Julius Hill meletakkan dokumen di tangannya. Chelsea ternyata bersembunyi di bawah selimutnya dan sedang merangkak di tubuhnya bahkan mengeong padanya.Chelsea baru selesai mandi, rambut ikal cokelatnya tergerai berantakan di kulitnya yang mulus di bawah selimut. Julius Hill bisa mencium aroma tubuhnya dari kejauhan. Putri yang sejak lahir dirawat dengan baik ini terlihat sangat lembut seperti bunga dalam rumah kaca.Jakun Julius Hill langsung bergerak naik turun. Dia mengerutkan bibirnya dan menegur, "Apa sedang yang kau lakukan?""Aku sedang bermain denganmu."Julius Hill mengambil dokumennya dan melanjutkan membaca, "Aku masih ada pekerjaan malam ini."Dia ternyata harus bekerja.Chelsea tampak kecewa. Dia mengulurkan tangan kecilnya untuk menyingkirkan dokumen di tangannya dan menjulurkan wajah mungilnya ke depan Julius Hill. "Presiden Hill, apa bisa berhenti bekerja dulu? Sekarang adalah waktunya tidur."“Tidak bisa, dokumen-dokumen ini sangat mendesak,” Julius Hill menolak dengan
“Ada apa, siapa yang membuatmu marah pagi-pagi?” Julius Hill tersenyum.Chelsea menatapnya dan mendengus, "Kamu!"“Aku? Apa salahku?” Julius Hill menunjuk dokumen di tangannya, “Aku harus bangun pagi-pagi untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai semalam gara-gara kamu. Apakah kamu marah karena ini?”Apakah Julius Hill sedang menyalahkan dia telah mengganggunya semalam?Wajah mungil Chelsea yang cantik langsung merona. "Meskipun begitu … kau juga tidak bisa menyalahkan aku sepenuhnya untuk kejadian semalam, kau … kau yang memulainya … "Melihat Julius Hill dan Chelsea begitu mesra, wajah sekretaris wanita menjadi pucat dan berjalan pergi dengan bijak.Julius Hill mencubit hidung kecil Chelsea. "Jika bukan kau yang menggodaku, apakah bisa ada kejadian semalam?"Baiklah, Chelsea merasa ini memang salahnya.Chelsea melihat ke arah sekretaris wanita itu pergi, dan mengedipkan mata dengan penuh arti. "Presiden Hill, mengapa kau tidak memberitahuku lebih awal bahwa kau akan melakukan
Mengapa dia meneleponnya?Chelsea menekan tombol untuk menyambungkan panggilan. "Halo, Suamiku, ada apa? Kau sudah naik pesawat?"Julius Hil berkata, "Aku belum naik pesawat. Aku tiba-tiba tidak ingin memakai jas hitam, tolong antarkan jas biru ke sini."Hah?Chelsea tidak pernah merasa pria ini begitu memperhatikan penampilan sebelumnya. "Oke, aku akan mengantarnya untukmu sekarang.""Ajak Ray bersama."Chelsea menatap Ray Kecil. "Untuk apa mengajaknya?""Aku merindukan putraku, oke?""Oke, aku akan tiba sebentar lagi."Chelsea kembali ke kamar untuk mengambil jas biru yang Julius Hill maksud. Kemudian, dia menggandeng tangan Ray Kecil, "Ray, ayo. Kita pergi ke bandara untuk mengantarkan pakaian Ayah.""Oke, oke," kata Ray Kecil dengan gembira.Chelsea membawa putranya ke bandara. Dari kejauhan dia sudah melihat sosok Julius Hill yang tinggi dan tampan, dia berlari ke sana. "Suamiku."Julius Hill menoleh untuk menatapnya. "Sudah datang?"Chelsea menyodorkan jas biru di tangannya.
Chelsea mengenakan lingerie dengan kardigan krem di atasnya dan duduk di kursi. Dia sedang menulis dengan lincah. Cahaya redup menyinari tubuhnya yang lembut, seperti sebuah gambar yang indah.Julius Hill berjalan mendekat lalu meletakkan kedua tangan di pundak Chelsea. "Sedang menulis apa?"Chelsea mengangkat kepalanya. "Aku menerjemahkan dua dokumen ini untukmu dan sudah memasukkannya ke dalam komputermu. Sekarang aku sedang menandakan poin-poin penting untukmu agar kau bisa langsung melihatnya sekilas saat rapat. Dengan begitu, kau tidak perlu menghabiskan terlalu banyak waktu untuk membacanya terlebih dahulu."Julius Hill tersenyum. Kedua dokumen salah satunya dalam bahasa Jerman dan yang lainnya dalam bahasa Spanyol. Chelsea menerjemahkannya dengan begitu cepat.Julius sudah lupa bahwa Chelsea terlahir sebagai gadis bangsawan. Dia sangat pintar dan menguasai delapan belas bahasa. Ketika Pangeran Rosen meninggal karena sakit, Chelsea adalah ibu negara yang menangani semua urusa
Ya, ampun!Semua orang menatap ayah dan anak itu dengan kaget. Sudah cukup mengejutkan bahwa Presiden Hill membawa putranya ke luar negeri.Julius Hill menggendong putranya agar dan menyuruhnya duduk yang benar. Dia menolak dengan tegas, "Tidak bisa. Kau akan mengganggu tidur ibumu."“Baiklah kalau begitu.” Ray Kecil merasa bosan dan bermain-main dengan mobil kecilnya.Julius Hill melanjutkan pidatonya.Namun semua orang tidak bisa merasa tenang lagi setelah melihat pemandangannya ini. Wartawan juga mulai gelisah, ada apa sebenarnya?Pidato akhirnya selesai. Setelah sesi foto, berikutnya adalah sesi tanya jawab para wartawan.Namun, semua orang tidak bertanya tentang isi pidato, melainkan membombardirnya dengan pertanyaan pribadi."Presiden Hill, kami semua tahu Anda baru menikah baru-baru ini. Selamat ya."Julius Hill mengangkat alisnya dan tampak penuh semangat. Dia tidak menyembunyikan kegembiraan sama sekali. "Terima kasih.""Presiden Hill, mengapa Anda membawa putra Anda dalam pi
Joan mengedipkan mata besarnya dan menatap Chelsea. Dia berkata dengan lembut, "Halo Bibi, kau cantik sekali seperti peri di langit."Setelah mendengar pujian dari mulut manis Joan Kecil, Chelsea tidak bisa menahan diri untuk tidak menciumnya. "Joan pintar sekali."Brenda Wright membawa Joan Kecil masuk ke kamar, setelah meletakkan barang-barang bawaannya. Mereka bertiga pergi mencari Julius Hill. Brenda Wright sudah lama tidak melihat adiknya dan Ray Kecil."Chelsea, aku sangat senang melihat kau sudah kembali. Kau tidak tahu betapa sedihnya Julius selama kau pergi dalam tiga tahun ini. Meskipun Julius tidak mengatakan apa-apa, aku tahu dia merindukanmu setiap hari."Chelsea melengkungkan bibirnya. "Tepatnya, dia benci denganku. Kak Brenda, kau tidak tahu dia sebenarnya sangat membenciku.""Chelsea, mana ada perasaan benci jika tidak ada cinta? Kau tiba-tiba meninggalkan Julius dan Ray tiga tahun yang lalu. Julius memang sangat membencimu. Ray tidak bisa minum seteguk susu saat dia
“Chelsea, Kak Brenda ada di sini, cepat lepaskan aku.” Julius Hill berbisik di telinga Chelsea.Chelsea tidak ingin melepaskannya, alih-alih dia semakin mengencangkan pelukannya. Dia berharap bisa selalu berada di dekat pria ini sepanjang hidupnya dan tidak pernah meninggalkannya.Chelsea memutuskan ingin mencari ingatannya kembali.Dia ingin mencari tahu apa yang terjadi tiga tahun lalu, mengapa dia rela meninggalkan Julius Hill yang terbaik di dunia ini?Chelsea telah melupakan kisah cinta mereka. Dia tidak ingin mendengarnya dari orang lain, tetapi ingin mengingat kembali semuanya.Julius Hill merasa bingung, dia baru pergi sebentar mengapa Chelsea tiba-tiba begitu lengket dengannya. Meskipun dia merasa sangat senang, dia tetap harus menjaga citranya di depan Kak Brenda.“Chelsea, aku akan membiarkanmu memeluk aku sepuasnya setelah kita kembali ke kamar.” Julius Hill membujuknya dengan lembut.Chelsea baru melepaskannya dengan berat hati.Brenda Wright tersenyum dan berkata, "Juli
Brenda Wright yang berada di luar langsung mematung, karena dia mengenali suara itu.Meskipun tiga tahun sudah berlalu, dia masih mengenali suara itu adalah suara Hugh Randall!Pada saat ini, pintu kamar kecil pria didorong dan sebuah sosok yang tampan berjalan keluar.Brenda Wright mendongak dan langsung melihat Hugh Randall di depannya.Pria itu benar-benar tidak berubah selama tiga tahun ini. Dia masih terlihat tampan dan sombong, juga sangat ganas sehingga membuat orang-orang takut mendekatinya.Brenda Wright belum siap bertemu dengannya, tetapi pria ini tiba-tiba muncul di depannya. Jadi dia mematung.Hugh Randall menyimpan ponselnya dan mendongak. Pada saat ini, dia juga melihat Brenda Wright.Dia menyipitkan matanya dan meliriknya, lalu melangkah pergi melewatinya, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.Brenda Wright bahkan tidak yakin apakah pria itu mengenalinya tadi. Dia hanya menatapnya sekilas seperti sedang melihat orang asing.Mungkin, pria itu sudah melupakan dirinya.Brenda