia mengerutkan bibirnya dan menegur, "Apa sedang yang kau lakukan?""Aku sedang bermain denganmu."Julius Hill mengambil dokumennya dan melanjutkan membaca, "Aku masih ada pekerjaan malam ini."Dia ternyata harus bekerja.Chelsea tampak kecewa. Dia mengulurkan tangan kecilnya untuk menyingkirkan dokumen di tangannya dan menjulurkan wajah mungilnya ke depan Julius Hill. "Presiden Hill, apa bisa berhenti bekerja dulu? Sekarang adalah waktunya tidur."“Tidak bisa, dokumen-dokumen ini sangat mendesak,” Julius Hill menolak dengan
Read more
PREV
1
...
163164165166167
...
183
DMCA.com Protection Status